Asuransi Pecas Ndahe
April 19, 2011 § 41 Komentar
Asuransi itu seperti ban serep di mobil. Ia merupakan perlindungan terhadap kemungkinan buruk, misalnya ban kempes di tengah jalan. Ban cadangan memberikan semacam rasa aman bagi pengemudi: ada sesuatu yang bisa diandalkan ketika kesulitan datang.
Ibarat mobil, hidup kita juga memerlukan ban cadangan. Asuransi memberikan perlindungan terhadap risiko-risiko dalam hidup setiap orang, seperti kecelakaan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Pertanyaannya, siapa yang perlu asuransi? Apa keuntungan dan kerugian memiliki asuransi? Bagaimana memilih perusahaan asuransi yang andal?
Obrolan Langsat (Obsat) pada 12 April, mengangkat tema “Berani Bicara Asuransi” dengan narasumber perencana keuangan independen, Aidil Akbar.
Dalam Obsat itu, Aidil Akbar memaparkan apa dan bagaimana asuransi. Menurut Akbar, perlindungan atau proteksi adalah kata kunci dalam asuransi.
“Asuransi adalah perlindungan terhadap risiko seseorang atau individu. Asuransi dibutuhkan sebagai langkah proteksi untuk meng-cover risiko secara finansial,” kata Akbar.
Sebagian besar peserta Obsat malam itu mengaku tak banyak yang mengetahui atau memahami apa itu asuransi. Aidil lalu menjelaskan ada dua jenis asuransi yang ada di Indonesia.
Pertama adalah asuransi jiwa dan kedua adalah asuransi non jiwa yang mencakup kecelakaan, kendaraan, gedung dan sebagainya.
Adapun jenis-jenis asuransi yang umum antara lain asuransi kesehatan, asuransi cacat, asuransi jompo, dan asuransi jiwa (selengkapnya mengenai jenis asuransi silakan klik blog Aidil Akbar).
Aidil mengatakan setiap orang harus memahami prinsip-prinsip asuransi, yakni:
Utmost good faith: kita membeli asuransi untuk mengganti kerugian yang sifatnya finansial, bukan untuk mencari keuntungan.
Insurable interest: kita membeli asuransi karena merasa memiliki kepentingan untuk diasuransi atau mengasuransikan seseorang.
Proximate cause atau penyebab utama terjadinya risiko: untuk jenis asuransi-asuransi tertentu perusahaan asuransi hanya akan mengganti secara finansial apabila penyebab utama dari risiko tersebut terjadi.
Prinsip-prinsip itu perlu diketahui agar kita terhindar dari kekecewaan setelah membeli produk asuransi.
Kekecewaan memang tak terhindarkan. Hal ini muncul akibat pengalaman konsumen, mulai dari kesulitan mendapatkan uang pengembalian (klaim) hingga agen yang tidak mumpuni (memaksa, tak cukup pengetahuan seputar produk, sampai penjelasan yang didapatkan tidak memuaskan).
Akumulasi kekecewaan ini bisa jadi pengikis utama kepercayaan seseorang terhadap asuransi.
Salah satu peserta bertanya tentang perbedaan asuransi konvensional dengan yang syariah.
“Konsep asuransi konvensional adalah memindahkan risiko dari seseorang ke perusahaan asuransi. Tetapi dalam asuransi syariah, risiko itu dibagi ke dua pihak,” jawab Akbar.
Ketika seorang bertanya bagaimana memilih perusahaan asuransi, Akbar menyebut beberapa faktor. Apa itu?
Kemudahan klaim, produk/perusahaan yang terjamin dan terpercaya, serta harga yang terjangkau merupakan profil perusahaan asuransi ideal.
Tipsnya adalah mengenali kebutuhan kita dan mencari beragam produk asuransi yang sesuai.
Siapa pun berpotensi untuk sakit, mengalami kondisi kritis, meninggal atau kehilangan kemampuan finansial. Tinggal bagaimana kita mengantisipasi risikonya sejak dini. Bukankah proteksi terhadap orang-orang yang kita sayangi patut menjadi prioritas?
