Hoax Pecas Ndahe
Desember 1, 2009 § 58 Komentar
Suhu politik dalam negeri bergerak naik. Setelah geger “cicak lawan buaya” sedikit reda, kini muncul perkara lain: aliran dana Bank Century. DPR bahkan telah berencana mengajukan hak angket terhadap perkara tersebut.
Dan semuanya tiba-tiba bergerak bagaikan bola liar. Macam-macam kejadian mengikuti guliran bola kasus itu. Ada yang terdengar seolah-olah masuk akal. Lebih banyak lagi yang asal-asalan.
Saya, misalnya, tiba-tiba mendapat surel (surat elektronik) dari beberapa kawan mengenai kelanjutan bola panas itu. Karena isinya terkesan too good to be true, mereka umumnya menanyakan kebenaran email itu.
Tentu saja saya tak mampu menjawab dengan argumentatif pertanyaan itu karena informasi yang saya miliki tak banyak. Data yang saya punyai tak lebih banyak dari sampean.
Sampean mungkin juga mendapatkan email yang sama. Barangkali juga banyak di antara sampean yang malah belum memperolehnya. Tak mengapa. Saya akan berbagi ke sampean.
Apa sih isi email itu?
Ini dia email itu. Saya kutip langsung tanpa suntingan maupun pembetulan ejaan dan tata bahasa.
RESUME PERTEMUAN DI HOTEL DHARMAWANGSA
PESERTA: PRABOWO SUBIANTO, SURYA PALOH, SURYOPRATOMO, SYAFII MAARIF, DIN SYAMSUDIN, JUSUF KALLA, YUDI LATIF, FAJROEL RACHMAN & RAY RANGKUTI.
ANALISA SITUASI:
1. Isu korupsi adalah memang isu kelas menengah.
2. Tidak menyentuh ke rakyat langsung.
3. Namun berdasarkan pengalaman, dalam demokrasi liberal isu ini effektif untuk menjatuhkan kekuasaan SBY (Gus Dur, Estrada dll), melalui mekanisme parlementer.
4. Di tingkat rakyat, isu korupsi dapat menjadikan kekuasaan kehilangan kepercayaan dan apatisme terhadap elit politik
.
5. Jika isu ini terus berkembang dan persoalan kemiskinan serta lapangan kerja akut, akan berpotensi menjadi sentiment yang akut juga : maka akan terjadi kesamaan isue. Isue ekonomis akan terdorong ke isue politik bisa mengulangi mei 1998KLASIFIKASI TARGET:
1. MEMPERBESAR ISU Pemerintah bersih dan effektif, HINGGA SBY TERDELEGITIMASI
2. Reposisi Jabatan dan tawar menawar untuk mengganti posisi.
3. MENGGULINGKAN SBY sebelum 100 hari dengan Parlementer
4. MENGGULINGKAN SBY dengan amuk massa
POLA GERAKAN:
MENDORONG GERAKAN ATAS :
1. AKAN TETAP Dimotori oleh KELOMPOK yang berkumpul di Imparsial dan Kontras (DITUGASKAN KEPADA SYAFII MAARIF DAN DIN SYAMSUDIN YANG MASIH BISA BERBICARA DENGAN TODUNG M. LUBIS, KOMARUDIN HIDAYAT DAN GUNAWAN MUHAMMAD/BAMBANG HARRYMURTI). Platform : clean goverment, sasaran prioritas : pemeberantasan korupsi dengan membersihkan institusi penegak hukum. Kelompok ini cenderung bergaining karena mereka pendukung liberalisasi, dan berhenti setelah TPF terbentuk. (Tetapi. ketika SBY berpidato tentang pengungkapan Bank Century, dianggap akan mengorbankan Budiono, kemudian mereka langsung menyerang SBY yang bakal jatuh sebelum 100 hari).
2. AKAN TETAP DIMOTORI KOMPAK, (DITUGASKAN KEPADA Fajroel Rahman, Ray Rangkuti, Yudi Latif). Posisi politik sama dengan yang diatas, SEAKAN AKAN mendorong semua institusi negara mematuhi rekomendasi TPF, LALU DIDORONG UNTUK MENGGULINGKAN SBY
