Aidit Pecas Ndahe
Oktober 1, 2007 § 51 Komentar
Siapakah Dipa Nusantara Aidit (D.N. Aidit) sebenarnya? Seorang panutan atau cuma si brengsek di sebelah rumah?
Bacalah buku-buku sejarah atau tontonlah film G30S/PKI yang legendaris itu. Dijamin sampean ndak akan mendapat kesimpulan yang tunggal.
Aidit, seperti halnya tokoh-tokoh nasional tempo doeloe, adalah sosok yang menggetarkan. Dalam usia 31 tahun, ia mengambil kursi kepemimpinan PKI — salah satu dari empat partai terbesar di Indonesia waktu itu. Tapi, hari ini, 42 tahun yang lalu, namanya berubah 180 derajat. Dia dituduh sebagai dalang tunggal Gerakan 30 September.
Hari ini, saya ingin mengajak sampean melakukan sebuah tamasya sejarah lima menit untuk mengenal Aidit. Sekilas saja.
Dipa Nusantara Aidit lahir 30 Juli 1923 di Belitung. Ia anak sulung dari enam bersaudara — dua di antaranya saudara tiri.
Ayahnya, Abdullah Aidit, mantri kehutanan — jabatan yang cukup terpandang di Belitung kala itu. Ibunya, Nailan, berasal dari keluarga ningrat. Ayah Mailan seorang tuan tanah.
Ketika muda, Aidit banyak bergaul dengan pelbagai kalangan, baik pribumi maupun Tionghoa. Simpatinya pada kaum buruh terbit ketika Aidit bersahabat dengan seorang pekerja Gemeenschapelijke Mijnbouw Billiton, perusahaan tambang timah di kampungnya.
Namun, beberapa kawannya melukiskan Aidit sebagai orang yang tak mudah didekati. Ia kelihatan tegang dan tak ramah. Ia juga tak seflamboyan Nyoto, tokoh Partai Komunis Indonesia. Kisah cinta Aidit pun jarang terungkap, kecuali dengan Soetanti, dokter yang kelak menjadi istrinya.
Aidit disebut-sebut sangat mengidolakan dan peniru Mao, ketua Partai Komunis Cina. Aidit, misalnya, rajin bikin puisi hanya karena ia tahu bahwa Mao membuat sajak.
Aidit sebetulnya punya segepok modal buat menggelar revolusi. Ia dekat dengan Soekarno, dan punya massa. Tapi, PKI punya kelemahan: tak punya tentara.
Maka, pagi itu, awal Oktober 1965, di Jakarta sejumlah tentara digunakan. Mereka menangkap, dan kemudian membunuh, sederet perwira tinggi Angkatan Darat.
Lalu sejarah Indonesia pun bergerak, dan berubah, cepat. Seorang presiden dimakzulkan sebuah partai komunis terbesar di dunia — setelah partai komunis di Uni Soviet dan di Daratan Cina — hancur.
Apa pun teori tentang hancurnya Partai Komunis Indonesia, satu hal jelas: PKI tak berhasil memelihara tentara untuk 1.000 hari. Aidit ternyata masih jauh di bawah Mao yang pernah mengutip sebuah pepatah: Peliharalah tentara untuk 1.000 hari, buat digunakan di satu pagi. Yang bing qia ri, yong zai yichao. PKI gagal mengembangkan satu sayap militer.
Di mana salahnya? Aidit mungkin tak beruntung. Ia meneruskan satu partai komunis yang — ketika perjuangan bersenjata melawan Belanda berlangsung — tak punya merek yang meyakinkan sebagai pelopor perang gerilya melawan kolonial. PKI bukan partai komunis di Cina yang kemudian berkuasa di bulan Oktober 1949 itu.
Pada sebuah subuh di bulan November 1965, Aidit dieksekusi. Tubuhnya diberondong senapan AK sampai habis satu magasin. Jasadnya lalu dikuburkan di sebuah liang (sumur) di dalam markas Kodim, Boyolali, Jawa Tengah. Tanpa tanda, tanpa nisan …
Baca juga:
Nyoto mengintip perempuan mandi …
kok gak dilengkapi skrinsyut cover majalah tempo terbaru, dab?
D.N.Aidit………
Mungkin kisahnya bisa seperti Syeikh Siti Jenar.
Persamaan yang dimungkinkan ada adalah “Apakah mereka berdua memang adalah tokoh yang beraliran kiri dijamannya ?”.Kita selalu dijejali tulisan sejarah yang mengatakan mereka adalah “Orang tidak baik”,Benarkah demikian ??
kata-nya udah nggak pake “/PKI” lg…?
Sejarah sudah terlalu banyak dimanipulasi oleh penguasa….
PKI? dadi kelingan cerita sedih paklikku sing disembelih.
juga mbahku, dn dg kejamnya memaksa tetangga baiknya sebagai eksekutor.
“Seorang presiden dimakzulkan sebuah partai komunis terbesar di dunia…”
# makzul itu apa ndoro?
*undang Pak Leo ke Kodim Boyolali aja 😀
Film medeni….marake mrinding, ono sumure lubang boyo neh, hiiii…
piye kabare kawan sam kae yo?
iya ndoro, setuju sama jalansutera, kok ndak dicantumin sekalian, sumber : MBM Tempo edisi terbaru 🙂 hehehe..piss ah
lha sakjane dalang’e PKI kiy sopo toh ????
ada yang punya rekaman pilem g30spki ngga
blom pernah nonton saya
saya sedih denger nasib istri dan anak-anaknya Aidit setelah itu Ndoro….
Kekuasaan memang menakutkan ndoro. Pantes Dumbledore memilih jadi kepala sekolah Hogwarts, alih-alih jadi Menteri Sihir.
Sejarah selalu menjadi bahan pembenaran pihak yang berkuasa..Agak aneh kenapa PKI mau mengkudeta Bung Karno saat itu,bukannya terpengaruh Cornell Papernya Ben Anderson, cuma secara logika PKI membutuhkan Bung Karno sebagai pelindungnya. Tentunya Aidit tidak sebodoh itu, setelah pengalaman Madiun 1948,dimana ia harus kabur ke Cina, Vietnam dan kembali lagi tahun 1952. Ketika waktu itu ( konon PKI ) juga difait acmply oleh TNI karena pertentangan Divisi Ronggolawe dan Siliwingai ( Buku Negara Madiun – Soemarsono )..Yang jelas ketika tertangkap kenapa Aidit tidak ditahan dan dimintai pertanggujawaban di pengadilan, malah langsung di eksekusi oleh Kolonel Yasir Hadidbroto ( kelak Gubernur Lampung )..Apakah ada sesuatu yang harus ditutupi ?
Kebetulan saya pribadi mengenal kedua anak kembar Aidit yang bungsu, dan mengetahui betapa sejarah rezim penguasa begitu represif kepada mereka yang tidak tahu apa apa..
Sejarah di manipulasi kaya film G30SPKI, yg dah gak layak tayang 😀
OOT.
@Iman: di Indonesia (untuk kasus menyangkut negara) nyaris mustahil dapet hak membela diri di pengadilan. Dr. Ashari pun langsung mati karena bom hingga kita ga tahu apa bener dia yg buat teror bom di mana2. Selalu cuma ada satu versi pandangan, pemerintah. 😦
Untuk urusan satu itu, AS mungkin lebih baik dari kita. Saddam Hussein pun diadili dulu untuk membela diri, sementara di kita langsung di fetacompli atau mungkin berupaya menutup fakta.
Apakah memang iya G30S itu adalah PKI?
Iya. PKI berada dibelakang G 30 S/ PKI. Baca pengakuan Brigjend. Suparjo yg ditulisnya sblm dia ditangkap. Bhw Aidit (Ketua CC PKI) berada dibelakang gerakan dan perintah2nya melalui Syam Kamaruzaman (Syam). Cakarbirawa dan beberapa batalyon TNI AD diperalatnya. Orang2 PKI di daerah mngkin tdk smua tahu rencana pentolannya di Jkt. Bbrp bulan sblm meletus G30S/PKI orang2 PKI dan sipatisannya main intimidasi dan sangar2 dan omongannya bikin panas hati kpd orang2 yg bkn PKI Saya mengalami sendiri justru dari teman yg tadinya dekat. mengajak saya masuk menjadi Pemuda Rakyat kalo ingin selamat katanya. Sandinya menyediakan uang kertas nilai satu rupiah yg sdh sangat sulit didapat wkt itu. Sy tahu temanku itu bapaknya tokoh PKI dan drmhnya terpasang simbol PKI (palu arit). Tp sy tdk terpengaruh krn keluarga sy dari PNI wkt itu. saat masa penumpasan PKI memang bnyk yg ga tahu apa2 tp krn ada org ga senang dan ditudingnya PKI maka jelas ikut diciduk oleh massa dan tentara. Wkt penghancuran PKI sy ikut dari malam hari dan diteruskan siang sampai sore hari esoknya. Kalo anda mungkin masih kecil ato bahkan belum lahir…..
Ikut potong2 leher dong ?
Sejarah dibangun oleh sang pemenang…
Kita gak pernah tahu ya kebenaran dari sejarah ini. Sayang jg, orang-orang yg terlibat yg masih hidup jg gak ada yg buka suara apa yg sebenarnya terjadi. Semua punya kebenaran masing-masing.
