November Pecas Ndahe
November 5, 2008 § 38 Komentar
Hujan bulan November membuat daun-daun kenangan mendesah sedih. Tentang kasih yang luruh. Tentang cinta yang muram. Dan kenangan yang tak pernah pulang.
Dan langit Jakarta pun disaput kelabu … sekelam lengkingan Axl Rose yang syahdu, November Rain …
When I look into your eyes
I can see a love restrained
But darlin’ when I hold you
Don’t you know I feel the same‘Cause nothin’ lasts forever
And we both know hearts can change
And it’s hard to hold a candle
In the cold November rainWe’ve been through this such a long long time
Just tryin’ to kill the painBut lovers always come and lovers always go
An no one’s really sure who’s lettin’ go today
Walking awayIf we could take the time
to lay it on the line
I could rest my head
Just knowin’ that you were mine
All mine
So if you want to love me
then darlin’ don’t refrain
Or I’ll just end up walkin’
In the cold November rainDo you need some time…on your own
Do you need some time…all alone
Everybody needs some time…
on their own
Don’t you know you need some time…all aloneI know it’s hard to keep an open heart
When even friends seem out to harm you
But if you could heal a broken heart
Wouldn’t time be out to charm youSometimes I need some time…on my
own
Sometimes I need some time…all alone
Everybody needs some time…
on their own
Don’t you know you need some time…all aloneAnd when your fears subside
And shadows still remain
I know that you can love me
When there’s no one left to blame
So never mind the darkness
We still can find a way
‘Cause nothin’ lasts forever
Even cold November rainDon’t ya think that you need somebody
Don’t ya think that you need someone
Everybody needs somebody
You’re not the only one
You’re not the only one …
Cinta Pecas Ndahe
Oktober 18, 2008 § 62 Komentar
Pagi baru saja pergi dan siang datang membawa panas. Kabut lesap ditelan cahaya. Matahari Oktober memamerkan sinar yang berdenyar-denyar membakar kulit jangat.
Lelaki pecinta bumi dan bidadari senja menggelandang ke timur, menantang matahari. Tangan mereka saling menggenggam, bergandengan bagaikan bintang dan rembulan dan yang berdekatan di jantung rimba malam.
Sejak pertemuan dinihari yang menggetarkan itu, mereka tak pernah berpisah lagi. Seperti daun dan ranting. Seperti pelangi dan hujan. Seperti kemarau dan lengas. Bila hati saling bertaut, rindu yang ditabalkan berpendar-pendar. Udara wangi melati.
“Ceritakanlah kepadaku tentang cinta,” tiba-tiba bidadari senja berkata.
“Cinta? Aku tak tahu,” jawab lelaki pecinta bumi.
“Ayolah, kamu pasti bisa,” bidadari senja meminta.
Lelaki pecinta bumi terdiam. Sejenak kemudian dia teringat sebuah sajak kecil tentang cinta karya Sapardi.
mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu(mu) harus menjadi aku …
Cinta mungkin memang tak mudah. Barangkali ia juga bukan sesuatu yang final. « Read the rest of this entry »