Penistaan Pecas Ndahe
April 29, 2010 § 106 Komentar
Sebuah blog memicu kegemparan. Saya pertama kali mengetahuinya dari salah satu follower saya di Twitter.
“Mas, tolong dilihat, apakah yang harus kita lakukan dengan blog ini?” begitu bunyi pesan yang masuk ke timelinesaya.
Pesan itu mencantumkan tautan yang ketika saya klik, ternyata mengarah ke alamat blog yang mengatasnamakan sebuah SMA swasta di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat.
Saya kaget karena isi blog tersebut sangat provokatif dan sarat dengan isu agama. Judul blognya saja sebuah ajakan membasmi sebuah agama dari bumi pertiwi. Lalu tulisan-tulisan di dalamnya bernada menghina dan menyebarkan kebencian terhadap agama itu. Gambar dan fotonya pun provokatif. Contohnya ada foto kitab suci di dalam toilet.
Singkat kata, menurut undang-undang, blog itu bisa dianggap telah menistakan sebuah agama.
Tentu saja bukan hanya saya yang kaget bagaikan disengat setrum ribuan watt oleh blog itu. Saya lihat ada ratusan komentar di salah satu tulisan blog itu. Hampir semua mengecam tindakan pemilik blog provokatif itu.
Menurut para komentator, sudah bukan zamannya lagi mencari perhatian lewat blog seperti itu. Ada pula yang menganggap meledek pemiliknya sebagai narablog kurang kasih sayang.
Kabar rupanya beredar cepat. Dalam hitungan jam, kemunculan blog itu beredar di media-media sosial. Beberapa kawan juga mengambil inisiatif dengan memanji blog itu agar ditutup oleh pemilik Blogspot.
Saya memilih mendiamkannya sambil memantau situasi. Saya tak mau reaksi saya ikut memancing kehebohan yang lebih besar dan malah kontraproduktif.
Kencangnya kecaman ternyata membuat pengelola blog itu seperti diterpa badai dan sadar. Entah bagaimana prosesnya, pada sore harinya, blog itu berubah total. Baik judul, maupun isi seluruh blog.
Jika awalnya bernada kebencian, lalu berubah menjadi ajakan menjaga perdamaian. Ada pula tulisan yang menjelaskan mengapa narablog itu membuat jurnal digital yang memicu keriuhan di ranah Internet. Ada apa gerangan?
Ternyata, seperti yang tertulis di blog itu, sang pemilik adalah bekas murid sekolah swasta di Bekasi itu. Ia merasa kesal terhadap para bekas gurunya.
Kekesalannya itu lantas dilampiaskannya dengan mencatut nama sekolah dan yayasan tempat sekolah itu bernaung. Ia mengaku blog tersebut ditulis sebagai salah satu ungkapan balas dendam kepada salah satu gurunya yang telah mencelakakan dirinya semasa sekolah di SMA.
“Hahahaah… Saya mendengar kabar ada yang ribut… Sebenarnya blog ini saya untuk satu tujuan, MENYADARKAN GURU-GURU. SAYA SUDAH CAPEK!! Bukan hanya untuk guru yang saya tuju, tapi untuk seluruh guru di indonesia!!! Tolong jaga sikap anda!!! Jangan dengan anda seorang guru anda bisa sewenang-wenang!!” begitu tulis pemilik blog itu.
Iseng? Pelampiasan yang salah tempat? Kebablasan? Sampean boleh menyebutnya apa saja. Saya lebih suka menyebut orang itu impulsif-reaksioner. Hanya gara-gara kesal pada gurunya, lalu bikin blog seperti itu. Padahal mungkin dia tak pernah membayangkan apa akibat yang bisa ditimbulkan keisengannya itu. Ongkosnya bisa sangat mahal.
Saya ndak mau ikut-ikut panas, apalagi terpancing bereaksi dengan keras, misalnya menyerbu sekolah yang disebutkan di blog itu.
