Kompetisi Pecas Ndahe
Maret 26, 2011 § 67 Komentar
Atlet dayung kaliber internasional, Bill Havens, tengah menjalani masa karantina menjelang kejuaraan dunia mendayung. Tiba-tiba Havens menerima kabar istrinya akan segera melahirkan.
Begitu mendengar kabar penting itu, Havens memilih untuk mengemas kopernya dan segera pulang. Ia bahkan melewatkan peluang meraih medali kejuaraan dunia dengan meninggalkan kamp latihan. Ia memutuskan untuk menunggui istrinya yg akan melahirkan.
Belasan tahun kemudian, tepatnya pada 1952, Bill menerima telegram dari putranya, Frank yang pada saat itu baru saja memenangkan medali emas kano 10.000 meter pada Olimpiade di Finlandia.
Telegram itu berbunyi:
“Ayah, terima kasih karena telah menunggu kelahiran saya. Saya akan pulang membawa medali emas yang seharusnya ayah menangkan beberapa tahun yang lalu. Anakmu tersayang, Frank…”
Dari kisah di atas kita bisa belajar bagaimana kehadiran keluarga berdampak sangat besar bagi anggota keluarga tersebut. Begitu pentingnya keluarga sampai membuat Theodore Roosevelt, mantan Presiden AS, berkata, “Aku lebih suka melewatkan waktu bersama dengan keluargaku daripada dengan para petinggi dunia mana pun.”
Pada akhirnya ternyata kita akan sampai pada suatu titik di mana pada dasarnya semua yang kita lakukan, seluruh jerih payah kita terima dalam pekerjaan, semua untuk mereka: keluarga yang kita cintai.
Kita akan menemukan bahwa jabatan, prestasi, dan promosi tak sebanding dengan kebersamaan di antara keluarga.
Jadi relakah sampean menukar kehangatan dalam keluarga dengan kesibukan dalam pekerjaan yang mungkin sudah sangat berlebihan dan padat?
Kisah yang inspiratif ini saya dapat dari sebuah milis tanpa saya ketahui sumber aslinya. Ada banyak kisah sejenis yang mungkin juga pernah sampean dengar. Cerita-cerita itu selalu menggugah dan membuat orang melakukan sesuatu.
Sampean mungkin juga memiliki kisah yang inspiratif seperti di atas tapi belum pernah dipublikasikan.
Sekarang ada kesempatan untuk memberitahukan kepada publik kisah sampean itu. Kebetulan, Nokia E7 mengadakan lomba menulis “Share Your Success Story”. Sampean bisa mengikuti kompetisi ini mendaftarkan diri di sini.
Kisah sukses yang dimaksud tidak harus dalam bidang bisnis, tapi bisa juga pencapaian dalam bidang personal dan kehidupan pribadi sampean yang dapat menjadi insipirasi bagi orang lain.
Contoh cerita semacam itu bisa dilihat dari sosok para Magn-E7, orang-orang yang memberikan arti baru tentang kesuksesan. Kisah mereka bisa dibaca di halaman ini.
Kompetisi berlangsung mulai 14 Maret – 1 April 2011. Setiap pekan akan dipilih pemenang mingguan yang akan mendapatkan voucher MAP senilai Rp. 500.000 dan kisah suksesnya akan dipublikasikan di media massa.
Satu pemenang utama akan dipilih oleh Nokia dan mendapatkan voucher MAP senilai Rp 2.000.000, satu unit Nokia E7 dan kisah suksesnya juga akan ditampilkan di media massa.
Banyak orang di luar sana menunggu kisah-kisah sukses sampean yang memberi inspirasi. Tuliskan. Sebarkan. Dan buatlah perbedaan. Mari, bersama publik merawat republik.
>> Selamat hari … , Ki Sanak. Sampean mau ikut lomba ini tak?
Wah sukses masak ngaku-ngaku sendiri …
Lebih mementingkan kehangatan keluarga dari pada pekerjaan..
Mantap!
