Mimpi Pecas Ndahe

Mei 30, 2008 § 61 Komentar

Mestinya cuma di Republik Mimpi yang beginian ini laris dicari orang. Karena cuma di ranah halusinasilah, janji-janji macam ini mampu membuai mereka yang tengah dicekik oleh hidup yang semakin sulit dan menekuk pinggang.

tipuan credit card

Tapi, saya kemudian maklum. Kita sedang hidup di masa yang kian sulit dan absurd. Jadi ya ndak heran bila ada orang yang mulai kehilangan akal. Main tabrak dan tubruk.

Ini soal kerinduan kepada siapa pun yang bisa berjanji mengubah keadaan, betapa pun mustahilnya.

Para badut pun menemukan panggung. Umbar janji ini dan itu. Mereka adalah oase-oase di padang pasir. Para pesulap jenius dengan mantra-mantra sorgawi, yang mengiming-iming masyarakat dengan secuil harapan dan kemuliaan yang too good to be true.

Maka, air pun disulap menjadi Blue Energy, dan seorang doktor dari IPB tertipu. Kartu kredit jadi jimat sakti yang bisa menarik uang dari ATM bank mana pun.

Lalu, dari negeri entah-berantah muncul Achmad Zaini Suparta. Tokoh dari Yayasan Galuh Pakuan ini berkibar-kibar bak selebritis yang dielu-elukan massa. Ia berjanji akan membagikan duit ratusan ribu triliun rupiah kepada para pengusaha.

Saya yakin kisah para petualang janji seperti ini belum akan berhenti. Besok atau lusa, pasti akan ada lagi yang lain. Korbannya saja yang berganti-ganti.

Inikah tanda-tanda zaman itu: barangsiapa yang ndak ikut gila ndak akan kebagian?

§ 61 Responses to Mimpi Pecas Ndahe

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Mimpi Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta

%d blogger menyukai ini: