VivaNews Pecas Ndahe
Oktober 14, 2008 § 52 Komentar
Hari ini, tepat pukul 06.00 WIB, situs berita baru VivaNews direncanakan online secara lengkap, meski tetap dalam versi beta. Ketika posting ini dibuat, situs itu masih menampilkan skrinsut seperti di bawah ini.
Saya belum tahu persis bagaimana konsep isi dan desainnya. Kabar yang berseliweran di udara sih, menyebutkan VivaNews yang semula akan diberi nama KanalOne ini mirip BBC News. Tapi, seperti apa sesungguhnya baru akan kita lihat sendiri nanti, beberapa jam lagi.
Posting ini akan diperbarui nanti, kalau saya sempat … dan berminat meneruskannya. Soalnya, siapa tahu rencana online perdana itu ternyata diundur karena alasan teknis … atau gara-gara sudah ditulis di sini, hehehe … UPDATED
Ternyata dugaan saya tak terlalu meleset. Ini situs berita rasa BBCNews. Hanya tak serapi buatan Inggris itu. Kelebihannya, situs berita yang bernaung di bawah kelompok usaha Bakrie itu memiliki kanal khusus tentang korupsi. Ini sebuah terobosan baru. Tapi, mengingat beberapa jurnalis yang bekerja di belakang sana, saya sebenarnya tak terlalu heran.
Setelah mengakses dan menyusuri setiap berita, kanal, foto, infografis, klip video, juga penerapan tanda baca titik dan koma, saya katakan VivaNews setidaknya telah memenuhi standar paling minimal dari sebuah situs berita. Ia memiliki isi yang terus diperbarui, navigasi yang cukup mudah, juga desain yang nyaman dipandang.
Tapi, lupakan soal isi dan penampilan. Itu cuma kulit saja. Lupakan juga tentang komentar soal kebaruan, kedalaman, dan kualitas pemberitaannya.
Buat saya, VivaNews tak bisa dinilai hanya pada hari ini, hanya pada hal-hal yang bersifat permukaan. Sebagai media yang terus berkembang, ujian sesungguhnya justru di masa depan. Tantangannya lebih pada filosofi jurnalisme.
Kita masih harus melihat sosok jurnalisme seperti apa yang akan diusung dan menjadi pedoman VivaNews. Akankah ia akan memegang teguh elemen-elemen jurnalisme yang diajarkan oleh Bill Kovach?
Sebab, sebagai media, VivaNews mengemban amanah yang tak mudah. Ia wajib melaksanakan sembilan elemen jurnalisme itu:
- Kewajiban utama jurnalisme adalah kebenaran.
- Loyalitas jurnalisme adalah pada masyarakat/warga negara.
- Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi.
- Jurnalis harus menjaga independensi obyek liputannya.
- Jurnalis harus menjadikan dirinya sebagai pemantau independen dari kekuasaan.
- Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling kritik dan menemukan kompromi.
- Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan.
- Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional.
- Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya.
Mengapa sembilan elemen itu penting? Karena VivaNews tak lahir dari ruang hampa. Sudah jadi rahasia umum, VivaNews mbrojol ceprot dari sebuah klinik bersalin bernama kelompok usaha Bakrie. Kita tahu, Aburizal Bakrie adalah usahawan, orang terkaya di republik ini, sekaligus menteri.
Lantas bagaimana mereka menjaga independensi jika suatu saat kelak, katakanlah, Abu Rizal Bakrie tersangkut perkara korupsi? Bagaimana mereka akan tetap independen dalam kasus lumpur Lapindo? Bagaimana mereka memberitakan ambruknya harga saham kelompok usaha Bakrie? Akankah mereka loyal kepada masyarakat, para korban? Akankah mereka memberi ruang komentar publik pada setiap berita yang hingga hari ini belum tersedia? Di tangan VivaNews jugalah jawaban digenggam …
>> Selamat hari Selasa, Ki Sanak. Menurut sampean, sampai kapan situs berita baru ini akan mampu bertahan di tengah persaingan yang ketat?