Nokia E7 ϞƔã bikin ngiler, ndoro…*cobanuliskan*
ikutan ahhh 😆
Saya belum merasa sukses, pun kalau sukses, narsis rasanya menulis kesuksesan diri sendiri. Hehehe
nDoro, sebetulnya berminat tapi gak jadi ikut karena yang ngadain NOKIA. peace 😉
Weh… lagi dibombardir review Nokia nih kayaknya.. bbrapa blog terkenal membicarakan hal yang sama… hheehehe
kepingin ikutan… tapi tidak tahu jadinya nanti ikut apa tidak… 😀
kapan yang ngadain blackberry?
nice info …
keep postig…
salam kenal….
mikir dulu ahhhh
Nice post, Ndoro. Btw, saya pendatang baru, nih, di blog-nya Ndoro. Saya penasaran sekali, “Pecas Ndahe” itu artinya apa, ya? Banyak sekali judul post Ndoro yang diakhiri frasa itu, soalnya 🙂
Terima kasih
Ikutan ah, siapa tahu menang, gak menang juga gak apa-apa…yang penting dah ikhtiar.. 🙂
sukses kayaknya sangat sangat relatif ndoro, tergantung target dan usaha kita.
*we e e e e e e
pengen ikutan juga… tp liat sikon
Mudah2an kisah sukses saya ga berbunyi kayak gini kang,
Saya ga lulus kuliah, dan anak saya yang ngelulusin nya.
Kagak mau dah, pengen lulus 😀
banyak iklan serupa yg beginian ya
ada juga yg suruh bikin film pendek kisash sukses juga 🙂
Aku lebih tertarik dengan kisahnya, jadi aku belajar untuk lebih mencintai keluarga. Thanks
Dipantau dulu ya Ndoro..
Semoga saya sukses.. 🙂
kayake menarik ni ndoro,tengok dulu lah,,sapa tahu kepincut ikutan ngelomba 😀
nuwun infonya ndoro…
keluarga membuat kita nyaman dan merasa di perlukan
Nampaknya cukup menarik bercerita tentang kesuksesan karena memang cerita kesuksesan akan memberikan inspirasi bagi orang disekitar kita. Mungkin nanti kalau saya sudah sukses akan saya coba bagikan walaupun lombanya sudah tidak ada lagi. Karena yang penting berbaginya bukan?
wuihh, merinding bacanya Ndoro…sebuah pengorbanan dan keyakinan yang berbuah manis.
iya ndor… kuliah tanpa pacar juga hampa.. hahaha
Yang menjadi tanya dalam diri saya,
“Apakah dulu saya ditunggui Ayah saat lahir kedunia?”
Josss tenan Ndoro….
yaah… udah terlalu kasib
Boleh juga mencoba ikut kompetisi tsb.
Terima kasih informasinya mas.
waduh, saya pengen ikutan, tapi saya tidak inspiratif. ngarang aja kali ya. ghahahha.
wah, tulisan advertorial dari ndoro itu featurenya selalu keren. x)
Keluarga adalah sumber kekuatan dan sekaligus kedamaian!
ikutan donk yang….
sapa tau aja menang!
A man who claims his #1 commitment in life is his relationship partner (or his family) is either too dishonest or too weak to be trusted. His loyalties are misplaced. A man who values individuals above his own integrity is a wretch, not a free thinker.
A man knows he must commit to something greater than satisfying the needs of a few people. He’s not willing to be domesticated, but he is willing to accept the responsibility that comes with greater challenges. He knows that when he shirks that duty, he becomes something less than a man. When others observe that the man is unyieldingly committed to his values and ideals, he gains their trust and respect, even when he cannot gain their direct support. The surest way for a man to lose the respect of others (as well as his self-respect) is to violate his own values.
Life will test the man to see if he’s willing to put loyalty to others ahead of loyalty to his principles. The man will be offered many temptations to expose his true loyalties. A man’s greatest reward is to live with integrity, and his greatest punishment is what he inflicts upon himself for placing anything above his integrity. Whenever the man sacrifices his integrity, he loses his freedom… and himself as well. He becomes an object of pity.