Obrolan malam itu telah membuka mata para peserta tentang asuransi. Terima kasih untuk Obsat, Aidil Akbar, dan CIGNA yang telah menghadirkan topik bahasan diskusi yang menarik tentang asuransi.
Bagaimana menurut sampean? Apakah sampean cukup paham soal asuransi? Apakah sampean tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh ihwal asuransi? Boleh lo, kalau sampean mau ikut berpendapat lewat poling di sini.
:: Pic taken from here.
>> Selamat hari Selasa, Ki Sanak. Apakah sampean sudah punya asuransi?
Belumpunya ansurasi je ndoro,
wah asuransi ya..
seingat ku aku punya asuransi kesehatan (asKes) dari bpak yang pns. Dan ikutan asuransi pendidikan, jd seperti menabung untuk biaya pendidikan, biasanya uang asuransi d bayarkan sewaktu memasuki Perguruan tinggi..
oh iya, OOT nih mas’e..
ikutan jadi juri Studi di Belanda ya??
Saya sampai sekarang masih belum faham apakah asuransi bisa dimasukkan dalam golongan investasi, menurut saya kok lebih baik investasi reksadana saja..
Tapi kalau Mas Aidil yang bicara saya mulai memikirkan soal asuransi ini deh, Ndoro.. 🙂
Belum begitu paham, Ndoro. Sering ditelphon sama pihak asuransi yang kerjasama dengan bank, tapi saya masih belum berminat untuk ikutan 😀
Alhamdulilah saya agak ‘kurang’ paham… hehe.. mohon penjelasannya lagi ndoro…
Di sini asuransi adalah wajib dan sudah disertakan dalam setiap perhitungan gaji.
Malah, kalau gajinya berlebih, banyak orang mengambil asuransi “pihak ketiga” untuk mengistilahkan ttg jasa asuransi yang kita ambil selain dari pemerintah 🙂
Asuransi gw unitlink…gw mau ganti ahhh…rugi ntar gw
masih kurang paham sampai sekarang mengenai asuransi, apalagi yang unit link. ada yg bisa menjelaskan?
Kami sekeluarga mempercayakan asuransi untuk pendidikan, mobil/kendaraan, rumah/kebakaran pada perusahaan asuransi syariah pertama di Indonesia yaitu TAKAFUL.
Alhmadulillah pengalaman klaimnya mudah, dah gt sistem syariahnya dapat menolong kita atau orang lain sesama peserta.
ada juga teman yang komentar gini, asuransi mobil kok seperti ngarepin mobilnya kena celaka, jadi dia nggak mau pakai asuransi
sejauh ini asuransi masih menjadi hal jauh dari dari kepala saya, ndoro. Kecuali asuransi jaminan sosial yang diamanatkan undang-undang (sedang mandek di DPR) rampung, mungkin saya akan pikir-pikir.
sudah punya asuransi, tetapi ya tetap belum mudeng
masih belum paham sih. asuransi yg pernah diikuti palingan askes.. XD
Kalau belajar personal finance, maka asuransi adalah satu hal yang tak terlepas dari segala sisi kehidupan kita ..
Baik itu untuk harta(asuransi kerugian), maupun untuk kesehatan dan jiwa (asuransi jiwa dan turunannya ..) .. sayang belum semua jenis asuransi ada di Indonesia ..
Asuransi jiwa tak bisa menggantikan orang yang meninggalkan kita, tetapi akan bisa meringankan beban keuangan bagi yang ditinggal, atau mewujudkan satu cita-cita yang belum kesampaian ..
ra mudeng mudeng kulo ndoro
asuransi ? hmmm… saya masih lebih condong kpd deposito dan usaha preventif guna mencegah kejadian2 yg tidak diinginkan
asuransi keknya memeang penting untu jaga jaga di masa akan datang
Males kalo ditelponin mulu sama marketingya asuransi,pernah ada yang punya pengalaman sama telemarketing asuransi??
