Dino Pecas Ndahe
Juni 27, 2008 § 62 Komentar
Dino Patti Djalal, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional/Juru Bicara Kepresidenan, nanti malam akan meluncurkan buku terbarunya: Harus Bisa! Seni Memimpin a la SBY.
![]()
Saya beruntung sempat membaca itu lebih dulu — hadiah dari seorang kawan baik [thanks, Nduk]. Dan, sebagai balasan kebaikan hatinya, saya bikin posting ini.
Kesan saya begitu pertama kali melihat buku itu: keren. Buku setebal 416 halaman (di luar kata pengantar dan epilog) ini dicetak dalam versi sampul hard cover. Kualitas kertasnya bagus dan cetakannya nyaris sempurna. « Read the rest of this entry »
Zaskia Pecas Ndahe
Juni 26, 2008 § 89 Komentar
Adakah yang salah dengan perempuan berjilbab yang merokok? Bagaimana jika yang melakukannya seorang artis masyhur papan atas seperti Zaskia Adya Mecca?
![]()
[foto entah oleh siapa dan milik siapa, saya cuma pinjam dari Udin]
Entahlah, saya bukan hakim, pendeta, kiai atau ulama yang biasa mengeluarkan fatwa tentang ini dan itu. Kalau pemeran utama sinetron Munajat Cinta itu merokok, ya silakan saja. Mau sebatang kek, sebungkus kek, itu urusan dia, bukan urusan saya.
Lalu apa masalahnya? Apakah para penggemar Zaskia protes? Ya ndak tahu. Saya cuma ingat, Paklik Isnogud pernah bercerita perihal kemasyhuran dan pencitraan. « Read the rest of this entry »
ePaper Pecas Ndahe
Juni 23, 2008 § 39 Komentar
Max Pecas Ndahe
Mei 21, 2008 § 39 Komentar
Max Moein. Nama itu tiba-tiba jatuh dari udara ke pangkuan saya pada sebuah siang yang lengas. Jangan tanyakan bagaimana prosesnya sebab saya pun tak tahu — dan ndak terlalu peduli.
Mungkin tak banyak di antara sampean yang mengenal Max Moein, politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, karena kamera televisi jarang menampilkan wajahnya.
Meski lama berkarier di Senayan, sosoknya memang kalah pamor ketimbang, misalnya, Megawati Soekarnoputri atau Pramono Anung, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal partai berlambang banteng hitam dalam lingkaran merah itu.
Max Moein pernah menjadi Ketua Komisi IX DPR RI periode 1999-2004. Beberapa anggota Komisi yang dipimpin Max ini disebut-sebut media massa menerima aliran dana dari Bank Indonesia. Kasus aliran dana ini masih ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi. « Read the rest of this entry »