Kisah blogger tua yang ngeselin
Januari 23, 2023 § 2 Komentar
Cerita hari ke-23.

Saya punya kenalan seorang blogger tua. Namanya Antyo. Orangnya ngeselin.
Dia itu sering menyindir orang atau profesi orang, tapi pinjam mulut orang. Mulut saya.
Salah satu sindiriannya muncul di blog miliknya, mengarah pada kualitas wartawan masa kini, dikemas dalam format dialog.
“Mas tahu Ndoro Kakung, kan? Belakangan dia nulis dengan bahan konten robotik ChatGPT. Dia kayak ngécé para jurnalis pembuat konten mbulet, bahwa robot aja bisa nulis linier, jelas, informatif. Intinya, robot bisa nulis efektif.”
“Oh, Ndoro Kangkung? Ya, aku pernah kenalan. Konon dia hobi hidroponik.”
“Mungkin dia mau kasih contoh, kelak kalo robot bisa writing with style, setidaknya memperkaya tulisan linier, maka para penulis konten bertele-tele itu akan kerepotan. Kalo cuma pakai tulisan robotik, semua media bisa sama.”
Dia menyebut saya dan berasumsi seolah-olah saya ngece atau meledek wartawan yang tulisannya bertele-tele. Padahal saya tak pernah bermaksud meledek siapa pun lewat tulisan di blog, termasuk mereka yang disebut Paman Tyo sebagai “para jurnalis pembuat konten mbulet” itu.
Gara-gara tulisannya itulah saya lalu bertanya pada Mat Cepot alias ChatGpt.
Kamu tahu atau kenal Antyo Rentjoko, itu lo lelaki tua yang juga sering dipanggil Paman Tyo?
Saya tidak menemukan informasi yang jelas tentang seseorang yang disebut Antyo Rentjoko atau Paman Tyo.
Tanpa informasi yang lebih spesifik, saya tidak dapat memberikan jawaban yang pasti. Tolong berikan lebih banyak informasi jika Anda memiliki.
Memang dia enggak terkenal sih, tapi menjengkelkan.
Saya tidak dapat memberikan saran atau komentar tentang individu tertentu jika tidak ada informasi yang tersedia tentang mereka.
Antyo itu blogger, dulu wartawan. Orangnya ngeselin.
Saya tidak dapat memberikan saran atau komentar tentang individu tertentu. Jika Anda merasa tidak nyaman dengan seseorang, sebaiknya Anda menghindari interaksi dengan mereka, atau bicarakan dengan seseorang yang dapat membantu Anda menyelesaikan masalah.
Mosok kamu enggak tahu blogger itu apa?
Ya, saya tahu apa itu blogger. Blogger adalah seorang yang menulis atau membuat konten untuk blog mereka sendiri atau milik orang lain.
Mereka dapat menulis tentang berbagai topik, seperti teknologi, fashion, hiburan, politik, dll. Blogger juga dapat menggunakan media lain, seperti gambar atau video untuk menyampaikan pesan mereka.
Apa sih, ciri-ciri blogger?
Beberapa ciri-ciri dari seorang blogger adalah:
Mereka sering menulis di blog mereka tentang topik yang mereka minati atau kompeten.
Mereka menggunakan media sosial dan promosi lainnya untuk menarik pengunjung ke blog mereka.
Mereka mungkin menghasilkan pendapatan dari blog mereka melalui iklan, afiliasi, atau produk yang dijual.
Mereka mungkin menjalin hubungan dengan para pembaca dan rekan blogger lainnya dalam komunitas blog.
Mereka mungkin mengejar kredibilitas dan pengaruh dalam industri atau topik tertentu yang mereka tulis.
Jelaskan ciri-ciri blogger tua itu seperti apa.
Ciri-ciri dari seorang blogger tua meliputi:
Memiliki pengalaman yang cukup dalam menulis di blog dan mengelola situs web
Mungkin sudah memiliki jaringan yang luas dalam industri atau komunitas yang mereka tulis.
Mungkin sudah menghasilkan pendapatan stabil dari blog mereka melalui iklan, afiliasi, atau produk yang dijual.
Mungkin sudah memiliki sebuah audiens yang cukup besar dan loyal.
Mungkin sudah diakui sebagai pakar atau sumber informasi yang terpercaya dalam topik yang mereka tulis.
Mungkin sudah memiliki rutinitas dan strategi yang teruji dalam mengelola blog dan menarik pengunjung.
Lantas bagaimana ciri wartawan yang juga menjadi blogger?
Beberapa ciri dari seorang wartawan yang juga menjadi blogger mungkin meliputi:
Memiliki latar belakang dan pendidikan dalam jurnalisme.
Memiliki pengalaman yang cukup dalam menulis berita dan mengelola situs web.
Mungkin sudah bekerja di media tradisional seperti surat kabar, televisi atau radio
Mungkin memiliki jaringan kontak yang luas dalam industri jurnalistik.
Mungkin menggunakan blog mereka untuk menulis berita dan analisis yang tidak diterbitkan di media tradisional.
Mungkin menggunakan blog mereka untuk mengejar kredibilitas dan pengaruh dalam industri jurnalistik.
Mungkin mengejar pendapatan dari blog mereka melalui iklan atau afiliasi.
Mungkin menjalin hubungan dengan pembaca dan rekan wartawan lainnya dalam komunitas blog.
Nah, kalau karakter pensiunan wartawan itu seperti apa?
Secara umum, seseorang yang pensiun sebagai wartawan dapat memiliki beragam karakter yang dipengaruhi oleh pengalaman dan latar belakang mereka selama karier. Namun, beberapa karakteristik yang mungkin ditemukan pada seorang pensiunan wartawan adalah:
Berpengalaman: sebagai hasil dari bertahun-tahun meliput berbagai topik dan acara, seorang pensiunan wartawan mungkin sangat berpengalaman dalam menangani berita dan wawancara.
Objektif: sebagai wartawan profesional, seorang pensiunan wartawan mungkin telah belajar untuk menjaga agar tetap objektif dalam meliput berita dan tidak terpengaruh oleh pandangan pribadi atau politik.
Kritis: sebagai wartawan yang berpengalaman, seorang pensiunan wartawan mungkin sangat kritis dalam menganalisis dan mengevaluasi berita dan sumber daya informasi.
Kreatif: sebagai wartawan, seorang pensiunan wartawan mungkin telah belajar untuk menemukan cara untuk menyampaikan berita dengan cara yang menarik dan efektif.
Bersahabat: sebagai wartawan, seorang pensiunan wartawan mungkin telah berinteraksi dengan berbagai jenis orang dari berbagai latar belakang, yang membuat mereka menjadi orang yang mudah beradaptasi dan bersahabat.
Penasaran: sebagai wartawan, seorang pensiunan wartawan mungkin selalu ingin tahu lebih banyak tentang topik yang dia liput dan selalu ingin menemukan jawaban atas pertanyaan yang belum terjawab.
Benarkah wartawan tua umumnya menjengkelkan?
Tidak, tidak semua wartawan yang pensiun menjadi menjengkelkan. Karakter seseorang tidak ditentukan oleh usia atau profesi mereka. Ada wartawan yang pensiun yang masih aktif dan produktif dalam komunitas mereka, serta memiliki kontribusi yang positif.
Sebagai wartawan yang berpengalaman, mereka mungkin memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang berbagai topik, yang dapat bermanfaat bagi komunitas mereka. Mereka juga mungkin telah mengembangkan keterampilan yang baik dalam komunikasi dan kerja sama yang dapat membantu mereka dalam berinteraksi dengan orang lain.
Sebagai individu yang berbeda, mungkin ada wartawan yang pensiun dan sikapnya jadi menjengkelkan. Namun, ini tidak bisa dikatakan sebagai karakteristik umum dari seluruh wartawan yang pensiun.
Bagaimana saya harus menghadapi blogger atau wartawan tua yang menjengkelkan?
Untuk menghadapi blogger atau wartawan tua yang menjengkelkan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
Beri jawaban yang jelas dan fokus pada topik yang ditanyakan. Jangan biarkan diri Anda digiring ke arah yang tidak diinginkan.
Jangan terpancing untuk bereaksi emosional atau marah. Tetap tenang dan profesional.
Jika pertanyaan tidak sesuai atau tidak pantas, Anda dapat menolak untuk menjawabnya.
Jangan lupa bahwa Anda memiliki hak untuk menentukan apa yang Anda ingin berbicara dan apa yang tidak ingin Anda berikan.
Anda juga bisa mengambil jalan keluar dengan mengatakan, “maaf, tapi saya harus pergi sekarang”
Ingatlah, profesionalisme dan komunikasi yang efektif adalah kunci untuk mengatasi situasi yang menjengkelkan.
Demikian kisah saya hari ini tentang blogger tua yang menjengkelkan, tapi sebetulnya baik hati. Dia selalu mengingat saya dengan cara berbeda.
Paham, Kisanak?
Waduh, judulnya ngena ke saya.🙈
Saya juga bloger tua yang ngeselin, khususnya ngeselin istri.😁
Kata Mang Cepot:
“Jika Anda merasa tidak nyaman dengan seseorang, sebaiknya Anda menghindari interaksi dengan mereka, atau bicarakan dengan seseorang yang dapat membantu Anda menyelesaikan masalah.”
🙈