3. Forum Rektor, garisnya hampir sama menolak kriminalisasi KPK dan masuk ke isu bank century (SYAFII MAARIF).
4. Forum 28 (DITUGASKAN KE YUDI LATIF/FAJROEL)
5. DPR, hak angket bank century (TUGAS BERSAMA JUSUF KALLA DAN PRABOWO DENGAN MELOBI MEGAWATI DAN ABURIZAL BAKRIE)
6. Media, ini cukup memberikan energi bagi pergerakan yang ada di bawah. DIMOTORI METRO TV, dan TV ONE dan media cetaknya adalah KOMPAS dan MEDIA INDONESIA (DITUGASKAN KEPADA SURYA PALOH DAN SURYOPRATOMO)
7. Face booker, kelas menengah, yang pro kemapanan sistemik, hitam putih melihat perkembangan politik, MENDORONG AGAR TAK TERHENTI DI GERAKAN PEMBEBASAN BIBIT-CHANDRA (DITUGASKAN PADA TIM IT KAMPANYE MEGAPRO)
SEGERA MENDEKATI SIMPUL-SIMPUL/TOKOH MASSA GERAKAN BAWAH:
1. Gerakan spontan setelah Bibit Chandra ditahan.
2. Gerakan, mahasiswa aktif, akademisi, beberapa tokoh masyarakat.
3. Bergerak di luar kampus.
4. Bergerak sedikit meluas ke kota-kota
5. WALAU Belum melibatkan massa yang luas(PARA SIMPUL/TOKOH INI BISA DIDEKATI DENGAN PENDEKATAN YANG PERSUASIF DAN MATERI UNTUK DIDORONG KE GERAKAN PENGGULINGAN, DITUGASKAN KEPADA YUDI LATIF).
Beberapa media massa, seperti televisi, sudah membahas email itu. Lengkap dengan menampilkan beberapa orang yang disebut dalam email. Tentu saja semua membantah kebenaran isi email. Saya pun merasa email itu tak lebih dari sebuah hoax.
Ada beberapa hal yang meragukan. Kita mulai dari hal yang sederhana: email itu tak menyebut kapan rapat para tokoh itu terjadi. Seandainya saja email itu menyebut tanggal, kita bisa mencocokannya dengan jadwal kegiatan beberapa nama yang disebut. Benarkah pada tanggal itu yang bersangkutan memang ikut atau justru berada di tempat nun jauh di sana.
Lalu soal akurasi nama-nama tokoh yang ada di email itu, misalnya “GUNAWAN MUHAMMAD” dan “BAMBANG HARRYMURTI”. Kalau yang dimaksud adalah nama dua orang penting di majalah Tempo, jelas sekali penyebutan itu tak akurat. Yang benar adalah Goenawan Mohamad dan Bambang Harymurti. Jika menyebut nama saja tidak akurat, bagaimana kita mempercayai kebenaran atau akurasi informasi lainnya?
Selain email di atas, saya mendapatkan bocoran nama-nama penerima dana Bank Century, plus jumlah yang diterima masing-masing. Jumlahnya fantastis. KPU contohnya, disebut memperoleh Rp 200 miliar. Sebuah kelompok lobi terkemuka disebut menerima Rp 200 miliar. Ada juga perusahaan riset yang disebut mendapat Rp 50 miliar. Ada partai politik yang dikatakan kebagian Rp 700 miliar. Seorang menteri senior mendapat Rp 10 miliar.
“Edan! Banyak amat,” saya mengumpat dalam hati.
Bagaimana kebenaran kabar angin itu? Yah, namanya juga kabar angin. Seperti kentut. Ada baunya, tak ada buktinya. Dan akal sehat kita pun terganggu.
“Ah, paling disinformasi,” begitu seorang kawan berkomentar.
Aha, disinformasi. Memutarbalikkan fakta. Hmmm….terdengar seperti operasi intelijen ya?
>> Selamat hari Selasa, Ki Sanak. Bagaimana komentar sampean?
bisa aj bener tu email, tapi orang2 nya belum tentu benar, kejadian di negara ini mungkin hanya untuk menggulingkan sby..
terlalu banyak rahasia negara yang sebenarnya tidak pantas dipublikasikan ke rakyat.
yang penting rakyat tu hidup sejahtera dan tak peduli bagaimana orang2 atas mencari uang.
intel :p
slmt hr selasa ndoro, sy gk ikut2an, mo nonton aja, kliatannya makin rame tancep kayon
aha! sangat tidak mendidik
Seru ni. Thx. #bhagas
.
Lha kok jamaah di sinih mendadak turun usia, Ndor….??? 😉
kadang ada avatar dan nama howax juga kok, om. 😛
Macam si Angelina itu ya Gun?
Anonimitas bisa menipu mbel…
menunggu pendapat manusiasuper …
Sebagai salah satu jamaah ndoro saya amat bersyukur dibilang turun usia. Hihihi. Katanya doa orang teraniaya macam Mas Mbel ini makbul.
bangaip
(pemuda 18 tahun ke atas dikit)
18 tahun ke atas dikit
ndor, komentatornya kok kinyis..kinyis yah.
jadi inget NYOH !!!
