Lunch Pecas Ndahe
Maret 11, 2014 § 25 Komentar
Makan siang bersamamu tak pernah sama, Kei. Kemarin kita di Cangkir, mengigit-gigit daging kambing lembut itu seraya melihat hujan yang jatuh berderai-derai membasahi kawasan Panglima Polim.
Minggu lalu kita di Warung Made karena kamu ingin mencoba nasi ayam betutunya yang bisa menari di lidah. Sebelumnya lagi kamu mengajakku ke Black House.
Entah untuk yang keberapa kalinya siang ini kamu merajuk ingin melewatkan jemu di tempat kita pertama bertemu dulu. “Aku lagi pengen yang anget, mas,” begitu alasanmu. Mendung memang menggantung di atas Jakarta. « Read the rest of this entry »
Mugue Pecas Ndahe
Juli 8, 2008 § 36 Komentar
“Bahkan mug polos pun punya cerita.”
Maka, terciptalah Mugue ini, sebuah blog yang diniatkan berdenyut dan hidup secara gotong royong. Dalam bahasa para pemasar daring (marketing online), ini blog berbasis web 2.0 alias user generated content. Siapa saja boleh ikut meramaikan. Caranya gampang, sampean tinggal mengisi halaman Submit.
Tak penting mengetahui siapakah gerangan penggagas Mugue (bukan mug lo) itu — yang jelas bukan saya. Tak perlu juga kita melacak gagasan dan cerita di balik kemunculan blog itu. « Read the rest of this entry »