Koruptor Pecas Ndahe
September 19, 2007 § 22 Komentar
Ini yang namanya dagelan ra mutu dan ngeselin. Perserikatan Bangsa-Bangsa menempatkan Soeharto yang bekas presiden itu di peringkat teratas daftar penguasa di dunia yang diduga mengambil kekayaan negerinya sendiri.
Soeharto, yang diduga menilep kekayaan negara senilai US$ 15-35 miliar, mengungguli Ferdinand Marcos (Filipina), Mobutu Sese Seko (Zaire), Joseph Estrada (Filipina), Jean Claude “Papa Doc” Duvalier (Haiti), dan beberapa bekas penguasa lainnya.
Di negeri sendiri, boro-boro dinyatakan sebagai koruptor, lah wong Soeharto itu malah belum pernah diajukan ke meja hijau. Ra mutu kan?
Itu belum apa-apa. Belakangan Soeharto dapat durian runtuh lagi, yakni memenangkan gugatan melawan majalah Time yang memberitakan harta kekayaan hasil korupsi juragan dari Cendana itu.
Mahkamah Agung yang mengadili perkara gugatan ini menilai Time telah mencemarkan nama baik dan kehormatan Soeharto. Halah! Opo tumon …
Saya jadi penasaran, apakah setelah PBB dan Bank Dunia kemarin mengumumkan daftar para penguasa yang diduga menjarah harta negara itu, keluarga Cendana akan mengajukan gugatan? Eh, siapa tahu mereka merasa PBB telah mencemarkan nama baik dan kehormatan bapaknya. Tapi, apa ya berani klan Cendana menggugat PBB dan Bank Dunia?
Saya pengen tahu juga, jika gugatan benar-benar diajukan, apakah Soeharto bakal menang? Menurut sampean bagaimana, Ki Sanak?
semakin banyak yang digugat, semakin kayalah klan cendana dan para pengacaranya. banyak kerjaan, banyak uang masuk.. bukan begitu, ndoro?
begini ndoro… kalau beliau sampai benar terbukti sebagai peringkat pertama pencuri terbanyak ya berarti biar diadili di PBB aja… disini sudah gak mempan babar blas… nggumun aku š
wah ndoro.. sayah ndak ikut ikutan komen ah..
nggak lah…
paling enak jadi pengacarane pak harto…yg dapet warisan simbah
cerita anomali penegakan hukumnya kurang panjang ndoro: sudah (berani) menangkan Soeharto atas Time, MA-nya gak mau diaudit BPK. Anyway, inilah Indonesia. Ketua PSSI masuk penjara, anak buahnya (di PSSI) belain semua… Mutu sih, tapi rendah.
Biar nanti PBB dituntut oleh Soeharto sebesar Rp. 50 triliun di pengadilan dan seterusnya sehingga apabila sampai kasasi maka Soeharto akan dimenangkan oleh MA so PBB harus membayar ke Soeharto Rp. 50 triliun.
Berdasarkan bisikan penasihat spiritual saya, Ndoro…
Soeharto & Acc (Anak cucu clan-nya)sangat memperhitungkan baik-buruk dan untung-rugi bila ingin melakuken sesuatu.
Majalah TIMES yang harus keluar duit sak trilyun (duit kabeh kui?), berbeda dengan PBB dan Bank Dunia.
TIMES cerita masalah Soeharto Inc, dan itu jelas-jelas betul, makanya butuh usaha untuk mengaburkan fakta liwat pengadilan.
Sedangkan PBB justru menomorsatukan Soeharto. menjadiken dirinya daripada tidak untuk menjadi juara.
Tanpa menggugat, beliau sudah menjadi pemenang.
Walaupun menang dalam kategori “tertentu”..
Begitu, ndoro…
Ada pertanyaan lain ???
(mumpung penasihat saya belum minta pulang, mau satu mau sepuluh pertanyaan, tarif sama je’..)
darimana mereka dapet duit yah?
*halah*
aku wingi di tawani pesugihan soko alas roban, jenenge soeharto. piye ki di bayar pora om?
kalo soal juara – juaraan. berarti termasuk juara 1 nilep, yaah.
Malu…? apa masih ada malu di bumi pertiwi ini???
Saya sendiri tidak malu,kok!!
Cuma ….muuuuualuuuuu!!!
salah satu cara menarik devisa…selain dengan TKI…betapa menyedihkan..
Saya salut sama soeharto š
sing komen wes di keker karo petrus
*ora komen wes*
Lelah…teramat lelah…sampe saya mati nggak akan ada perubahan ke arah yang lebih baik jika KORUPTOR2 itu cuman dijatuhi hukuman 2 tahun sekian bulan…Keluarga Cendana?! udah ah capek…
bank dunia gak asik … hareee geneee bank kok gak punya atm
hahahah…bener mas mbilung. bank ok gak ada atm-nya. kalah sama bca :p
tapi soal statement dari PBB dan bank dunia itu, jujur aja, saya gak pernah percaya bapak kita itu ‘bersih’. kalo sampe sekarang belum ada yg sukses menyeret dia ke pengadilan, itu kan karena gak ada yg berani aja. lha yg nekat gak pernah umur panjang, kok. tau2 mati ditembak, piye?
money talks, ndoro š
btw, sampeyan berani jadi penuntut umum memperkarakan bapak kita itu? saya gak berani. nanti blog saya di-shut down :p
ndoro,
yg perlu diperhatikan itu sikap pemerintah kita.
setelah ada berita tentang soeharto itu, apa sikap sby di pemerintahan sono.
paling paling, ada isu yang dibuat yang dibikin heboh biar berita dari pbb dan bank dunia ini tersamar…
kita yang sesama rakyat indonesia aja kok rasanya malu dan sedih. KENAPA YANG BERSANGKUTAN KAGAK SIIIIIIIIIIH…. ???
*kesel*
Ya menang simbah tho ndoro… pripun tho ndoro niki.
PBB itu habis manis sepah dibuang juga, dulu disayang-sayang diberi penghargaan FAO, penghargaan perdamaian karena prestasi pasukan Garuda, dll. Dekarang mentang-mentang sudah tua dan (kelihatannya) ndak ada kuasa kok ya dikuyo-kuyo. PBB bikin rusuh suasana saja.
Ayo mbah tuntut mawon PBB niki.
klo mau di ajukan ke meja hijau.. si bapak lalu sakit ndoro. .
tapi panjang umur ya si bapak ini
Meski lawan PBB dan bang dunia, Suharto pasti menang laah, beliaw kan sakti mandra guna:P Asal hakim-hakimnya masih doyan duit, ga mungkin mbah harto kalah.
Walah2…ngono tha???
Lha ndoro juga gak takut dituntut tha..????
memberitakan soeharto jg tha…..
tpnyante wae ndoro..wong pak harto durung tau pecas ndahe koq….^-^