Kalo soal rencana kudeta ngga percaya sama sekali, tapi kalo soal bagi2 duit century sih 50:50.
semakin lama semakin rumittttzzz @_@;
http://riffajp4inspiration.wordpress.com/
kontra intelejen 😀
hoax banget, titik!
Semakin pusing saja Ndor, memikirkan bangsa ini mau dibawa kemana…
Hmm, lain kali kalo mau bikin hoax nulis namanya mesti bener, dan mesti mempelajari jadwal tokoh yang dimuat dalam hoax, diatur supaya pas kebetulan semua tokoh sedang ada di tempat yang sama. *lho kok malah jadi belajar bikin hoax yang benar :))*
menunggu jip hitam… :))
gimana pun ga sukanya saya dengan kondisi saat ini tapi kalo ada nama ‘itu’ yang bau l****r, saya selalu curiga ini ajang balas dendam :p
Kunjungi wildantipsandtrick.blogspot.com
hoax .. absolutely hoax … damailah negeriku…
Kentut kalau terus-terusan biasanya meninggalkan ampas juga di celana dalam….
Jadi, ya kita nantikan saja drama ini sampai semua babaknya usai dimainkan 🙂
mm..ngeri ndoro kalo ngeliat email tersebut. Rapih banget kaya’nya rencananya. Awalnya saya agak yakin, tapi setelah lama merenung (jiaahhh) malah yakin kalo itu memang cuma hoax. Rada ga percaya kalo pak JK bisa kaya gitu….
(nyodorin tangan sama komentator pertamaxx..;p)
Terlepas dari kebenaran soal email itu, saya agak tidak sepakat soal “Jika menyebut nama saja tidak akurat, bagaimana kita mempercayai kebenaran atau akurasi informasi lainnya?”
Untuk sebuah penulisan berita, premis itu bisa diterima. Tapi untuk sebuah email (yang mungkin ditulis secara terburu-buru, atau mungkin ditulis oleh orang yang tidak terlalu concern pada nama-nama) bisa saja terjadi, Ndoro.
Wartawan saja masih banyak yang salah mengeja GM kok 🙂
tetap saja, bagi saya, kualitas informasi wartawan yang masih salah mengeja GM itu layak dipertanyakan. tapi tetap saja kau boleh berbeda pendapat 😀
Mungkin yang nulis dan nyebut nama Goenawan Mohamad dan Bambang Harymurti itu nggak pernah buka website Tempo, Ndoro! Padahal Goenawan Mohamad dengan Capingnya tiap hari nama dan tulisannya mejeng disitu.
Gaya penulisan tidak semrawut. Huruf besar untuk nama tertentu, sangat terkesan ingin memojokkan seseorang. Ini pun tidak dimasuk akal.
wah seru ya indonesia klo begini
adu du du du duh Indonesiaku..
kok jadi gini….
wah yang tadi mau tidur ngga jadi liat nih postingan..
yang kirim email bener bener aktifis kampus kayaknya..
tapi niat disana baik.. “klo mang ngga ada niat lain dibalik semua itu”
“mengemabalikan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintahan yang bersih”
walah..ada email2an kaya gini tho?
Mudah2an org2 ga gampang percaya deh..
terima kasih uda berbagi, ndoro. saya blum dapat emailnya.
kalo soal nama, bisa saja salah ketik ato ngikutin pengucapan (dan melanggar penulisan)
tapi setuju kalo tanggal bisa dijadikan indikasi untuk ngecek apakah hoax ato tidak.
selamat hari rabu, Ndor. Hehehe…
Jika hoax ini benar2 terpisah berdiri sendiri tanpa ada peristiwa2 pendahulunya, mungkin sekali hoax ini dipercaya oleh pembacanya.
AKAN TETAPI ….
mengingat bahwa kubu SBY sudah pernah memutarbalikkan isi otak rakyat sejak masa kampanye pra pilpres 2009 lalu – mengenai isu pemilu satu putaran yang diakui oleh Denny JA adalah untuk menenggelamkan isu lainnya yang berbahaya, mengenai pendidikan gratis yang jelas gratis boongnya, dll – MAKA ….
Email ‘hoax’ ini justru akan meninggalkan perih di kubu SBY. Pemerintahan yang tidak kredibel, menyebarkan isu yang mendiskreditkan lawannya, justru akan menoreh luka di wajah sendiri. Seperti banteng kalap yang menyeruduk kesana kemari, malah akan mendapat banyak luka di tubuhnya sendiri.