Siapa yang bisa memastikan dan menjamin bahwa memang SMA itulah pembuatnya?
Sekolah yang namanya dicatut bahkan telah mengklarifikasi bahwa mereka tak terkait apalagi terlibat dalam blog kontroversial itu. Pengelola sekolah juga sudah melaporkannya ke polisi. Belakangan blog itu malah sudah ditutup.
D zaman digital seperti sekarang, siapa saja bisa membuat blog. Pemilik blog bebas mengisinya dengan apa saja, termasuk isu-isu sensitif seperti agama.
Tapi reaksi yang keras sampai menimbulkan konflik horisontal bukan hanya menguras energi, mungkin akan menelan korban, melainkan juga sia-sia. Khalayak digital memiliki mekanisme dan kearifannya sendiri untuk menyelesaikan masalah seperti ini.
>> Selamat hari Kamis, Ki Sanak. Apa komentar sampean terhadap blog-blog yang isengnya kelewatan seperti itu?
nama blog nya apa ndoro?kok ga diberikan link nya disini?tapi seh emang sesuatu yg berhubungan dgn agama sangat sensitif di indonesia ini.jadi harus hati2 jika ingin posting yg begituan.
kalau dipikir sih pendapat saya “kedua pihak wajib berhati hati, jangan ada yang bersikap lebih tinggi dari yang laen khususnya guru” soal blog ituh saya jadi inget webnya pengsung aksi damai Lazuardi birru. sudah dengar belum mas?
saya juga kepengen tahu alamat blognya ndoro…
wahh aku belum baca ndoro..
blog nya udah diapuss ya ??
hayo wis ben, nanti lakyo kesel dewe…
ya jangan gitu dong mbak…nanti jadi keenakan
sungguh terlalu… yang namanya penistaan
kebebasan yag tidak pada tempatnya
kebebasan yg mengganggu hak asasi agama lain
bisa jadi, alasan dari pemilik blog itu, adalah mengada2 sahaja
ketawa saja ndor, misalnya waktu saya liat ada sebuah blog yang mengaku dirianya adalah satrio piningit alias almasih (saya heran, memangnya satrio piningit dan almasih itu sama?), terlalu cemen untuk mbikin saya harus misuh-misuh.
tapi kadang yang mbikin saya kuatir ndor, namanya orang kan beda-beda, dulu saya percaya bahwa semua berita yang beredar di internet adalah benar, baru belakangan tau bahwa di internet ada yang namanya hoax. kalo kita diem saja apa ndak kuatir ada orang-orang “lugu” yang kemakan sama apa yang ditulis ndor?
Saya bisa katakan itu kasus yang 1000x lebih parah dari kasus yang saya dan beberapa teman saya alami. Yah sebagai anak muda yang masih labil kami pernah-walau tidak secara terang2an mencerca salah satu matakuliah. Dan sebagai akibatnya, kami (bukan hanya kami para “pelaku”,tapi seluruh kelas) terancam mengikuti UAS (semua matakuliah yang beliau ajar) secara lisan (fyi: semua matakuliah itu masuk katagori dahsyat!). Pada awalnya kami hanya iseng saling komentar status di FB, tapi karena saking kesal dengan tugas yang diberikan, dan akhirnya terpostinglah cercaan-cercaan yang kami tidak pernah bayangkan akibatnya sebelumnya itu. Semoga pengalaman saya-dan teman2 dapat jadi pelajaran untuk kita semua untuk lebih bertanggung jawab dalam berinternet ria.
Wah…….Yg kaya gheto mah banci!
klo ane kesel ma org(mo guru,polisi,presiden skale pun)gw lgsung omongin di dpn org’a,klo melampiaskan amarah’a di blog,bukannya menghilangkan amarah,malah menambah masalah.
