Apakah pemerintah dan DPR peduli AI?
Mei 27, 2023 § 1 Komentar
AI dikhawatirkan lebih berbahaya daripada yang kita kira.

Baru-baru ini pendiri ChatGPT, Sam Altman, berbicara tentang Artifical Intelligence (AI) di depan Kongres Amerika Serikat.
Ia membeberkan tentang bahaya, risiko, dan langkah pencegahan yang harus diambil terkait dengan perkembangan AI yang di luar dugaan.
Berikut adalah 7 hal paling penting dari kesaksian Sam Altman yang perlu kita ketahui.
« Read the rest of this entry »Wakil Rakyat Pecas Ndahe
September 16, 2009 § 87 Komentar
Menjelang akhir masa jabatannya, Dewan Perwakilan Rakyat ngebut menyelesaikan sejumlah rancangan undang-undang. Di antara rancangan itu ada yang telah diputuskan di rapat paripurna menjadi undang-undang, misalnya Undang-Undang tentang Perfilman Nasional.
Tapi kontroversi mengikuti keputusan itu. Selain isinya yang dianggap sangat mengekang kebebasan berekspresi, sehingga diprotes pelbagai kalangan, undang-undang disahkan oleh hanya sebagian kecil wakil rakyat. Kurang dari 70 orang. Jumlah ini jelas sangat kurang dari kuorum. Sah secara tata tertib, tapi rasanya kurang legitimasi.
Dua undang-undang lagi, RUU Rahasia Negara dan RUU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, menanti giliran berikutnya. Dua-duanya juga dinanti dengan harap-harap cemas karena juga kontroversial.
Dalam situasi yang memprihatinkan seperti ini, saya jadi ingat sebuah lagu lawas Iwan Fals, Surat Buat Wakil Rakyat, album Wakil Rakyat, 1987.
Begini syairnya … « Read the rest of this entry »
Aulia Pecas Ndahe
Desember 2, 2008 § 47 Komentar
Penjara adalah tempat di mana waktu berhenti.
Itulah kalimat Andre Malraux dalam salah satu bagian yang muram dari novel La Condition Humaine, menjelang Kyo menelan racun di lantai tahanan kaum revolusioner Tiongkok.
Di penjara, waktu memang berhenti karena masa depan telah diputuskan tak ada. Hukuman bukanlah awal suatu perubahan, atau metamorfosa, dari seorang kriminal jadi seorang warga negara yang baik. Hukuman telah jadi suatu keputusan final, seperti pepatah lama itu, sekali lancung ke ujian, seumur hidup tak percaya.
Lalu apa gunanya bui? Dan kenapa selama ratusan tahun kegiatan mengurung orang itu diteruskan juga? « Read the rest of this entry »
Udik Pecas Ndahe
September 23, 2008 § 65 Komentar
Ada satu hal yang membuat saya suka pada Agus Condro Prayitno. Apa itu? Mantan anggota DPR yang telah mengaku menerima sogokan berupa cek pelawat Rp 500 juta ini selalu terus terang.
Salah satu contoh keterusterangannya saya baca di koran hari ini. Setelah kembali memberikan keterangan di KPK kemarin, Agus secara blak-blakan menyebutkan nama-nama koleganya yang juga menerima cek serupa. « Read the rest of this entry »