Menurut saya, jelas email itu adalah HOAX. Nah hoax yang mendiskreditkan satu pihak itu biasanya dibikin oleh pihak lawannya. Nah, siapakah pihak lawan dari pihak yang didiskreditkan dalam email ntu ? Ehem…
Btw, Mister Menkominfonya juga semakin membuat pemerintahan SBY tidak kredibel dengan komentarnya yang dikutip oleh BBC soal penyebab bencana adalah merosotnya moral. Wahaha… Apa daya, the mister berasal dari parpol mitra koalisi, jadi ya tidak boleh dicopot begitu saja. Bisa makin panas bolanya… 😀
Biarlah kebenaran menunjukkan dirinya ! Bila memang Century tidak menyeret para pejabat itu, bersihkan nama baik mereka ! Namun bila Century adalah sebuah kesalahan, biarlah semua pihak yang terlibat menanggung akibat ulahnya sendiri ! Cayo Indonesia !!!
pret… beuh.. bau nya….
something rotten in my country..
kaLo saya sih, gimana ramenya aja, 😀
wah.. kalo operasi intelijen, kepentingan siapa yang dibela?
isu century ini lebih seru, karena sasaran tembaknya jelas, sehingga politikus yang berseberangan sangat bersemangat, termasuk kemungkinan mobilisasi massa yang lebih besar.
Sayangnya, para politikus nampak tidak bersemangat ketika isu KPK kemaren, justru para netter yang sangat bersemangat. Apa karena isu KPK kemaren bisa menghabisi para politikus juga ?
jelas hoax, senengannya kok bikin susah banyak orang dan biasanya justru mengaklaim demi rakyat.
wah, ndoro jadi hoax slayer.. keep up the good work sir. 🙂
hoax…cuih…
setuju! ini sama kayak hashtag #cuih kemarin. sama-sama 4 hurup. #hoax #cuih !!
Hoax yang bikin hoekkk… (maaf sedang isi)
Sebagai desainer, izinkan saya untuk berkomentar:
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Fusce porttitor massa ut dolor dignissim at dignissim tortor pulvinar. Donec nisl leo, pellentesque aliquam accumsan gravida, venenatis eget sapien. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec pharetra, diam at lacinia varius, turpis ipsum ultricies nisl, cursus hendrerit dolor neque fermentum erat. Quisque malesuada rutrum orci non cursus. Nulla facilisi. Nunc eu orci eu felis volutpat suscipit eu non nunc. In sed sem quam, sit amet tempus mauris. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque at nisl vitae mauris commodo gravida.
Berkah ndalem, Ndoro kakung. Ndherek dados jamaah.. Menawi pareng.
Nuwun.
[…] Dan semuanya tiba-tiba bergerak bagaikan bola liar. Macam-macam kejadian mengikuti guliran bola kasu…. […]
#hoax #cuih
*nunggu dipepet jip hitam* 😆
[…] (PARA SIMPUL/TOKOH INI BISA DIDEKATI DENGAN PENDEKATAN YANG PERSUASIF DAN MATERI UNTUK DIDORONG KE GERAKAN PENGGULINGAN, DITUGASKAN KEPADA YUDI LATIF) Sumber: Ndoro Pak ‘Thijan’ […]
[…] (PARA SIMPUL/TOKOH INI BISA DIDEKATI DENGAN PENDEKATAN YANG PERSUASIF DAN MATERI UNTUK DIDORONG KE GERAKAN PENGGULINGAN, DITUGASKAN KEPADA YUDI LATIF) Sumber: Ndoro Pak ‘Thijan’ […]
[…] (PARA SIMPUL/TOKOH INI BISA DIDEKATI DENGAN PENDEKATAN YANG PERSUASIF DAN MATERI UNTUK DIDORONG KE GERAKAN PENGGULINGAN, DITUGASKAN KEPADA YUDI LATIF) Sumber: Ndoro Pak ‘Thijan’ […]
jadi menurut mbah, apa yang harus pemerintah segera laksanakan dalam mengatasi kasus bank century ini?
jangan2 century hanya dijadikan kedok untuk menggulingkan SBY ndoro…
aku juga udah muak dengan muka kepura-puraan partai koalisi dan pemimpinnya itu… prihatinn… punya pemimpin tukang mengeluh…paranoids…..pinter akting kepura-puraan….
siapa pemenangnya, jika SBY turun tahta…? ????
musti pinter2 mengatur pikiran dan informasi yang masuk neh ndoro, jangan sembarangan percaya sama orang. Intinya kita dukung pengusutan kasus korupsi, titik, siapapun pelakunya. Jangan gampang dimanfaatkan, karena nanti bisa berakibat mudharat bagi banyak orang …
salam hari minggu …
gilllllllaaaaaaaaaaa….
petinggi2 kita aja da kayak gitu
gimana rakyatnya mau sejahtera
Cape deh… menurut saya, kalo yg ngirim ngga nanggapin, berarti memang hoax, 100 persen.