Harus ikut nih…sapa tau aja….
kapan merk local ndoro…
wah telat 🙂
resiko jarang bertandang ke blog ndorokakung
success is having what you want, happiness is wanting what you have … kata dale carnegie lho, ndoro.
kalo definisinya begini, kayaknya aku kok belum sukses ya, tapi hepi nya … ada sih (malu), lumayan malah …
jadi karena itu kayaknya aku gak bisa ikut lomba, selain udah telat juga tentunya …;-)
salam kenal, ndoro…
teruskan postingannya om…manthab…
nice posting gan….thx
satu jam untuk keluarga. mungkin hal itu sangat berharga sekali ketika antar keluarga sudah lama tidak dapat bergabung karena kesibukannya…hee..nice article….
“Kita akan menemukan bahwa jabatan, prestasi, dan promosi tak sebanding dengan kebersamaan di antara keluarga.”
Kalimat ini sanggaatttt.. amatttt setuju :))
saya terharu, inget keluarga nun jauh di sana, inget saat saya buru2 pulang nyari pesawat ngebut pake taxi demi menemani istri melahirkan… sekarang inget anakku… aduh… btw kok udah telat nih mau ikutan lombanya ndoro…
Keluarga memang nomor satu ..saat anak sulungku sakit, saya terpaksa masuk (saat itu tiap Sabtu giliran libur, bukan libur seperti sekarang), pas mendekati jam 10 pagi, hati saya tak tenang. Dengan memberanikan diri saya menghadap Direktur (saat itu Direktur merupakan Dewa)…dan apa kata beliau “Lain kali kamu telpon aja, tak perlu masuk kantor. Kan kamu kerja itu untuk keluarga, jika keluarga membutuhkan itu yang nomor satu.” Kata-kata itu terus saya ingat, dan putra putri beliau menjadi orang hebat semua.
aku udah ikutan 🙂
kisah sukses ku apa ya ndoro?
great post ..
harga waktu sedetikpun saat ini bersama keluarga
thanks ea
Manteb nih kisahnya mas.. Keluarga memang harus nomor satu. Saat masih berpacaran pun seharusnya nomor satu tetep keluarga,hehe…
Ini review IBN ya mas..
Sayang, saya belum punya kisah sukses yang layak dishare ke orang lain, untuk menjadi inspirasi. 🙂
inspirasi yang bagus
tapi, kunjungi blog saya ya
sangat inspiratif, keluarga is the best lah… salam kenal
kisah inspiratif.. sayangnya cerita hidupku blom bisa dilombakan..
salam kenal ya
Saya berharap semua orang di sini sukses, keluarga yang mencintai adalah yang paling penting.
Artikel yg sangat inspiratif Ndoro,
Semua aktifitas tiap hari pasti mulai dari keluarga & yg pasti semua orang mempunyai keluarga, sudah semestinya didalam keluarga tercipta sebuah kedamaian & cinta sehingga akan membawa semangat disetiap aktifias yang kita lakukan.
Kisah inspiratif diatas saya ternyata memang menyebar kemana-mana. Salah satunya muncul juga lewat BBM ke BlackBerry saya.
masih bisa ikutan nggak yah ndoro
Keluarga ya nomer satu
Kapan yang ngadain blackberry?
wahh saya ketinggalan ndoro.. jadi ndak ikutt
waah sgt menginspirasi mas
suwuuuun
keluarga memang bagai pisau bermata dua..
kadang bisa membuat surga bagi penghuninya, namun tak jarang juga keluarga menjadi neraka bagi para penghuninya ..
hehehhe. bukan begitu??!!!
bisa juga seperti itu mbak, tapi kuncinya di diri kita sendiri, bagaimana kita bisa membentuk sebuah keluarga yang harmonis, bisa diupayakan. ^_^
kompetisinya udah telat. Saya baru tau skarang
T.T
ndoro kakung, merinding saat baca isi telegram tersebut. Sungguh pencapaian kehangatan keluarga memberikan motivasi tak ternilai bagi anggota keluarga yang lain…. mantaaaaap, gan. matur nuwun.
manteb ndoro, trims atas inspiring storynya, ditunggu cerita selanjutnya ya.
selalu ada kesempatan lain untuk medali emas.
melihat kelahiran anak, hanya sekali seumur hidup.
jos tenan..obat herbal kista