Keberanian Pecas Ndahe
Februari 24, 2008 § 15 Komentar
Apakah keberanian itu? Terbuat dari apakah dia? Apakah pasar-pasar swalayan sudah menjualnya dengan rabat sekian persen?
Aku tak tahu. Tapi, aku ingat, seseorang pernah berkata:
“Keberanian memang bukan milik umum. Tapi itu juga bukan berarti orang-orang rudin bernyali kecil harus bunuh diri atau tak berbuat apa-apa — cuma tinggal dalam kamar menggigit jempol dan bermimpi tentang utopia.”
Ah, seandainya saja aku punya keberanian … aku ingin melipat dunia.
Ini berkaitan dengan kasus “Pengecut” apa ndak ndoro?
halahhh…origami kaleee dunia di lipet..hahah
Orang besar lah yang punya niat melipat dunia dan mencampakkanya..seakan2 tidaj butuh..nah ini ndoro..termasuk orang besar ditengah orang yang kelipat dunia..
Keberanian harus dibedakan dengan kenekatan. Keberanian tetap harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Keberanian kadang muncul dalam keadaan terpaksa, karena tak ada jalan lain untuk mundur….jadi mau tak mau harus berani menghadapi…
Thiiinx :: dunia memang hanya milik orang-orang yang berani.
saya setuju dengan mas edrat. ada lagi, pandangan saya pribadi ini… berani mengakui kesalahan apa adanya membutuhkan nyali yang cukup besar.
agung paramarta
Semoga sukses dengan melipat dunia ya ndoro, saya mau melipat negara ini dulu 😀
Eh melipat dunia ki opo to 😀
jangan takut ndoro. ayo tak kancani! 🙂
Saya juga mau ngancaniii..satu batang lidi ndak cukup untuk nyapu Ndoro 😀
Akh..seandainya keberanian itu dijual.. Aku mau beli 😕
saya jadi penakut sekarang, sangat penakut. kalo ada yg jualan keberanian, pengen beli 😦
ini kasus pengecut itu atau kasus rekan wartawan tempo baru-baru ini? 😀
Kalo saya terus terang ndak punya “KEBERANIAN”…ndoro…
lha wong disenggol cah ayu saja langsung gemeteran sampai terkencing-kencing… kekekeh
kalo kata Yasraf AP ,..
“Hanya internet yang bisa melipat dunia selipat-lipatnya..”
kalo yang saya baca di To Kill a Mockingbird, keberanian yang sebenernya itu adalah ketika kita tahu bahwa kita akan kalah sebelum memulai, tetapi kita tetap memulai apa yang udah ada dihadapan mata, bukan malah menghindar…
gitu sama ngga ndoro? 😀
*mbaca komen ketiga
Jarak antara keberanian dan kenekatan terletak pada pemikiran..
*kata mbah saya