Asuransi merupakan kebutuhan kita, karena artinya mendelivered risiko. Dan harus sesuai kebutuhan, asuransi dimaksudkan untuk mengganti kerugian, jadi jika terjadi kerugian, tidak langsung diganti namun akan dianalisis dulu berapa besar kerugiannya dan apakan sesuai dengan polis yang telah diperjanjikan.Jadi kita harus membaca secara hati-hati, pasal demi pasal apa yang diperjanjikan dalam polis asuransi.
ya memang betul,pak. asuransi itu seperti “bantal”. jadi kalo terjadi apa2, biar “jatuh”nya ga terlalu sakit. kan ada bantalnya 😀
tapi asuransi memang bukan untuk mencari keuntungan 🙂
yang jelas, asuransi syariah itu “syariah” karena meninggalkan “ketidakpastian”. bukan memanfaatkan “ketidakpastian” untuk sebuah keuntungan perusahaan. makanya, dalam kelas pemasaran saya, dosen bercerita bahwa, orang2 asuransi adalah orang2 yang sering berdoa supaya pengambil asuransi tidak mendapat kecelakaan 🙂 supaya mereka tidak mengganti kerugian orang tersebut 😀
Lintas Berita bilang : Kunjungan pertama nih, salam kenal ya, ga pernah ikutan asuransi nih, jasa raharja aja he he he
Jadi mudeng matur nuwun
Saya ikut 2 asuransi, satu dari kantor dan satunya lagi bancasssurance/unit link daftar sendiri. Kalo nurut saya asuransi iitu wajib apalagi asuransi kesehatan. Biaya kesehatan bener2 bisa mengeruk tabungan kalo gak punya asuransi. Untungnya selama ini saya belum pernah bermasalah dengan klaim 🙂
boro – boro mikir asuransi ndoro buat makan aja aku dah sukur “
termasuk males untuk ikutan asu ransi , *karena iming2 uang yg dapet dikumpulkan di masa tuwa itu loooh
Paham betul tentang Asuransi belum, tapi kalau apakah setuju asuransi itu penting?
ya, setuju sekali.
Saya juga baru tahu ada beberapa prinsip asuransi, cuma seberapa banyak yaa client asuransi yang murni membeli asuransi berdasar prinsip “Utmost Good faith?”
berfikir seh asuransi emang penting,, tapi sampe sekarang hitung2annya belom ngena ke aku neh,, kok rasanya bagi yang penghasilannya pas2an berasa rugi ya pake asuransi >.<
kunjungi website kami di http://www.hajarabis.com
kunjungi website kami di http://www.hajarabis.com
Alhamdulillah ikutan asuransi kesehatan saja, karena gaji pas pasan jadi agak berat berat ringan
kalo di usaha rental mobil sya,,asuransi perlu pak..betul kata bapak,,asuransi seperti ban serep…bikin tenang penyewa selama mobil jalan disewa…
blom pernah ikut asuransi, tapi yang pasti sih pasti banyak tuh manfaatnya…
saya belum punya asuransi. . .
okeh. . .tengkiyu mas bro. . .
nice info. . .
asuransi bagus sekali….saya baru mau ujian aaji, doain ya….
belum pernah ikutan asuransi nih pak…
perlu dipelajari juga
wah belum pernah ikutan asuransi nih pak, abis mahal sihh
Anggaplah asuransi sebagai salah satu bentuk tabungan anda, terutama untuk jaman sekarang disamping perlu untuk masalah kesehatan juga penting untuk jaminan pendidikan anak…
Artikel yang menarik, walau saat ini saya belum punya mobil sendiri mas hehe, jadi belum begitu paham mengenai jenis-jenis asuransi mobil, tapi kalau motor saya ikut asuransi TLO yang diberikan secara otomatis oleh pihak leasing
blum pnya asuransi sya ndorr
Mesti lebih banyak menggali lagi soal asuransi