,maka’a klo ad mslh kudu di slsai kan di dpn org’a secepet mungkin.
mas ndoro tolong smpein ke si narablog ecek adut itu maz….:)
Setuju banget dengan yg ini…
Lebih fair bila diselesaikan face to face 🙂
Blogger salah jalan y pak..
lha, apa perlu diajarkan cara ngeblog yg benar to Ndoro?, apa ndak malah jadi RUU Penyiaran anyar, yg membuat aturan aturan baru…, padahal setandar nya aja juga belum jelas…
tapi klo dah memaki maki dan menistakan, yo harusnya berwenang bertindak, biar gak nambahi dosa jamaah, karena semakin banyak orang misuh misuh karena tulisan nya..
sempet googling pake kata2 dr blog tsb yg dikutip oleh ndoro, hasilnya… rata2 menyudutkan kaum minoritas dan dituduh melakukan kristenisasi. provokasi tolol macam itu malah bikin kaum minoritas makin ditindas, dituduh dan balik dihina, dihujat lebih banyak orang.
nggak ada postingan yg obyektif, rata2 secara terselubung atau terang-terangan menghasut untuk mencurigai dan membenci kaum minoritas gara2 blog itu. malah ada yg menulis bawa2 jihad dan mengatakan sudah saatnya siap2 berlatih fisik dan menyiapkan alat perang.
menakutkan.
sungguh payah sekali orang yang menulis blog tersebut… org lain yang jadi korban.
“satu-satunya jalan paling baik dalam menghadapi blog semacam itu adalah dengan membiarkannya.”
nggak perlu dikomen; nggak perlu dilaporin ke blogger; nggak perlu disebarin linknya.
toh kalo sepi pengunjung blog itu bakal ilang terlupakan dengan sendirinya. jadi saya cukup mengerti kenapa ndoro nggak ngasih link blognya.
Sangat setuju dengan saudara OPANK. Cuekin aja, pasti akan hilang sendiri. Semakin diributin, blog dan pemiliknya akan semakin berjaya.
Termasuk blog saya, kalau dirasa nggak bener, cuekin saja!!!
Blog bukan untuk ajang balas dendam, tapi untuk persahabatan dan menyalurkan hobi menulis dan cari duit!
Ayo ngeBlog untuk kebaikan!
Biarkan dan jangan sebarkan, biar tidak tersebar luas!
sing waras ngalah
saya jd agak t’singgung ndoro..
sy kan jg guru..
jangan2 ad murid sy yg benci dan bertindak bodoh spt itu…
knp mesti guru yg slalu dsalahkan??
hiks..hiks
orang sperti itu yang bikin kita ga bebas nge-blog. kalo lebih banyak orang kayak githu, bisa-bisa Rancangan Peraturan Menteri Kominfo tentang Konten Multimedia diterusin!
kan bahaya!
saya juga gag mau ikut panes ah, cuma mendoakan saja..
😉
benci dan dendam membuat manusia menjadikan alasan yang jelas untuk mengakui apa yang diperbuat bisa di benarkan,tapi apakah setelah itu hanya kepuasan saja yang didapat atau malahan menjadikan dirinya terbenam jauh dari denadam itu,sungguh ironis sekali kita melihat manusia yang jelas-jelas bersalah di mata masyarakat tetapi masih saja di bela.
semoga saja pemilik blog itu bukan hanya mencari sensasi saja sehingga bisa merugikan banyak pihak.
dengan semakin luasnya media untuk mengungkapkan pendapat/opini namun tidak disertai dengan etika-etika ya akhirnya munculah blog-blog seperti ini, seperti juga di social networking belakangan ini, mulai dari yang melecehkan para siswa sekolah negeri, sampai yang menghina agama.
rasanya perlu ada sosialisasi etika ber-internet nih, biar pada paham resiko yang akan dihadapinya jika mengungkapkan opini/pendapat ke khalayk umum tanpa melakukan filter terlebih dahulu.
semoga blog saya gak termasuk kategori kaya’ gitu *langsung ngecek blog*
kebebasan yag tidak pada tempatnya
Hal-hal yang tidak pada tempatnya memang dengan sendirinya akan terpinggirkan, saya percaya masyarakat online Indonesia lama-kelamaan akan lebih arif dalam menyikapi hal seperti ini.
