Rembulan Pecas Ndahe
Agustus 22, 2008 § 65 Komentar
Perempuan itu bermata rembulan. Hangat dan meneduhkan. Parasnya setenang Danau Kelimutu. Aku bertemu dengannya di tepi pagi yang getir. Selepas purnama kelima di tengah musim semi.
Tubuhnya wangi melati. Senyumnya segar tomat ranum. Rambutnya gelap malam tanpa bintang. Langkahnya seriang kupu-kupu di taman bunga.
Ia tengah berlawalata menyusuri sepi saat kami bersua. Kami lalu berbincang ringan di pojokan lapangan rumput, di atas bangku kayu mahoni. Di atas, kulihat langit biru tebal. Awan menggeletar jemu dikalang angin selembut beludru.
Aku ingat, perempuan itu duduk setelah meletakkan secangkir kembang warna-warni di atas meja. Sekilas kulihat ada roncean mawar hutan di kepalanya.
“Mari, temani aku duduk di sini melewati sunyi,” ia meminta.
Aku mengangguk, dan duduk di sampingnya.
Ia mendesah perlahan sebelum membuka mulutnya. Sebentar saja. Kalimatnya segera mengalir lancar seperti deras Sungai Mahakam. Setiap kata yang keluar dari mulutnya adalah matahari pagi. Setiap dengus napasnya menari bagaikan rama-rama senja.
Perempuan nirwana itu berkisah tentang padang savana dan seorang satria yang bertualang di atas pelana kuda. Jalannya gontai dibalut layu. Lesi. Luyu. Sayu. Satria itu berkelana di antara kelimun sengkarut. Setiap jejak kakinya berkelindan dengan badai.
Aku mendengar setiap kata yang keluar dari bibir merah gulalinya dengan gulana tak terperi. Kubayangkan lelaki itu telah mengarungi lima benua, tujuh samudera, berpuluh-puluh tundra. Ia mungkin pernah menginjak dan terpelanting di atas hamparan lumut hijau.
Adakah dia berkawan? Adakah beban membolot kakinya? Apakah lukanya teruk?
Perempuan itu tak menjawab. Ia malah memamerkan gigi seputih susu dalam senyumnya yang terkembang selebar layar pinisi.
“Satria itu ada di tubir nasib yang telah dipahatkan atas dirinya. Ia meronta. Tapi, hidup tak melulu seperti dalam fabel,” begitu perempuan itu berkata.
Hidup mungkin seperti kawah yang menggelegak riuh. Penuh justa dan nista. Ketika di dalamnya, barangkali kau terluka. Kadang perih tak tepermanai. Sesekali kau tumbang.
Tapi, usahlah engkau semak hati, Tuan. Kuatlah seperti baja. Teguhlah seperti karang. Jangan biarkan roda kehidupan menggilas hatimu yang gamam.
Bangkitlah. Jadilah saga. Taklukkan dunia. Seperti sang satria. Sebab, ketika matahari berselingkuh dengan hujan dan melahirkan pelangi, selalu ada aku di ujung cakrawala.
Sedetik setelah mengucapkan kalimat itu, perempuan bermata rembulan itu berdiri, membungkus kepalanya dengan mafela kesumba, dan berlalu. Aku tergugu dalam bisu seperti menelan biji duku.
Ketika sadar, aku pun berteriak, “Tunggu. Tunggu dulu. Jangan kau pergi dulu, Puan,” pintaku. “Aku belum mengenalmu. Siapakah gerangan dirimu? Siapa namamu?”
Perempuan itu menghentikan langkahnya. Menoleh. Lalu tersenyum. Dia mengulurkan tangan, mengajakku bersalaman.
“Perkenalkan, namaku harapan.”
:: untuk semua perempuan yang telah mengguyurkan keteduhan dan memberi saya gagasan dalam diam.
>> Selamat hari Jumat, Ki Sanak. Apalah hari ini sampean sudah menemukan seorang perempuan hebat?
Beri peringkat:
Terkait
Tagged: arkaik, cerpen, diksi, hope, metafora, surealis
Pertamaxx !!!!
belum !! belum dapat wanita hebat, padahal setiap harinya aku selalu mencari-cari tapi belum diketemukan !!
wahai wanita hebat dimanakah engkau bersembunyi !!
Semoga saja hari ini aku bisa bertemu dengan nya.
pernah ndoro…
beberapa tahun usang dahulu…
wakakakakkakakakakkaa
Waaa… banyak dapet kosakata baru, ada yang tau di mana cari KBBI online ga ya?
hemm…
aku udah!!
lha, saya perempuan hebat. *nyisir rambut*
he..he…he…ada telepati kayaknya nih…aku belakangan ini sedang mikirin Pandora…
Tapi bahasanya indah mendayu-dayu, cuma sempat tersenyum juga membaca “Ia malah memamerkan gigi seputih susu dalam senyumnya yang terkembang selebar layar pinisi.” he..he..he…pinisi yang berlayar jauh biasanya layarnya lumayan compang-camping kayaknya…tapi delima merekah juga tampaknya tidak seindah senyum selebar pinisi terkembang…he..he..he…
saya sudah
*kok jadi deg2an ya*
i found it in my own ndoro 😀
Happy friday!!
ThinxXX: ini ndoro posting yang aku tunggu selama setengah putaran bumi.
puitis banget, keren!
sudah sering ndoro, meski belum pernah sekalipun menyapanya. 😦
sudah, ndoro
Wahh.. Bener2 kosakata rumit banget..
Akankah harapan mau menyapaku?
“Sebab, ketika matahari berselingkuh dengan hujan dan melahirkan pelangi, selalu ada aku di ujung cakrawala.”
Selingkuh memang bisa menciptakan keindahan dan harapan ya 😀
Pengrajin kata yang penuh daya bius. Mempesona.
salam
Ah aku selalu menyukai dan mencintai harapan
seperti aini ketika berlari dan terjatuh, lututnya lecet dan berdarah. kataku, menangis tak apa-apa, tapi segera bangun. jatuhmu yang membuat lututmu berdarah, akan membuat lutut dan kulitmu sekuat baja.
oiya, kalo saya kung, sudah nemu lelaki hebat :))
ehem … melankolis dan mengurap rasa, selamat hari jumat juga ndoro…
Sudah pernah ke Danau Kelimutu Ndoro?? 🙂
danau itu memang terlihat tenang sekali dibalik 3 warnanya, tapi sesungguhnya danau itu menyimpan sejuta misteri.
Selamat hari Jumat juga Ndoro, ah…saya sudah menemukan perempuan yang hebat Ndoro 🙂
saya sudah ndoro!
🙂 ibu saya perempuan hebat, ndoro!
makasih lho, ndoro. saya tidak menyangka gara-gara meeting kemarin ndoro jadi terinspirasi menulis ini. hihihihih. *kaburrrr cepat-cepattt*
pacar saya sudah
Adakah beban membolot kakinya? Apakah lukanya teruk?
wow… apa pula itu artinya?
bolot=pendengaran kurang?
teruk=parah?
wah hrs belajar bhs indon lg niy
waduh. jadi inget SRI-ku .. hiks nang balio SRI nang muliho :((
haduh..saya jadi puspas bacanya 🙂
lokasinya di alun-alun utara yaks 😀
Saya beruntung, Ndoro. Dah dapat … alhamdulillah
*menerawang jauh kedalm pikir dan hati*
hmmm .. 7 samudera?
cuma ada 5 ndoro, samudera pasifik, atlantik, hindia, arktik, dan selatan 😉
Sudah 11 tahun yg lalu saya temukan….dan sekarang ada disamping saya.
hmm…
ketika kata terbebas dari makna…
angan mengelana tanpa rangka…
kisah nyata jadi ceritera…
*perempuan: selalu saja asyik untuk dituturi…*
ThinxXX: ini ndoro posting yang aku tunggu selama setengah putaran bumi.
—>ada yang tertarik menemukan siapa Satria dan Rembulan? Temukan Jawabnya di Cerpenista! Yuk…!
nyuruh siapa lagi ya buat komen?
*bingung*
Perempuan hebat? Ngga nemu Ndoro, yang saya temukan hanya wanita terhebat. Wanita yang punggung tangannya kucium tadi pagi, Ibuku.
duh…bahasinya bagus benjet………….kwerenz…….
pernah… tadi pagi pas bercermin 😉
Alhamdulillah sudah ndoro walopun lum resmi :p
wonder women di manakah dirimu? *loh?*
setiap saat ndoro…saya! :d
Diantara warna-warni gemulai… pengguyur keteduhan, adakah warna istimewa nan bermakna… dan meneduhkan hingga merasuk sukma?
…ntar ndoro, aq ambil kamus dulu
..ngacir ke perpustakaan 🙂
Ndoro, tulisan sampeyan selalu membuat …. ahhhhhh tak bisa berkata kata…..
Waduh Ndoro … hiks …
aaahh.. indah sekali.. ndoro kayaknya udah setingkat nich ma kahlil gibral ^ ^,
sedang cari…
kirain pas pertama2 tadi ini cerita horor!
wekekekek!
Speechless and hopefully…
sudah nemu, tadi lagi main sinetron … ooh luna maya ku
Hanya antara sekira dan sekitar
Antara saya dan kamu adalah sama
Dalam rumah yang harum
Jamah saya, syurgai saya dan inilah jadah saya …
ah perempuan …. [puisi balasan]
rasanya saya udah deh… 🙂
romantis 😀
Sudah ndoro, saya sendiri….Hihihihihi…Narsis akut!
Selamat hari sabtu para ndoro dan para kisanak! tdk adakah selain perempun yg kalian temukan hari nanti?
wooowww…good diksi….
rung nemu ndoro. isih nylungsep…
Of course already ndoro… I’ve found it in… ME, My Self. 😀
sampean membuat hamba terperosok dalam lubang kekaguman, ki sanak…
minta ijin copy pastr ndoro..mau saya print trus saya laminating, saya sertakan mawar putih…..ah, apakah dia yang duduk didepanku pas 17an ituh???
Manteb tnan prosane, sekelas Dee lho…
Jawaban dari pertanyaan terakhir: BELUM, ndoro. Mbok saya dicarikan perempuan Jakarta yang sexy, metropolis, kosmopolit, tapi masih seneng makan nasi uduk dengan cara dipuluk 😀
ndoro dan kisanak nyaa…
menyentuhh…
ndoro , kulo mampir 😀
aih..
kok sayah diomong2in disini..
pantesan perasaanku ngga enak..
kisah yg lama kututupi..
ah, sudahlah.. hihi…
:clingak-clinguk: perempuan hebat saiah mana ya??
wuih…..perempuan bernama harapan….
HADIRRRR!!!!!!!!