Coba dulu ada blog, mungkin beda kali ya?..ehehheehhe
sebenere exekusi trhdap anggta PKI lbh kjam dr kjhatanya. yp itu kn emang sdh hukum alam,y kn ndoro?
harusnya dulu diadakan forum dl di posting,gmna hkuman yg terbaik. salah aidit jg waktu itu g mw bljar n publikasi PKI lwat WEB. ndoro jg g mau ngajarin sih!!!
hwakakakak…
Wah seru nih kalo ada si padil (Fadli Zon). Secara dia berkata
biji ppkn ku jaman sma enthuk 4 tur ditulis abang nang raport jare wali kelas ku … ” kowe ki anake aidit opo baasyir tho le? ppkn gari nulis sing apik2 kok ga iso? ” bajindot !!
lha katanya suharto yang jadi dalang G30S?
*baca dimana sayah lupa..*
dulu waktu masih SD hampir tiap tgl 30 Sept selalu nonton film ini… sampe hapal banget.. keknya metode cuci otak rezim pemerintahan dulu bener2 mujarap… sehingga sejarah bisa diputar balik..
hhmmm…. ya ya ya..
bangsa kita belum siap dengan sebenar sejarah (masih tergantung yg berkuasa)
ha… jadi inget pilem G 30 S. Endonesa memang…
tapi terlepas dari benar ataupun salah, sangat disayangkan juga bila generasi sekarang tak pernah tau tentang peristiwa berdrah tersebut. karena masih d ragukan, tayangan tentang hal tersebut pun tak lagi pernah ada..juga peljaran2 d hilangkan…bagaimana dengan para jenderal yang gugur saat itu??apa mereka tak layak untuk d kenang???
setuju ma mei, bagaimana dengan para jenderal itu?? baca di tempo minggu ini miris juga mbaca trauma anaknya DI Panjaitan yg nyaksiin ayahnya ditembak di kepala saat berdo’a. sepertinya saat ini pemberitaan diarahkan untuk melimpahkan kesalahan PKI ke siapapun yg terfavorit u’ dijadikan kambing hitam (tanya siapa???)
simbah2 simbah wis akeh sik wis sepuh lan pikun, lan mungkin dela ngkas kepundhut wangsul dening gusti Allah. Trus sik mbenerke sejarah sapa? nyapo indonesia kok ngene ya…. jujura ta rek!!!!!!
PAK HARTO NEK NYATA NJENENGAN SATRIA,NINGRAT, JUJURA, TAK SEPURA DOSAMU, DUWIT KORUPSI PEK2 EN DHEWE, AKU ORA AREP NGONGKREH-ONGKREH BANDHA-BANDHUMU.., YA MUNG SIJI JUJURA PERKARA PKI…!!!!!!!! (maksude sing ngongkreh2 bene pulisi ae)
NGELINGANA ANAK PUTUMU……..
DUH GUSTI, PRIPUN NIKI…!!!
DN AIDIT….Dulu Nakal AkhIrnya DITembak
“Maka, pagi itu, awal Oktober 1965, di Jakarta sejumlah tentara digunakan. Mereka menangkap, dan kemudian membunuh, sederet perwira tinggi Angkatan Darat.”
Ndoro Kakung niki lahir tuan pinten? Kok sok tau…..nopo mboten ngertos sejarah…….
Sampai sekarang belum ada bukti kongkret kalau pelaku G 30 S itu pki dibawah pimpinan DN Aidit
Ndoro Kakung monggo kulo aturi sinau rumiyen…
janganlah mengulangi sejarah yg konyol di masa depan
JANGANLAH LUPA BERGABUNGLAH DENGAN PARTAI BARU DENGAN SEJARAH YANG BARU DAN ANAK MUDA YANG BARU
*PARTAI NASIONAL*
BERJIWA NASIONAL DAN BERKEPRIBADIAN NASIONAL YG TERTUANG DALAM PANCASILA DAN UUD 1945 DIGARIS SUMPAH PEMUDA DAN MERAH PUTIH, ANTI MILITERISME DAN BERJIWA MATREALISME
BERJUANGLAH DENGAN KEYAKINAN PASTI
JANGAN SETENGAH SETENGAH TERUSLAH BERJUANG PERCAYALAH TUHAN KIT ALLAH SWT AKAN MELINDUNGI KITA DARI TUHANNYA SOEHARTO (TUHAN YG MAHA ESA & HARTA DARI KORUPSI) SUATU KAUM TIDAKLAH BISA MEMBUNUH SUATU KAUM LAINNYA YAKILAH FIRAUN AJA TIDAK BISA MEMBUNUH SEMUA LAKILAKI DI JAMANNYA KRN TAKUT ILANGNYA KEKUASAAN
STOP JANGAN PILIH GOLKAR DEMOKRAT PAN PKS PBB PPP MEREKA SAMA AD GOLONGAN NON JAWA PEMBELA SOEHARTO PEMBUNUH 500 RIBU- 1JUTA RAKYAT INDONESIA DI TH 1965
banyak anak muda sekarang yang bercita-cita menjadi seorang aidit. aidit engkau kurang beruntung kala itu
Aidit adalah anak muda yang lagi panas darah, seperti chee di kuba,castro di kuba.
faktanya adalah: 1. yang melakukan penculikan & pembunuhan pd 7 jenderal adalah tentara .
( pki tdk pnya sebuah pistol pun )
2. yang melakukan pembunuhan massal kpd jutaan rakyat indonesia yg tdk tahu apa2 adalah soeharto & serdadu2nya bukan pki atau komunis.
3. yang memenjarakan ribuan rakyat tak berslah ke seluruh penjara di indonesia adalah Soeharto bukan pki.
4. yang mengambil pemerintahan ( meng- coup) dan menahan soekarno ( bpk proklamator RI ) sampai beliau mati adalah Soeharto, bukan pki.
5. yang menjual asset2 negara adalah Soeharto, bukan pki.
6. yang melakukan politik diskriminasi rasial adalah soeharto bukan pki.
ndoro agaknya perlu menambah referensi bacaan mengenai hal ini, agar dapat informasi yang lebih komplit dan banyak lagi…
ndoro kakung belajar dulu aja ahhh
sudah terbukti kalo sejarah di putar balikan sama penguasa,
pki nggak salah, mau pki atau partai lain kah yang penting niatnya membangun negara,
viva
Mas-mas, mbak-mbak yang memberi komentar … kira-kira apa udah lahir waktu G30S/PKI, dan apa udah baca tulisan-tulisan Aidit yang begitu provokatif? Kakek saya adalah pengikut Semaun tulen, dan saya juga pengagum Karl Marx, tapi memang gak setuju dengan program PKI – walaupun gak setuju juga dengan gerakan Soeharto pasca G30S yang berdampak pada tragedi massal. Waktu G30S itu umur saya 10 tahun dan kakak saya 15 tahun.
Hidup PKI…!!!
para anak cucu PKI pada banyak yg nggacor disini.
emang lo semua pada tau sejarah sebenarnya. apa lo semua dah pada hidup pada tahun 1965.
kalau nggacor jangan cuma berdasar 1 arah saja. objektif dikit napa ??
mungkin ini merupakan salah satu kegoblokan bangsa indonesia.
daripada ngurusin luka masa lalu, mending berbuat untuk masa depan.
apa lo semua dah berjasa pada negara? apa yang telah lo perbuat untuk negara RI tercinta? ato jangan2 lo semua bisanya cuma bikin onar saja?
sayang sekali negara yg telah dibangun dg darah, air mata, dan pengorbanan para pahlawan ini mau kau hancurkan hanya demi sebuah P.K.I. (Partai Keparat Indonesia).
camkan itu, jangan asal NGGACOR saja !!!
kalo cuma nggacor itu ga bikin rugi negara,, tp kalo korupsi dan nepotisme , itu baru biang onar.. pak Lettu yang terhormat..
Terlalu kekiri jadi komunis : balane wong meng gleng (edan) kuba/china/korea u dll, mereka tidak menghargai kemanusiaan
Terlalu kekanan jadi liberal : balane wong edan meneh (amerika dll), mereka juga tidak menghargai kemanusiaan
Saya kasih solusi : PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adi dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
tuh opo ora top!!!
gwa masih blm jelas ..apakah benar PKI ada di belakang kasus G30 S? ..ATAU ADA ORANG TERTENTU YANG INGIN BERKUASA DI JAMAN ITU? ,…COZ SEJARAH INI SIMPANG SIUR
Miris kalo keinget cerita lalu yang seperti ini..
ya, Allah, kasihanilah orang-orang yang teraniaya. Banyak saudara-saudaraku dibantai oleh ulama dan tentara hanya karena dituduh komunis, padahal mereka tidak tahu apa-apa.
ga berbobot banget nih tulisan. Ga jelas.. Kaya karangan anak SD di pelajaran mengarang bahasa Indonesia
anda jgn bikin sensasi seenaknya aja km tau aidt asalnya dr pulau yg mn,saya selaku kelurga tidak senang dng cr anda ini
anda salah besar aidit masih hidup di negri belanda bung,yg merobah sejarah suharto dibalik semua ini,jd jgn omong besar kalo tida taupersis bung