Mpok pikir sang pembuat blog disamping punya niat memprovokasi juga mencari sensasi, nah ini yang disebut memancing di air keruh, orang-orang ini sadar betul apa yang dia lakukan terhadap apa yang dia sebarkan. tak-tik ini ada dalam dunia perpolitikan dan infiltrasi militer ala america dan sekutunya. HATI-HATI DAN WASPADA TERHADAP BAHAYA PROVOKASI
huh sebel… blognya sudah dihapus *banting monitor* 😀
Pada akhirnya blog itu seperti punya segmen tertentu….
Terkadang, pemilik blog menulis yang kontroversial agar blognya banyak dikunjungi.
Jika ada komentar aneh di blog, saya memilih men delete…atau meng edit, dan tak mengunjungi balik….Kembali apa tujuan kita ngeblog…
Sayang anak tsb melampiaskan kegusarannya pada hal negatif…jika dia melampiaskan ke hal positif, energi yang berkobar-kobar itu akan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
dari semua komentar disini saya cenderung sepakat dengan komentar Bu Edratna
mari kita kembali ke tujuan ngeblog
Mereka adalah para calon penikmat traffic website, Ndor..
Sapa tau orang2 adsense lagi menggelar uji coba 🙂
hehehe yg ini keren komennya!
“Kurang kasih sayang” lucu juga deh. Pemilik blognya kurang kerjaan tuh Ndoro… harusnya suruh bersihin sampah bekas kerusuhan koja aja.
Blog yang dibuat tidak dengan visi jelas pasti akan tersingkir dengan sendirinya, apalagi kalau cuma dibuat arena balas dendam. Blog bisa berguna dan bermanfaat ke oranglain di tangan orang2 yang bisa menggunakan ibarat pisau yang dipake para koki. Moga2 aja kita semua jadi para koki yang bertanggung jawab dan beretika.
Weleh, hari gini masih SARA…
Kalau terus2an rusuh dalam hal ini bakal tertinggal negara kita, sementara negara lain dah mikirin mau mendaratkan orang ke Mars, kita masih berkutat pada masalah SARA…
Mudah2an gak meluas…
tp alasannya kok rada gak masuk akal ya ndor…
hati manusia selalu merasa terkekang dan ingin banyak sekali yang di sampaikan, butuh waktu dan tempat yang nyaman unutk berbagi mengapa harus di kotori dengan hal buruk.
ada2 saja bumi beserta isinya ini, semakin tua usia dunia semakin banyak yg ‘belum’ dewasa…smg bs jadi pelajaran buat semua, ga hanya eks murid sma itu tp jg kalangan pendidik -yg katanya eks murid itu- perlu menjaga sikap dan tidak bertindak sewenang2, hmmpph dunia dunia…
Blog yang baik adalah ruang bagi kita semua untuk berbagi kebaikan 🙂
ck…ck….ck….
alasan yang aneh dan kurang masuk akal..
cuma si blogger dan Tuhan yang tau deh..
smoga gak terprovok aja yang lainnya..
Blog yang bagus harus dibangun dengan passion. Begitu Anda pernah bilang.
apakah dia merasa tidak ada media lain untuk melampiaskan kebenciannya itu? kalau di ranah dunia maya seperti ini bisa berdampak fatal.
hati-hati…
tulisanmu
singamu……
ketikan di keyboard saat ini lebih tajam dari lidah dan pedang
oom Ndoro, apakah selanjutnya blogger memiliki batasan seperti seorang wartawan? hemmm…
kiasan warna membuat berbagai macam goresan tak bermakna
lagi2 pencari sensasi, ngak usah digubris 😉
yang saya tangkap, semakin mudah kita untuk “menyiarkan kabar” tentang apa saja. merasa dizalimi? bikin saja tulisan, lalu di-post. takut ketahuan? bikin akun dengan identitas yang meragukan. blog ataupun tulisan dengan pesan negatif memang kayaknya akan muncul terus.
salam kenal ndoro!
