LA Lights Indiefest 2009 Pecas Ndahe
Mei 8, 2009 § 45 Komentar
Sampean suka jenis musik apa? Pop? Rock? Jazz? R&B? Keroncong? Dangdut? Apa pun jenis musik yang sampean sukai, kita mungkin satu selera. Barangkali juga berbeda. Tak ada yang benar atau salah. Musik itu universal.
Orang bilang mengkotak-kotakkan genre atau style bermusik hanya akan membuat banyak band malah tak berkembang. Mungkin karena mereka terpaksa mengikuti aliran atau gaya bermusik yang sudah ada. Padahal barangkali saja ada banyak jenis musik yang tak bisa dan perlu dikotak-kotakkan.
Sebagai pendengar, konsumen, kita hanya perlu menikmati musik tanpa basa-basi. Tapi sebagai kreator, tentu sampean dituntut mampu menciptakan musik yang kreatif. Nah, sampai di mana cita rasa dan kreativitas musik sampean?
Saya baru tahu bahwa ada satu forum untuk menguji kreativitas bermusik sebuah band di ajang yang disebut L.A. LIGHTS INDIEFEST. Saya menemukannya ketika berselancar mencari band-band indie.
L.A. Lights Indiefest itu ternyata seru juga loh. Sepanjang sejarah pelaksanaannya, sudah puluhan group band tersaring. Lewat festival itu grup-grup band itu telah melebarkan sayap dan menjadikan lagu-lagu mereka bisa lebih didengar dan group band mereka dikenal.
Hebatnya, mereka ndak cuma jago kandang, tapi sudah merambah tingkat nasional, bahkan Asia. Bisa disebut sebagai contoh adalag band asal Surabaya, VOX. Finalis L.A. LIGHTS INDIEFEST 2006 ini sudah bisa mendapat akses tampil di Singapura dan manggung di Esplanade dalam sebuah acara bergengsi bertajuk Rock Thy Neighbours pada Januari 2008 lalu.
Berawal dari karya yang masuk album kompilasi, alumnus L.A. LIGHTS INDIEFEST 2006 ini berhasil menetaskan full album lewat label indie terkemuka Indonesia, Aksara Records.
Contoh lain adalah Dojihatori yang direkrut oleh Blossom Records. Dan yang paling gress adalah finalist L.A. LIGHTS INDIEFEST 2007, The Morning After di bulan April 2008 akan merilis album perdananya lewat label indie baru LilโFish Records yang baru saja menuai sukses merilis album terbaru Pure Saturday dan Homicide.
Kalau sampean jago main musik dan punya grup band, sampean tentu juga bisa seperti mereka. Saya yakin itu. Saya juga percaya sampean mampu membuat lagu orisinal, memiliki kualitas bermusik yang hebat, dan penuh kreativitas dalam bermusik. Tentu saja sampean mesti tahu dulu jalan yang mesti diambil.
Ada banyak jalan ke Roma. Tapi hanya ada satu jalan menjadi peserta L.A Lights Indiefest itu. Ndak usah bingung, saya kasih tahu caranya. Klik saja situs L.A. Lights Indiefest 2009 ini, dan sampean baca-baca syaratnya. Jangan lupa, batas waktunya semakin mepet. Kalau bisa jangan sampai lewat 15 Mei 2009 ya. Ok?
>> Selamat hari Jumat, Ki Sanak. Apakah sampean berani menerima tantangan mengikuti L.A. Lights Indiefest 2009?
pertamaxxx
wah lama-lama ndoro kok jadi sales ya ๐
loh aku ki ngasih tau sampean je. kok sales sih? selesma? ๐
oh ndoro suka musik indie toh? *pura-pura ndak tau*
asal bukan musik india ๐
ayo maju terus musik indie.. ๐
Terlihat seperti paid posting ๐
Bedanya kontes musik yang ini dengan yang sejenis sebenarnya cukup terlihat, apalagi dari segi kualitas musik alumni L.A lights indiefest itu memang punya warna ideal masing-masing, belum terkontaminasi pasar.
Jadi Ndoro juga berjiwa muda? Atau jangan-jangan Ndoro punya band? xixixi…
seni bisa universal, jenis musik mungkin hanya ke segmentasi dari sisi market ๐ ๐
makan-makan!
*mlipir…*
hidup musik independen !
๐
Ndoro gaul juga ya ternyata…. ๐
*masih suka yen ing tawang ana lintang… ๐ *
Errr saya tetap setia mendukung A Mild Live Wanted Ndoro, hihihi…. *dipentung*
wah ngerti musik juga tenyata ndoro ini
๐
hebat juga ndoro yang satu ini..gaul gitu lho!
