Etika mempublikasikan foto anak di media sosial
Februari 11, 2023 § 1 Komentar
Bagaimana panduan mempublikasikan foto anak-anak di media sosial?

Pertanyaan itu sering saya terima dari teman-teman dan para orang tua yang melihat banyak orang suka mempublikasikan foto anak-anak mereka di Instagram.
Belakangan, juga terjadi kontroversi setelah seorang fotografer senior mengunggah foto pekerja seks anak yang wajahnya ditutup ke Twitter.
Etiskah?Kita pembuang atau penampung sampah di media sosial
Januari 14, 2020 § 3 Komentar
“Ada orang-orang yang belum tahu bahwa makanan bisa dimasukkan langsung ke mulut tanpa masuk Instastory dulu.” Demikian kalimat yang saya tulis sebagai status di akun Facebook saya. Kalimat yang sama juga saya kirim ke Twitter.

Teman, pengikut, dan warganet yang membaca kalimat itu kontan memberikan bermacam-macam respons. Ada yang menyatakan setuju, ada yang tertawa, ada pula yang merasa tersindir, lalu membalas dengan sinis. Padahal saya tak sedang menyindir siapa pun, melainkan hanya menangkap perilaku warganet secara umum demi konten di media sosial. Mengapa? « Read the rest of this entry »
Jangan Gampang Ngegas di Media Sosial
Oktober 28, 2019 § 1 Komentar
Kawan saya, Iim Fahima Jachja, menulis status jenaka di Facebook. Status itu berdasarkan pengalaman pribadinya saat kongko di sebuah kedai kopi. Begini tulisannya:

Overheard di sebuah coffee shop, young couple lagi ngambek2an.
Cewe: Jadi apa maksudmu nge like dan komen ke semua postingannya?
Cowo: *muka shock keselek kopi. kayaknya ga nyangka bakal ditembak dengan pertanyaan ini*
Me on the corner: *Nahan ngakak* « Read the rest of this entry »
Kafe Pecas Ndahe
April 22, 2015 § 67 Komentar
Instagram bagaikan ruang pamer raksasa. Para pemilik akun ramai-ramai mengunggah aneka foto, termasuk foto makanan dan interior kafe. Peluang pemasaran baru?
Saya mendapatkan pemahaman itu setelah membaca tulisan di blog Truly Jogja. Dalam tulisan itu digambarkan bahwa ritual konsumen, khususnya anak muda, saat jajan di sebuah tempat makan telah berubah.
“Mau pakai stroberi gak?”
“Aku gak doyan stroberi, tapi bagus kalo difoto.
Yaudah pakai deh, nanti buat kamu ya?”
Begitulah cuplikan percakapan sepasang anak muda di sebuah kedai es campur, seperti dikutip oleh penulis, Nurlina Maharani, untuk menggambarkan perubahan ritual di rumah makan. « Read the rest of this entry »
AADC Pecas Ndahe
November 7, 2014 § 42 Komentar
Cinta belum habis dibicarakan. Muncul pertama kali pada 2002, film tentang remaja yang melejitkan nama Dian Sastro ini ternyata tetap ditunggu banyak penggemarnya.
Hari ini, sebuah jenama aplikasi obrolan singkat, Line, meluncurkan video kampanye berupa mini drama yang seolah-olah lanjutan film legendaris besutan sutradara Rudi Soedjarwo itu.
Sejak pagi video itu viral dan ramai dibincangkan di pelbagai media sosial. Dua kata kunci, Ada Apa dengan Cinta dan Rangga sempat menjadi trending topic di Twitter. « Read the rest of this entry »