Namanya juga manusia pasti pikiran dan tujuannya bermacam macam.
jerit-jerit di rumah publik, ya sedikit-banyak mesti ada akibatnya.
semacam twitter juga 😉
kurangnya sosialisasi yang baik, setiap manusia butuh tempat curhat. baik keluarga maupun teman, sehingga jika hal tersebut terpenuhi, hal2 seperti yang diceritakan diatas tidak terjadi.
saat ini urusan pribadi banyak diangkat ke media sosial belum lagi nyerempet2 ke ranah2 yg belum tentu berhubungan, tinggal moral dan akal yang bisa jadi filter dan rem
asiknya jika setiap tulisan kontrovesial yang tidak berguna ga usah di tanggapi malah membuat si penulis senang tuh
Jadi pelajaran yg butuh implementasi dari Guru juga ‘murid’. yang murid harus lebih bijak. yang guru juga jangan sengak …
begini doank di repotin. . .
sehat pikiran sehingga hati pun tenang, kadang gelisah juga berbahaya membuat semua tindakan tidak bisa di kontrol.
Ngomentari blog seperti itu juga menguras energi, Ndoro!
wah kebangetan tuch si pemilik blog, gak terima kasih ma si guru yang dah bikin pintar malah balas dendam. Untung juga aksinya tidak harus dibayar mahal dengan jeruji besi.
Salam kenal ndro, sampai ketemu di UNS Blogfest
😀
belajar itu asik dan menyenangkan jika dengan suasana yang tentram
buzzzz
mendingan jalan-jalan di dunia maya bertemu blog seleb seperti saya , selain gokil juga menghibur dan bisa di ajak asik asik dan asik lagi heheheh
Nothing, nada. ndak ada. Setiap orang bisa bikin blog. Dan bertanggung jawab atas isi blognya sendiri. Inilah konsekuensi logis keterbukaan dan kebebasan berekspresi. Itu saja.
dasar orang2 jaman sekarang, ada ada aja kelakuannya. mendingan kita mancing beneran di garut.
Hahahahah itulah manusia, banyak yang mencela tapi adakah yang melihat dari sisi pembuat, contohnya membunuh menurut hukum dll itu salah tapi menurut pembunuh bgaimana heheheheheh, ya susah kalau kita mau bilang itu salah atau benar apalagi saya ngak tau apa isi blognya hehehehehe
tapi tetp peace okeh
Bener tuh blog sempet bikin heboh, dan isinya benar2 bikin kesel saya, seandainya itu bukan mesin blogspot mungkin sudah banyak yang nge flood tu mesin, biar sekalian down aja….
ini mungkin effek dari kebebasan itu.. tapi harus ditanggapi secara positif juga ya sebagai sebuah dinamika
yah….begitulah manusia sekrang ada-ada aja kelakuannya…dasar ndase…..
aya2 wae mah…….balas dendam brujung masalah
kalo blog sejenis dari ummat lain kok gak bikin heboh ya? hhhmmmm udah biasa kali ya
🙂
cuma cari sensasi aja mungkin, btw berhasil buat sensasi…. tp sensasi yg negatif
Wah, sikap reaktif yg merusak….
ndoro kakung mau seminar di UNS ya? daftarnya dmn to kok blognya UNS gx bsa dibuka
bls di sini http://ramlannarie.wordpress.com/
Pepatah lama bilang Mulutmu Harimau Mu….kalau blog merupakan media untuk menyuarakan isi hati….tandanya orang tersebut hanya segitu aja kualitasnya….hidup ini indah kalau kita buat indah…..peace……..
wah ada ada saja… 🙂
coba di ajarin EYD yang baik dan benar ndor…mungkin dia lagi deperesi gag lulus UAN bahasa Indonesia… 😀
daripada mikirin orang-orang yang ga jelas mendingan support PESTA BLOGGER 2010, kita bertemu kembali loh hua hua.pasti lebih rame deh
mending gag liat tuh blog…
hahahaha… 1 kata buat orang itu mas… KAMPUNGAN !!!