Beri peringkat:
Terkait
Tagged: bakrie, baru, berita, bill, elemen, grup, jakarta, jurnalisme, kanal, kovach, one, portal, sembilan, situs
hayo, nggak boleh nulis pertamax, kecuali saya sendiri ๐
menunggu…
apa yah kelebihan dari situs berita yg lainnya..?
*yang keduax aja ndoro *
sudah muncul tuh barusan saya liyat. jelek amat tampilannya ๐
wkaka. di perawani dw ya NDOR. keempatxxxx deh. btw tadi tak kirain mau mbahas via cosmetics lho ๐ ternyata media toh
Mampukah bertahan? Ya khalayak lah yang paling menentukan, khalayak kan bak raja bagi media massa. Bukan begitu, ndoro? Mohon koreksi kalo salah, hehe
makin rame dan banyak, jadi persaingan makin ketat. wah promosi terselubung ini.
Untuk melihat isi vivanews sebelum jam 06.00, tambahkan ‘home’ sehingga menjadi http://vivanews.com/home/
kalo yang saya dengar sih namanya ya itu. mirip antv ya warna2nya
tampilannya…asik
Kelebihan yang ditawarkan? beberapa hari terakhir beritanya soal bapak mentri atau grup yang diusungnya itu terus, ada apa sebenarnya?
Bermain di semua media ya? Dasar, orang kaya!
siapa yg menguasai informasi menguasai dunia…jd kita kuasai dulu stasiun
TV…bikin opini baru….gelas setengah kosong ama setengah penuh khan sama benernya…hehehhe
Blom ada koment,ditunggu aja dulu mpe bener2 dah jalan.
not bad i think
Kalau hanya untuk memenuhi kebutuhan akan informasi saya rasa masih akan dapat terus, tetapi untuk kebutuhan pemenuhan operasional dengan berharap dari iklan atau semacamnya, bakalan berat untuk mengalahkan para pesaing yang lebih dulu lahir, kecuali mampu menemukan formula khusus yang bisa mengalahkan para pendahulunya…. ๐
Ndoro, kapan sampeyan buat blog berita sendiri ?
Mending mereka bikin blog bagi para wartawannnya aja trus dibikin kanal kayak dagdigdug.. beres dan gratis tis tis ๐
wah nanti bisa gagal tayang gara gara tulisannipun ndoro kakung
sekarang udah online beneran loh ndoro, tepat waktu jam 06.00 WIB, tengok deh..komentar sepedas apapun dari ndoro yang tentu saja dilandasi hati yang baik dan ketulusan, akan dengan senang hati diterima.. matur suwun.
selamat datang ! mari ramaikan ranah online negeri ini
Kelebihannya dibanding kanal berita lain: Informasi yang lebih lengkap dan terkini mengenai Bakrie dan grup usahanya ๐
Mudah-mudahan iklan-diri-sendiri-nya gak segamblang dan sememuakkan media-media grup Lippo ๐
Wew baru launch dah lemot diaksesnya..
*ga jadi ngintip*
makin banyak source berita makin bagus, banyak pilihan jadinya
oooohhhh….ini! gini ternyata?
ya kita liat aja, kalo ga keburu dijual ma yang punya. udah menuju bangkrut kan? :p
*sakit hati ga ketrima*
wah ndoro ndisik i ki ๐
moga2 header websitenya bukan iklan pak rizal malarangeng ๐
*nunggu apdet*
asal beritanya tidak kopi paste aja,
dari satu wartawan ke wartawan yang lain…
dalam aspek ilmu intelijen …. pengumpulan informasi langsung dari masyarakat … gabungan humint ( humant Inteligent ) dengan signint ( Signal Inteligent ) …. apa itu murni usaha di bidang media ??????
hati-hati ah, bangsa kita tanpa henti diobok-obok terus ….
[…] dan temannya). Di luar urusan itu, semoga bisa bertahan deh! Congrats! Makan-makan!โข (info via Ndoro Kakung). Baca juga: Chairman Baru untuk Pesta Blogger […]
jangan2 suatu saat blog ini jadi portal berita..