Nah, teori konspirasinya, ndoro kakung dapet rokok untuk majang postingan ini. hehehe… *ampun ndoro… :)*
ndoro, you so young…!!!
Hidup musik indonesia…!
buat anak2 muda memang harus sharing yg beginian… ๐
anyway, lam kenal yach…
Rak nduwe band! ๐ฅ
Ngeband yok Ndor?
Wah ini uang receh apa rol-rolan? Suit-suit ๐
Ndoro.. aku hanya penikmat musik aja…
semoga industri musik indonesia makin maju..
aku ndak merokok itu je ๐
(beside on me) dilihat dari hasilnya, lumayan dan gak melihat trend “anti kemapanan” .. tapi sangat disayangkan salah satu jebolannya bisa dikatakan mencemarkan LLI..
.. peace
Beraniiiiiiiiiiii…………………………………………..
Ndoro bikin band electronica aja . Nanti aku bantuin pegang kabel dan solder :p
Hahahahaha, bagi-bagi dong Ndor. ๐
Ndoro jadi musikus sekarang..
just wanna say, Indie Music Indonesia Not Dead
salut buat Ndoro, dgn adanya postingan ini, mudah2an Indie Music Indonesia semakin di akui.
wooo…
kita sehati banget sih..
kapan kita kencan bareng lagi, cin?
boleh ja,tp kuk di tutup se mulutnya atit gigi ya?
woh.. jangan-jangan..
*nunggu dibekap dengan uang rokok*
Apa jadinya kalo Betharia Sonata ikut Indie Music Indonesia…? Selera musik boleh beda tapi ga bakal hidup tanpa pendengar dan penikmat nya. Apaan sih..? Ga nyambung kale…
ndoro dirokoki rokok beyes ya? hihihihi
tapi saya ndak begitu suka lagu endo, entah endo yang indie atau yang non-indie (ndak ngerti bedanya). tapi ya itu tadi opini pribadi sih, hehehe…
Terlebih lagi sekarang sudah banyak band-band endo yang makin ndak genah memainkan musiknya, terlalu ikut trend.
dan indie pun sudah menjadi trend, dan seharusnya bukan indie lagi dunk namanya? *halah*
padahal kalo menelisik sejarahnya, indie sendiri andalah anti-trend. tapi jadi trend yang anti-trend. argghhhh….binun!
*aku minta yang menthol dong, Ndoro…
dangdut indie ada ga ndor..??
whoooo ndoro, makan2 duuunk hehehe…kopitiam deh, teuteup usaha hihihihi
bukan paid posting kan ndoro? ๐
ayo ndor bikin band sama saya, ndoro nyanyi, saya yang maen kecrekan, siapa tau menang ๐
Saya yakin 68% postingan ini PTR…
salam kenal Ndoro. ada yang bagus lagi Ndoro dari produk ajang ini, senin (11/5/2009) talkshow di radio tempat Saya kerja. nama bandnya the banery. kayanya lagunya sering muncul di iklan promo album LA INDIEFEST di TV TV itu. seger musiknya, rock & roll-an. tapi Saya bukan orang promosinya ya.
saya gagal 1x di indiefest
2x di a mild live pakdhe wicak
wah tulisan yang sangat menarik ndoro
sekalian mo promosiin band saia
http://www.myspace.com/punkningrat
punk campursari ๐
ada sedikit ralat ndoro, album terbaru dari Homicide, Illsurrekshun (rilis matday 2008) batal dirilis oleh Lil’fish Record, entah karena apa. Tapi bisa diluhat http://nekrophone.blogspot.com/2008/04/homicide-has-nothing-to-do-with-lilfish.html
terus ndoro, kan “indie” katanya kependekan dari independen. Jika sudah “diambil alih” oleh korporasi besar seperti yang menyelenggarakan LA Light Indiefest, kira-kira masih bisa independen ga yah para penggiat seni-nya?=)
Ajang ini memang Gokil banget buat kemajuan musik di Tanah air ini.
BANGUNLAH MUSISI MUDA INDONESIAKU
TUNJUKKAN PADA DUNIA BAHWA INDONESIA PUNYA MUSISI
YANG HANDAL DAN PATUT DI PERHITUNGKAN. Eh………. tapi ingat ajang ini jangan hanya sekali doank biar aq dapat kesempatan juga gitu lho ………………..
kan aq juga pengen Kayak Eyang Gombloh ha …. ha …. Cah Tazmania BanD ProlinK