Tulisanya ndorokakung menarik dan mencerahkan, saya juga setuju dengan teman-2 blogger lainnya, bahwa sebaiknya blog yang nggak bertanggungjawab seperti itu baiknya nggak usah dikunjungi lagi, karena nggak ada gunanya. Mungkin sebaiknya kedepan perlu dibuat kode etik blogger Indonesia. Ini hanya sekedar saran. Terimakasih.
wah, pak hasnul mampir ke sini? suatu kehormatan 😀
itulah akibat reformasi yg keblablasan!!!bebas sih bebas tpi bebas yg penuh kedewasaan dan pada alur yg positif!oke!
wah ulasan menarik dari d’ NDOROKAKUNG…josss
insya Allah akan rajin berkunjung kesini buat nanya2 heee
teruskan
ikut menulis tapi tidak berarti bebas dan tidak berpikir yang positif apalagi sampai menyakiti perasaan banyak pihak
Pemicu kenapa narablog menuliskan hal seperti itu mungkin karena kebingungan mencari tempat yang tepat untauk melampiaskan emosinya semata 🙄
Pemicu kenapa narablog menuliskan hal seperti itu mungkin karena kebingungan mencari tempat yang tepat untak melampiaskan emosinya semata 🙄
Nanya LIst
1. bang kalo buat suatu postingan berita apakah kita mesti ada unsur 5W + 1H gitu ya??
2. terus misal kita meliha suatu kejadian unik tapi kita ga terlalu tahu kejadiannya apakah pantas ditulis
3. kok tiap artikel judulnya pake pecas ndahe..tu kalo ga salah nama band juga kan ndoro?
thx..dijawab ya
oy buat ndorokakung minta bantuan buat mereview di blog saya. http://www.aldinosuprima.uns.ac.id saya pengen tau apakah postingan saya ada yang masih kurang dan perlu untuk diperbaguas…terima aksih
pelampiasan yang tidak pada tempatnya.
Mapir pertama…
salam kenal ndoro..
dengan tidak menyebut alamat blognya adalah sebuah langkah tepat,… karena berkunjung ke blog seperti itu hanya akan menambah trafiknya saja.
Gak ngerti blog nya, ga ngerti isinya
tapi dari tulisan ndoro tergambar kok…
hmm
ada di koran tempo hari ini

ndorokakung bikin blog di tempo interaktif juga tho? ini tulisannya sama plek dengan yang di http://blog.tempointeraktif.com/blog/menghadapi-blog-yang-menista-agama/ tapi kok penulisnya ngaku namanya wicaksono atau itu nama asli ndorokakung?
Ga perlu mengungkapin amarah lewat blog, mending diselesaikan secara jantan aja…
Menurut saya, yang buat blog itu bener2 kurang kerjaan. 😦
betul sekali pak
itu mah bukan blogger tapi pemberontak
moga aj yg bkin blog sadar g bkin blog yg memicu kontroversi kya gt lg,, hee
moga aja gak bkin blog yg bkin gempar lgi..
ehem…ehem…
This is a top notch website. I have already been back more than once within the last 7-day period and want to join your feed by using Google but can not find out the right way to do it precisly. Would you know of any tutorials?
This is often a really good blog. I have been back many times over the past 7 days and wish to register for your rss feed using Google but cannot figure out the best way to do it accurately. Do you know of any sort of instructions?
hmmm..