Kegelapan Pecas Ndahe

April 5, 2008 § 85 Komentar

Sabtu sore ini saya iseng-iseng mencoba akses Youtube. Gagal. Saya pindah ke ke blog-blog yang numpang hosting di Multiply. Gagal. Semua layanan itu tak bisa saya buka melalui koneksi data card XL.

Rupanya surat edaran Menteri Komunikasi dan Informasi Muhammad Nuh mulai menunjukkan keampuhannya. Para penyedia layanan Internet patuh dan tak berani melawan.

Surat itu berisi permintaan kepada ISP dan NAP menutup semua akses menonton film Fitna yang kontroversial itu. Tapi, ternyata akibatnya lebih parah dari yang diperkirakan.

Banyak blog yang memanfaatkan Multiply sebagai rumah sudah tak bisa diakses lagi. Padahal saya tahu ada beberapa kawan seperti Maylaffayza dan Anangku yang numpang di sana. Cuplikan-cuplikan materi pelajaran dan kuliah yang ditumpangkan di Youtube juga tak bisa dibuka oleh para pelajar dan mahasiswa.

Memang beberapa perambah Internet melaporkan masih bisa membuka situs-situs itu. Tapi, saya kira ini soal waktu saja. Cepat atau lambat, blokade akan meluas.

Apakah ini tanda-tanda masa kegelapan sudah datang? Pemerintah sudah kelewatan? Apakah ini hanya gara-gara ulah satu ISP? Apakah ini saatnya kita meneriakkan mantra ajaib itu — hanya ada satu kata: LAWAN?

§ 85 Responses to Kegelapan Pecas Ndahe

Tinggalkan komentar

What’s this?

You are currently reading Kegelapan Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta