Bilbor Pecas Ndahe
Oktober 25, 2007 § 18 Komentar
Dua bilbor saling “berbalas pantun” di perempat Jalan Asia-Afrika, Jakarta, tak jauh dari Plasa Senayan.
Yang satu milik sebuah iklan rokok, yang satunya lagi milik sebuah partai politik. Saya baru melihatnya tadi pagi. Mungkin baru dipasang tadi malam.
Aha, ini mestinya bagian Pitra si Bajing Loncat itu untuk mengulasnya. Dia piawai membahas urusan beginian: advertensi, pemasaran spiral, eh … viral, dan temen-temennya.
Saya cuma bisa mengatakan pembuat iklan milik partai berlambang banteng menunduk itu pintar memanfaatkan “celah” tagline advertensi rokok dengan membuat tagline balasan.
Tagline “Belum Tua Belum Boleh Bicara” langsung dibalas dengan “Waktunya Yang Muda Bicara!”
Ki Sanak, sekarang memang waktu yang tepat bagi anak-anak muda seperti sampean semua untuk bicara. Apalagi sampean sudah punya media baru [baca: blog] untuk menyalurkan suara, pendapat, dan pikiran sampean sendiri.
Jangan lupa, sampean juga bakal punya perhelatan akbar untuk menyalurkan suara baru Indonesia. Apa itu? Apa lagi kalau bukan Pesta Blogger 2007.
Jadi tunggu apa lagi? Sekarang waktunya sampean bicara, Ki Sanak. Dan, sampai ketemu di sana!
seharusnya memang di sebelahnya ada bilbor PestaBlogger: Suara Indonesia Baru…
saya tunggu sesi sampeyan nanti di Pesta Blogger bareng Mr Ndobos. Pasti rame, ya ndoro…
mestinya “Waktunya yang tua sadar diri!”
ho ho ho… bisa jadi copywriternya satu orang, lagi disuruh cepat-cepat kawin/ punya anak sama ortunya…. π
semuanya boleh bicara kok… gak memandang apakah orang itu tua apa muda, yang penting bisa menyuarakan perubahan di indonesia
Bisa juga disebelahnya dipasang bilbor “bersama kita bisa” (halah).
evan juga boleh bicara, ndoro?
lho, jare sing dadi pembicara ndoro? ndoro isih muda ding. π
Iklan terselubung tuh apa sih, nDoro? kgkgkgkgkg….
π
wah, Ndoro berjiwa muda dong, hobi bicara (baca: blog).^^
*berjiwa muda = tidak muda* ampun, Ndoro…
Lha sayah kok jadi yang bingung. Dimana – mana sedang dilakukan kampanye untuk mengurangi jumlah perokok.
Diberbagai bungkus rokok dikasih pesen tulisan yang bagus – bagus agar perokok sadar, dan kalo bisa ngga ngerokok.
Lha bilbor-nya kok ya monggo – monggo wae. Malah gambar dan reklamene uapik tenan. (Weleh – weleh)
Yang terselubung opone. Wong gendheng wae yo ngerti.
busyet dah, bilbor aja bisa perang! weleh..weleh..weleh..!
haha.. lucu juga, Ndoro..:D
bisa dapet aja ngefoto ginian..
keren deh.. parte politik ini tau aja menfaatin moment π kreatif π
lebih seru klo iklan XL ama mentari di jejerin
si nol ama si satu
rame tuh
yang muda yang bicara…
yang tua yang ngangguk-ngangguk…
bukan berbalas pantun tuh ndoro
malahan iklannya saling mendukung
Bila yang rokok memulai dengan memberikan kritik, lalu yang partai menegaskan maksudnya. Intinya sama2 kini giliran yang muda !
Tapi kok capres e itu2 aja ya ndoro ? Ndoro gak mengajukan diri jadi capres ? besok kan bisa jadi ajang deklarasi, hihihihi
wah sebaiknya tambahin tu ndoro…
saatnya blogger yang bicara..
nude girl with paintball gun…
nude girl with paintball gun…