Genduk Pecas Ndahe
Oktober 25, 2007 § 34 Komentar
Makin banyak saja orang iseng dan kurang kerjaan di dunia ini. Salah satu buktinya ya blog ini.
Saya mengendus blog yang baru muncul kemarin ini karena tiba-tiba ada notifikasi sebuah tautan ke blog saya.
Begitu saya buka, saya langsung ngakak. Pemilik blog itu ternyata genduk-genduk saya yang bodinya ginak-ginuk karena kebanyakan makan gudeg Mbok Ginuk.
Siapakah mereka para genduk itu? Sampean bisa membaca profilnya di sini.
Mengusung posting-posting naif, dengan logat Jawa medok khas warga Ndiwek, gendukblog ini katanya dibuat sebagai antitesa blog saya ini.
“Kami adalah para genduk yang bersekutu melawan, Ndoro,” kata salah satu genduk itu pada saya melalui fasilitas YM. “Kami mau mematahkan segala apa yang dibicarakan Ndoro Kakung dengan sudut pandang yang berbeda. Jadi kalau misalnya Ndoro nulis Audemars Piquet, aku akan nulis pasar ular punya jam larang-larang.”
Halah. Gemblung tenan ki … 😀
Salah satu genduk itu meneruskan penjelasannya. “Kami sengaja bikin konspirasi melawan Ndoro. Ndoro kan pria banget lan priyayi. Blog kami memiliki sudut pandang para batur sing tergencet, eh … terpojokkan, mesti gendeng.”
Waduh, rupanya saya sedang dikeroyok para batur. Saya ndak tahu mengapa mereka tiba-tiba unjuk rasa lewat blog. Apa ya karena gaji kurang? Apa karena layanan, eh kok layanan, maksudnya perlakuan saya ke mereka kurang memuaskan? Ada provokator? Atau ada sebab lain?
Embuh, saya ndak tahu. Tapi, nggak apa-apa. Saya justru bangga pada mereka. Lah wong cuma bedinde kok ya bisa-bisanya ngikut juragane nge-blog sih, Nduk?
Semangat untuk iseng, nyeleneh, dan sesekali kemlinthi rupanya gampang menyebar luas seperti epidemi. Bedanya, “virus” yang ini membuat jagad blog justru jadi sehat dan segar. Selalu ada alasan untuk tertawa setiap kali kita klinong-klinong [baca: blogwalking].
Blog para genduk itu sekali lagi menunjukkan keisengan tak pernah mati. Selamat yo, Nduk!
Ini efektif untuk naikin pamor.
Ketemu lagi satu resep untuk jadi seleb Blog.
*nunggu nih gendhuk bakal awet atau cuma sesaat*
klinong-klinong numpak andong ngebel kring-krong … kring-krong
Weleh……Ndoro enthuk saingan ki…!!!!
Antitesis Ndoro……..!!!!
kiro – kiro genduk iki wes weruh affair ndoro karo diajeng toh ?
ada kemungkinan : sudah tahu dan bla bla bla
: tidak tahu karena bla bla bla
weleh..weleh…keluarga ndoro sudah boyongan ke dunia blog semua.
genduknya ndoro ini diajarin nulis sama ndoro yah? 😉
wah ndoro, ndoro 🙂 sanajan bedinde ning kan ya mengikuti zaman, tokh? hidup para genduk!!!! eh, hidup ndoro kakung juga, wekekek!
weleh.. jadi genduk sampe ke dunia maya . ..
piro ki 300, 400 opo 500 ?
aduh Ndoro, ampun.
moso masih kekeuh nuduh kami para genduk(mu) cuma iseng. blum nangkep juga spirit behind it? yang ini serius Ndoro. itu protes alus Ndoro, dibacanya -mbok ya o bikin kategori ‘blog genduk-genduk’ di ajang sabtu mbesok-
*mewakili para genduk*
kurang gawean wae ki si ndoro kakung. tulisane dhewe dilink dan diulas. sampeyan bener-2 kelebihan energi…
ya inilah salah satu strategi menaikkan pamornya ndoro kakung, menciptakan berita dan lawan politik di jagat blog, inilah online PR 😀
hihihihi
Selamat atas terbentuknya “ndoro kakung tbk” 😀
bloger bersatu melawan ndoro? wahhh… seru!
sampeyan mau nyaingin paman tyo yang punya blog di mana2 ya 😛
hehehe lucu ya, aneh-aneh wae.
Akhirnya, keluar juga Ndorokakung versi ketiga, setelah versi kedua (kekasih gelap) diluncurkan beberapa hari yang lalu.
*kabur*
Politik blogger nich…..
gundhik.com
eh?
halah palingan yo tulisanmu sendiri, ndoro. modus lama, hahaha….
Dan kini tinggal menunggu Diajeng mbikin blog sendiri, maka lengkaplah penderitaan nDorokakung…. 🙂
[…] Hanya karena seiring zaman dan merunut pada perasaan kinasih para pemberi mandat atau pun penggede alias atasan, maka penyebutan jadi berbeda-beda dan makin trendy dari hari ke hari, disesuaikan dengan bidangnya. Termasuk Ndoro Kakung, yang memanggil batur alias ubab [cara Kera Malang begini, Ndoro, mbacanya diwalik ya!] dengan sebutan kenes ‘Genduk’. Walau Genduk juga tahu kadang Ndoro Kakung masih semena-mena, wong Genduk disebut sebagai bedinde. Ini buktinya. […]
bagus dong, itu salah satu bentuk apresiasi kekekekeke
eh jangan2 venus benar adanya
hmm.. clever trick 😉
Ndoro Ngabehi Bedhes Loring Pasar Kranggan memang priyagung hebat. Punya banyak abdi dalem setia, termasuk saya si batur kacung ini. 😛
Blognya wagu Ndoro,kurang apik, malah judul – judulnya niru sampean. contonya…manhattan gendukblog, subal gendukblog (iku lak niru sampean ta…contonya garuda pecas ndahe atau genduk pecas ndahe…)
Mbok coba bikin yang kreatip dikit, jangan dikit2 niru.Jadi ilfil Ndoro….
Genduk’e guaalake puuuoooll Ndoro…
Lha ta’guyoni nek ono konco genduk’e sing arep nyambut gawe dengan syarat iso masak tur ngerok’i kok malah nesu. Ya wis nggolek genduk kelas yayasan wae, sing iso ngeblog nesunan je’.
Mau lihat yang antik-antik?
Main aja ke blog saya
Ndoro, apakah juga masih sering “ngelengke” ngiras gudegnya Mbok Ginuk jika ke Jogja? Warungnya kan satu deretan dengan rumah Ndoro di Jogja to? Salam kagem Mbak Nuri juga Ndoro. Maaf dan nuwun, MSR
“iki sani sopo? kok kenal nuri? salam kenal yo le :D”
Salam kenal (malih) Ndoro. Lha njih mangertos to Ndoro. Kan sak SD Kenari (Jetisharjo 1) to. Ketokke nom-nomane Ndoro barang ya isih sithik2 eling. Nek kelingan sing sok deklamasi bareng Mbak Nuri dan sak kelas SD (TK-ne bareng di Guntur juga po ya?). Ya, saya salah satu adiknya :-P.
photo pron…
Follows heaven photo pron. Photo pron lieutenant horses father’s units — discipline since achieve? …
Boys Dressed Up As Girls
…
…
Beautiful Thai Models
…
…
Raelitykings…
Raelitykings…
saglik tedavisi hastalik