Senandika Pecas Ndahe
Mei 15, 2008 § 22 Komentar
Baiklah Dinda, kupersembahkan sebuah senandika. Tentang anak-anak yang menuju mega-mega. Tentang para bidadari yang menemaninya bermain di tepi sorga.
Anak-anak adalah mereka yang mencintai debu, yang berlari di jalan kupu-kupu. Mereka menolak beku dan jemu.
Anak-anak selalu sama di mana-mana. Seperti Totto-chan yang suka menatap ke luar jendela. Buka-tutup buka-tutup daun meja. Entah untuk apa.
Anak-anak mungkin sebuah pesan. Bahwa Tuhan belum bosan pada kita, manusia. Dia beri kita titipan, sebentar saja, untuk segera dipanggil pulang ke haribaan-Nya.
Mungkin Tuhan punya rencana. Kita tak selalu bisa menebaknya. Sebab memang betapa susah sungguh mengingat Dia penuh seluruh.
Mungkin kita cuma bisa meminta agar Dia berikan waktu pada kita untuk tumbuh di jalan cinta dan menyemainya bersama mereka kelak di nirwana …
>> untuk Dinda dan Papin yang baru saja kehilangan putri pertamanya yang tercinta.
Ah, semoga Dinda dan Papin diberikan ketabahan… tapi anak-anak yang masih suci, pastilah berbahagia di sisi-Nya. Amin…
Semoga Dinda dan Abang diberi kekuatan.
Ina – Abang, semoga diberi kekuatan
Ahh, posting ini mengingatkan saya akan kehilangan “calon” anak saya dulu, yg pertama dan kedua… sebelum akhirnya saya “lulus” dikehamilan yg ketiga dan dianggap layak untuk mengasuh dan membesarkan Anya… putri saya.
well, doa dan simpati untuk mbak dinda dan mas papin, I know this is not easy. Loosing someone that we love so much will engrave such a very sad feelings. I wish I can lend my shoulder for her to cry on, and let the feeling go away.
She must be in heaven now.. preparing the way for us to follow. Don’t let your self in sorrow.. because God will bless you both with HIS glow.
My deepest condolences for you both,
Silly.
(maaf ndoro… titip doa dan salam saya untuk mereka berdua yach… thanks)
dinda – papin, yang sabar ya…
dan aku dengan bodohnya mengajukan pertanyaan tentang mengapa tadi ya?. semoga mereka berdua diberikan kesabaran dan kekuatan …
yang tabah ya. mungkin belum saatnya, dan pasti kelak ada gantinya yg indah pada waktunya.
dia akan menanti di sorga!
Buat Dinda dan Abang, semoga sabar dan kuat…
aduh saya awalnya mau koment tapi setelah liat pengoment di atas saya jadi bingung…namanya itu loh… 😦
smoga Dinda dan suami di beri kesabaran 😦
turut berduka cita yang sedalam2nya. moga2 kuat dan tabah untuk dinda dan papin…
😦
Saya rasa kehilangan anak adalah hal terberat yang dirasakan oleh seorang ibu. Men pretend that they know the feeling, but they don’t. Yakinlah, Allah tak akan memberikan ujian yang kita tidak sanggup menanggungnya. Ia ‘simpan’ anaknya Mbak Dinda di surga.
semoga bisa melewati semuanya.
bela sungkawa buat dinda dan si abang
ketika cak nun kehilangan putra pertama dengan novia kolo, gus mus(kalo gak salah) berkata padanya, wah, sampeyan ini bikin aku ngiri aja …..
karena anak yang masih suci akan mengangkat kedua orang tuanya ke surga …..
ndoro mas, tulung disampekan bela sungkawaku untuk mbak dinda dan mas papin ya ….
sebentar lagi terang pasti datang …………………….
semoga dinda dan abang tabah, amin! moga dinda juga cepet sehat
saya pernah merasakan hal yang sama. Saat itu rasanya beraaat sekali. semoga mbak dinda sabar ya …
Moga Dinda dan Abang sabar dan ikhlas. Amin.
Yang tabah, Sabar dan iklas ya.
Yang Kuasa pasti memiliki rencana NYA sendiri untuk kebaikan Dinda dan Abang.
Tuhan tahu yang terbaik. Dinda-Abang semuga tabah
hidup berjalan terus …
ketika suatu saat kita termanggu …
ingat detak jam dinding …
mengingatkan kita untuk terus menjalankan hidup …