Kalimantan Pecas Ndahe
Oktober 2, 2013 § 34 Komentar
Tahukah sampean apa itu Buraq? Mengapa suku Dayak di Kalimantan Timur menyukainya? Bagaimana pula cara membuatnya?
Buraq yang saya maksud di sini bukan wahana yang dipakai Nabi Muhammad SAW ketika hijrah, juga bukan nama salah satu maskapai penerbangan Indonesia, melainkan jenis minuman tradisional suku Dayak yang mengandung alkohol.
Di komunitas Dayak Long Gelat dan Dayak Bahau Busang, dikenal dua jenis buraq, dibedakan dari bahan pembuatnya, yakni beras gunung dan beras ketan. Untuk membuat buraq, beras/ketan itu dicampur dengan ragi, air, dan direndam dalam tempayan. « Read the rest of this entry »
Buku Pecas Ndahe
September 7, 2009 § 53 Komentar
Terlalu banyak buku yang perlu dibaca. Terlalu sedikit kesempatan membaca.
Dua bungkusan mampir di meja saya pagi tadi. Dua-duanya memakai kertas cokelat sebagai pembungkus. Dua-duanya bukan sesuatu yang biasa di awal pekan. Tapi begitu saya baca pengirimnya, saya langsung bisa menebak isinya: buku!
![]()
Voila! Benar saja. Dua bungkusan itu memang berisi buku. Buku pertama adalah Telling True Stories kiriman seorang sahabat lama. Kami pernah satu kantor pada tahun-tahun awal saya mencari nafkah di Jakarta. Buku itu adalah janji yang ditunaikannya. Pekan lalu, menjelang kepulangannya dari Bali ke Los Angeles, dia memang berjanji akan mengirim buku yang katanya, “Kamu pasti suka.”
Buku kedua adalah sebuah kumpulan cerita berjudul Kekasih Marionette, karangan Dewi Ria Utari. Kami pernah satu pabrik selama beberapa tahun, sebelum dia kemudian meneruskan peruntungan ke tempat lain.
Dua buku. Dua perempuan. Dua mantan teman satu kantor. Aha … saya tahu kenapa hari ini saya merasa begitu tersanjung. « Read the rest of this entry »
Dewi Lestari Pecas Ndahe
Mei 26, 2009 § 106 Komentar
Siapa tak kenal Dewi Lestari alias Dee? Mungkin hanya mereka yang sudah sepuluh tahun lebih meninggalkan Indonesia atau selama ini ngumpet di dalam kamar dan tak mendengarkan radio, baca koran, nonton TV, atau mengakses Internet yang tak tahu siapa Dee.
Kita mengenal Dee sebagai blogger, penulis, penyanyi, dan seorang ibu. Saya pertama kali mengenal namanya saat dia masih di kelompok trio RSD (Rida, Sita, Dewi). Saya bahkan menyukai salah satu lagu mereka, Satu Bintang di Langit Kelam.
Saya tahu Dee, tapi belum mengenalnya secara personal. Kami bahkan belum pernah bercakap-cakap secara tatap muka. Pengenalan saya kepada Dee hanya sebatas teks. Saya menulis buku, dan dia memberikan endorsement. Lebih dari itu tidak.
Karena itu, terus terang saya terkejut bukan main ketika diberi tahu bahwa Dee bahkan mengulas buku saya di blognya.
Apa? Dee? Menulis tentang buku saya? Nggak salah? Hoax? « Read the rest of this entry »
Buku Pecas Ndahe
Mei 18, 2009 § 171 Komentar
Semuanya berawal dari sebuah sandek (SMS) pada suatu hari di bulan Februari. Isinya singkat saja. Si pengirim meminta bertemu saya untuk membicarakan sebuah proyek. Proyek?

Pengirim SMS itu Windy Ariestanty, Pemimpin Redaksi Penerbit Buku Gagas Media. Windy — meminjam istilahnya — meminang saya untuk menerbitkan buku yang berisi segala hal tentang blog.
Terus terang saya kaget. Gagasan menerbitkan buku tak pernah terlintas di benak saya. Apalagi diajak bekerja sama dengan Gagas Media — salah satu penerbit terkemuka di Republik ini. Setengah tak percaya, saya menduga ajakan itu pasti main-main. Mungkin ada seseorang yang tengah bermimpi di siang bolong atau sedang memberi saya angin sorga. « Read the rest of this entry »
