Fraud Pecas Ndahe
Maret 13, 2008 § 27 Komentar
Aksi pemalsuan kartu kredit belakangan ini benar-benar semakin menggila. Anggota sindikat pemalsunya pun berasal dari berbagai negara.
Bulan lalu, polisi membekuk sindikat pemalsu kartu kredit internasional dari bank-bank besar dunia, di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Para tersangka memegang paspor dari beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan tentu saja Indonesia.
Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti sebanyak 4.500 kartu kredit palsu dari 31 negara dan 80 kartu tanda penduduk (KTP) palsu. Polisi menyita beberapa mesin dan peralatan untuk memalsukan kartu kredit itu.
Menurut salah satu pelaku pemalsuan, selama dua tahun terakhir ini mereka telah memproduksi lebih dari 10.000 kartu kredit palsu dari berbagai bank, termasuk di Indonesia. Gila, kan?
Seorang penyidik menyebutkan jaringan pemalsu kartu kredit itu diduga telah membuat 31 bank internasional rugi lebih dari Rp 30 miliar. Tapi, nilai kerugian sesungguhnya diperkirakan jauh lebih besar karena kalangan bank belum selesai mengumpulkan data semua catatan transaksi dengan kartu kredit palsu itu.
Untuk menghindari kerugian yang kian parah, beberapa bank mengeluarkan kartu kredit baru dengan teknologi keamanan yang jauh lebih canggih. Sistem baru ini dilengkapi dengan chip yang disebut-sebut antifraud alias susah dipalsu.
Harganya? Priceless!
Silakan klik tautan ini untuk melihat iklan kartu kredit baru yang sakti itu.
Kalau sudah ndak sabar, ya klik ini sahaja …
Waahhhh..Makin canggih saja itu para penipu dan pemalsu. Terus terang saya kok pengen tahu gimana cara bikin kartu2 palsu itu. Tenang ndoro…tenang…nggak akan saya salah gunakan. Saya cuma penasaran aja.
*klik*
What the… Thai Girl… 😯
mesti…gambare lho, cuma sayang kurang ayu 😛
Wah enakan sing wedhok asli, ndoro. Iso langsung ‘nggesek’ kartunya, hahaha….(*Kaburrr*)
hadooh, pak… saya nyesel ngeklik link yg njenengan kasih…
ceweknya asli apa palsu tuh xixixix
lho …. pelanggannya ada yang ketinggalan miliknya.
Forgeting hide the balls???
HAHAHAHAHAHA….
buka link
walah…….
save as
Hutang membentuk perilaku om
*ngiklan hihihihi*
untung nek kredit isih langsung liwat mendhring…
dijamin podo cepete entuk dhuwit…
tur medhringe dhewe sing nagih utang
ora ono tempo tibo
bisa dipake dan diterima dimana saja itu ndoro?
AHAHAHAHAHAHA… yeeekkkk jijay deh ndoro gamabrnya… Ihhhh
Ndak mau komen….kekekeh….
Wuaah jadi pengen bisa… siapa tau kehidupan berubah. Nyekel pacul sui sui mboseni…
Buahhh… apatarkyu… nggilani
maka-nya ndak pernah make kartu kredit ndoro, dengan dua alasa: ndak punya duit banyak jadi takut ntar nggak bisa bayar, plus emang buat safety dan biar bisa hemat 😛
itulah negeri kita tercinta, Indonesia
tuk hal2 kayak gitu pasti no.1
wah, ambeyennya gede amat yak…
Karena aku gak punya kartu kredit dan juga belum berminat untuk memilikinya, maka ya tidak usah mengharap seperti di iklan ituh.
Eh.. sekarang ndoro jadi marketing kartu kredit juga rupanya?
wasyem link-e…cewek kok kliatan bijinnya…hi..hi..
Doh, marahi wedhi ki. Padahal nembe wae duwekku diapprove.
jadi ngeri dengan card hackers…
credit card bukan uang lebih kale…
ternyata ada mafia-nya ya
aku dah gak punya kartu kredit.. selamet 😀
yang gila ya orang yang mbikin sistem kredit itu. bagus lah dipalsu. udah saatnya bagi2 keuntungan.
Yaiikkksss, baru aja habis ngomongin kartu kredit… Gak boleh pake kartu kredit, bikin pusing… baik iman maupun imin!!!…
Skarang dah gak punya kartu kredit, dan gak minat bikin kartu kredit lagi, apalagi banyak yang palsu gitu!… Trus yang nawarin perempuan koyo ngono?… aduh, gak minat ama perempuan ahhh, mosok jeruk makan jeruk… 🙂