Spanduk Pecas Ndahe
April 10, 2008 § 46 Komentar
Spanduk ini saya temukan di kawasan belakang Bandar Udara Soekarno-Hatta tadi pagi. Berkibar-kibar tertiup angin, spanduk kuning ini mencolok karena kata-katanya.
Dalam pikiran saya, spanduk ini mungkin sebuah provokasi. Barangkali juga klaim belaka. Mungkin juga pembuatnya sekadar ingin pamer: kekuasaan, otoritas, keangkuhan, atau kesalehan.
Tapi, saya jadi bertanya-tanya. Dengan logika spanduk itu, apakah mereka yang tak mengutuk goyangan Dewi Persik tergolong masyarakat yang akhlaknya bejat?
Bagaimana dengan masyarakat yang menikmati setiap liukan tubuh molek dan goyangan pantat bahenol Dewi Persik di TV?
Gambarnya kok kecil tho Ndoro?
Wah, ada vandalisme ndorokakung.com warne amerah tapi ga blink-blink di situ! 😆
Oh..dewi persik, malangnya dirimuw…
Waaa….janganJangan ndoro ini salah satu fans berat dewi persik yaa..
yang tidak mengutuk…..apa dong? lha ngapain ngutukin orang yang ga dikenal ya
Kasihan …
Di Bandung malah di cekal
yang tidak mengutuk…
mungkin para pengakses YouTube dan blogger-negatif-penyuka-esek esek……
ah orang-orang yang otoriter nan otoritarian dan tidak otoritatif…I love you dew…
Jangan2 yg bikin spanduk yg di tolak cintanya sama dewi persik?
btw
sempet2nya ada orang bikin grafiti “ndorokakung.com” di bibir sungai.
*saking nge-fansnya sama blog ndoro mungkin ya ?
*kelupaan belum siyul-siyul
kok spanduknya warna kuning sich??? jadi mengingatkan pada …
Bukankah masyarakat yang beakhlaqul karimah itu suka memaafkan dan tidak suka mengutuki siapapun?
apakah kita sudah berhak untuk menghakimi orang lain dari hal seperti itu??
ndoro sekarang ganti profesi jadi pemborong pembangunan saluran air to ?
[…mbayangin goyangan Dewi Persik…] goyaaaaang teruusss….seeerrr….
Apakah?
Aduh… biyung…!
ayooo kutuk dewi persik jadi batu saudara saudara…!
*sambil diam diam memelototi belahan dadanya ingin meremasnya….
duh mesumnya. masih boleh kan? 🙂
jah… dapet peringkat 7 terbesar pengakses situs yang di bloh, masih bisa juga pasang baner kayak gitu.
nb: seandainya dia pasang baner di detik,
mungkin yang bikin spanduk disuruh sama saiful jamil 🙂
saya mengutuk dewi persik…
bimsalabim!!!
“jadi kodok!!!”
om doro kakung juga tak kutuk…
tulketuk kadal kesit!!!!
“jadi cecek!!!”
*lariiiiiiiiiiiiiiiiiiiii*
“dewi persik” itu nama klub sepak bola dari mana to, pak?
ternyata senang mengutuk adalah ciri masyarakat akhlakul karimah
apakah kutukannya ampuh? irmada itu utusan Tuhan?
hehehehe
iklan gratis buat dewi persik …
ntar malah tambah banyak dah yang penasaran pengen liat goyangannya die…
Sayah mah dukung Persib ajah… Hidup Persib!
*permios….*
jadi pengin liat dewi persik…sopo to dia?
dewi persik goyangnya kaya inul?
ayu rak?
kutukan semprul.. 😀
Saya teh bacanya: mengutuk goyangan dewi persik di atas ndorokakung. Emang gitu ya?
Ndoro, ngapain berdiri disitu? Abis pasang spanduk?
Goyangan Dewi Persik mah nggak apa-apa dikutuk. Toh yang ditunggu-tunggu orang adalah nip-slip yang seperti disengaja.
***ada nip-slip lagi nggak ya?***
ikut prihatin untuk dirimu ya, ndoro…
kan kalok dia diboikot, panjenengan ndak bisa menikmati goyangannya lagi…
hohoho….jelas, yang suka ngliadh dewi fersik berarti bejadh. kalimadh di sfanduk itu benul-benul nglalu sangadh. IRMADA? artinya ofo tho ndoro?
“masyarakat peduli goyang, mendukung dewi persik”
ndoro lagi Vivis tuh…hehehe…salam kenal yaa ndoro kakung…
kodenya spam protectionya kecil banget ndoro 😦
padahal konon mbak dewi inih di dukung ma kiai 😆
Yang Pasti setiap mencari berita tentang dewi persik… saya di cubit sama istri Kang Mas…
BTW boleh Tukerasn Link Pak De…
Suwun yo Eyang…
wah jian..mesakke tenan dewi persik.
mugakno manot karo mas saipul jamel wik 😀
[…] Ampun deh… […]
lha kayaknya dewi persik gak cuma perlu dicekal tapi dicekel ae ndoro, he he
itu orang yang dibawah spanduk, jangan2 ndoro lagi mengamati spanduk ya…?? hehehe…
bisa jadi mas..yang semangat dengan goyangan dewi persik bisa jadi bejat…
salah satu contohnya adalah tragedi “pemegangan payudara dewi persik” kemarin itu lho…
itu kan terjadi karena kebejatan…dan yang mengumbar nafsu itu justru sang korban…
dalam hal ini dewi persik…
spanduk yang ber-logical fallacy..
[…] sejak kapan spanduk itu dipasang. Tapi, kalau ndak salah spanduk itu masih satu serial dengan spanduk yang ini. Keduanya dibuat bersamaan dengan keluarnya pernyataan sikap Pemerintahan Kota Tangerang yang […]
Sampeyan agamanya apa tho?
Menurut agama yang saya anut, Islam, goyangan dewi persik adalah suatu hal yang buruk. Dan kita perlu mendukung orang-orang yang ingin menghapus keburukan. Lagian spanduk tidak mengganggu siapa-siapa.
yang dikutuk cuma goyangannya kok, bukan orangnya. jadi ya masih dalam batas wajar ada spanduk itu
dewi persik wis di emak-emek wong oekeh,
emoh aku kon kawin kari de’e!
yo ora dhe