๐
bakrie ya ?? another trouble maker kah ?? Biar waktu yang menjawab ndor..sudah terlalu muak mendengar semua hal tentang bakrie dan antek-anteknya
Tampilannya berantakan, Ndoro. mending baca Tempointeraktif aja deh ๐
ndoro, terimakasih sudah mengingatkan sembilan elemen jurnalisme *menjura*
semoga saja berita yang ditampilkan menjadi lebih mendidik lagi …
Saya kok malah tertarik baca “Disclaimer“-nya ya…
Lumayan…
Ada satu lagi media yang bisa jadi humas Bakrie n Brother…
Jadi, waktu mereka bersalah di mata media lain, Vivanews bisa mbantu merehabilitasi ….
[…] terdapat informasi baru mengenai pergantian formasi yang membingungkan kawan dan lawan. ย Rupanya Ndoro Wicak sudah punya informasi tentang keberadaannya, walaupun sebetulnya lewat beberapa komentar pembaca […]
Beberapa puluh persennya, sih, sudah mengikuti Tren Web 2008, Ndoro. Priobadi lebih memilih VivaNews daripada DetikPortal, kalau menyangkut hal tersebut. ๐
Kalau buatan Bakrie, aku pikir dua kali untuk baca di sana…
wah. beneran independen gak ya?
Makasih udah dikasih tahu tentang 9 elemn jurnalisme ndoro.
Iya nih disclaimernya menarik. Setidaknya untuk yang ini:
“Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi VIVAnews dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi dan pengembang isi dari pihak lain di situs ini, tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan.”
Kalau updatenya sengaja dilambatin gimana? Sengaja disalahin gimana? ya mbuh :))
ndoro gak diajak Bung Karaniya sama Pak Teguh..?
makmur lho, Ndoro..!
๐
๐
Salam
Bakrie ya? ada berita pesanan ga? ๐
jangan2..jangan2 media kampanye utk pemilu, Ndoro.
gimana menurut Ndoro
saya pernah debat panjang sama orang vivanews. ya intinya soal independensi bla bla bla…
dia berjanji independen dan berimbang. realisasinya, kita tunggu. kalo terbukti tidak, nanti saya jewer orangnya. hehehehe.
Ndoro jurnalis yah ? …. ๐
amazing concept from … kanal one corporation .. ๐
semoga bisa menjadikan media yang bersaing dan banyak memberikan manfaat untuk rakyat dan bangsa indonesia …
berita yang baik, berkualitas dan menyenangkan
salam semangat !
gak ada kanal gosip. gak seru. kalau ada kan asyik, mbahas Adinda Bakri
๐
komentar itu ditulis ketika anda selesai menganalisa, bukan sebelum menganalisa.. belum apa2 udah komentar yang negatif dan destruktif.. moral budaya anak bangsa sekarang udah seperti pejabat koruptor semua ya? kritik anda-anda semua sangat tidak mendidik dan tidak objektif ..
cuma mau bikin blog nya laku dibaca doank dengan mengejek hasil kerja orang lain… anda tidak tau ya? di dalamnya ada orang yang bekerja mencari nafkah utk keluarganya? beri masukan yg bagus, kritik yang mendidik, bukan mencemooh dengan dasar curiga-curiga …
vivanews.com memang beda, tetapi untuk masalah independensi media?
kalou saya percaya, hampir semua media tidak independen. Kalaupun punya slogan independen, hanya lipstik.
mungkin termasuk yang ini.
tetapi..memmang harus di buktikan sekarang.
tapi kita liaht kedepanya seperti apa.
Ndoro percaya ndak sama omongannya Marshall Macluhan yang bilang bahwa “the medium is the message”?
Salam kenal, Ndoro…
๐
ealah, tak kira ana berita pecas ndah’e tenanan, kelingan jaman kuliah nang solo …. kae, anak buahe teamlo
ndoro, saya baru diracuni pemikiran2 kovach dan rosenstiel soal jurnalisme, lalu teringat postingan ndoro yang ini. cara pandang saya terhadap profesi kewartawanan langsung jungkir-balik. sedih juga melihat bahwa kenyataannya, saat ini, cukup banyak wartawan yang kepeleset…