Telanjang Pecas Ndahe

Juli 4, 2008 § 50 Komentar

Bulyan Royan mungkin adalah contoh paling telanjang tentang betapa rakusnya wakil rakyat kita yang terhormat. Ia ditangkap Komisi Pemberantas Korupsi di Plaza Senayan yang mentereng itu dengan barang bukti di tangan: uang suap senilai Rp 684 juta.

Tentu saja Bulyan belum tentu bersalah sampai pengadilan memutuskannya kelak. Namun, yang jelas, dia bukan satu-satunya tokoh politik pilihan rakyat yang tersandung kasus uang sogokan. Sebelumnya, beberapa anggota Dewan yang lain juga telah masuk bui gara-gara uang haram, seperti Al Amin Nasution, Hamka Yamdu, dan Antony Zeidra Abidin. Yang lain bisa jadi akan segera menyusul.

Mengapa anggota DPR tak kapok-kapok dan masih saja menerima suap? Kenapa mereka tak jeri pada pemberantasan korupsi? Adakah ini soal keserakahan manusia semata?

Pada malam yang lengas, saya menanyakan soal itu kepada Paklik Isnogud yang tengah melamun di atas lincak, kursi bambu lapuk di rumahnya. Apa jawaban Paklik?

“Karena mereka bukan Werkudara, Mas,” kata Paklik Isnogud singkat.

“Werkudara? Kenapa bukan buto ijo sekalian, Paklik?” tanya saya setengah meledek.

Paklik tersenyum tipis. Setelah menyesap kopi di cangkir, dia berujar. “Begini, Mas. Berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain, Werkudara itu satu-satunya keluarga Pandawa yang hanya ingin cukup arif untuk mengenal pribadinya sendiri.

Mungkin bisa dibayangkan apa yang terjadi. Ia pangeran. Ia punya hak untuk kekuasaan dan kemewahan. Tapi, ia juga menyaksikan kecemburuan dan nafsu di sekitarnya, juga untuk kemewahan-kemewahan kecil.

Sementara itu, ia belajar tentang kebajikan menahan diri dan bersikap mengalah. Ia dilatih untuk memandang rendah segala hasrat menuntut benda duniawi.

Maka mungkin ia ragu, bisakah ia mengharapkan kemuliaan hati manusia? Mungkin ia bertanya: manakah yang benar bagi kita semua — hasrat duniawi atau tiadanya hasrat itu? Artinya, ia harus mengerti, adakah sikap ksatria untuk menahan diri merupakan sikap yang wajar?

Pertanyaan semacam itu adalah pertanyaan tentang gambaran manusia. Adakah manusia itu makhluk yang lemah tapi licin? Ataukah ia makhluk yang secara rohaniah kuat untuk tidak terguncang oleh benda-benda?

Tak mudah untuk menjawabnya. Werkudara tidak mengadakan riset atau survei seperti para kandidat yang hendak maju bertarung di pilkada itu. Sehebat-hebatnya riset, toh hanya bisa melukiskan secara terbatas. Karena itu, ia harus menengok jauh ke dalam lubuk hatinya sendiri.

Dari situlah ia berangkat. Seorang yang menghalalkan nafsu, rasa cemburu dan serakahnya sendiri akan melihat manusia bukan sebagai makhluk yang luhur.

Sementara itu, seorang yang pernah berhasil melawan nafsunya, dan terus bertekad untuk itu, akan melihat manusia lebih dari sekadar kelenjar hidup.”

Saya termenung mendengar penjelasan panjang Paklik Isnogud. Saya jadi teringat Gandhi. Ia pernah berujar, “Bumi cukup persediaan untuk memenuhi kebutuhan manusia, tapi tak akan cukup untuk memenuhi keserakahan kita.”

Ah, manusia. Keserakahan. Kerakusan. Malam semakin kelam, melahap sinar bulan.

>> Selamat hari Jumat, Ki Sanak. Apakah sampean pernah merasa serakah?

Tagged: , , , , , , , ,

§ 50 Responses to Telanjang Pecas Ndahe

  • M Shodiq Mustika berkata:

    Dia itu contoh paling telanjang?
    Apa maksudnya?
    Apakah kebejatannya begitu jelas, sehingga tak perlu pengadilan untuk membuktikannya?
    Apakah keburukannya bagai orang yang telanjang?

  • antobilang berkata:

    tapi ndoro, banyak ‘kan yang masih telanjang 9banget) tapi ada di balik bilik2 bambu? cuma memperdengarkan bunyi berisik tapi tidak ketahuan batang hidungnya?

  • daaan berkata:

    Wahh saya juga serakah ndoro, buktinya jam segini masih utak-atik kerjaan di depan layar hehe 😀

  • didut berkata:

    kalo serakah sih saya sering merasa pakde, soalnya msh ada pemulung lwt depan rumah kok saya ribut soal makanan sama adek *senyum pahit*

  • Anang berkata:

    saya serakah kalo dirumah….. wkwkwkwkwkw… ga mao kalah pokoknya…

  • novee berkata:

    ga tau nDor.. ga ngerti wayang2an gini..
    mo bahas ini ajah..

    tuh barusan di SCTV katanya pabrik sampeyan disuruh bayar 200jutaan plus minta ma’ap di koran selama 7hari karna pencamaran lingkungan.. errr.. nama baik deng..! maklum dengernya antara sadar & tidak.. tema nya ttg pembalakan liar gitu deh.. ituh yg serakah sapa tho nDor..?

    saya sih pernah nyaris mau serakah, tp ga jadi.. soalnyah pas dipikir2 koq ya mubajir.. ya udah, batalin ajah serakahnyah..

  • sarah berkata:

    Manusia itu emang gag ada kata puasss ndoro
    Udah dikasi lebih minta nambah hehe 😀
    Ngakak ngebayangin anggota DPR jadi Buto ijo. iiiih Mengerikan…..

  • proletarman berkata:

    Katanya ada pertemuan tertutup antara KPK dan DPR setelah Bulyan ditangkap..
    Apakah akan ada kongkalikong antara DPR dan KPK??
    Mudah2an saja tidak..
    Ancaman DPR kan sadis juga..
    Mau bikin UU tentang penyadapan dan mengurangi kekuasaan dari KPK..
    Dilihat dari sepak terjang KPK saat ini, mudah2an itu tidak terjadi..
    Hidup KPK!!!

  • Donny Verdian berkata:

    Saya serakah.. pokoknya serakah apa aja…
    Listrik, BBM pokoknya saya serakahin…:D

  • leksa berkata:

    Korupsi/suap dari sebabnya karena 3 hal :
    1. Kurangnya pemasukan
    2. Keserakahan seperti ndoro cerita ini
    3. Karena sistem politik yg bobrok menuntutnya begitu..

    Ada yang rada aneh juga sebenarnya :
    TENDANGAN utama kasus ini kan DepHub.. kok yang paling sial ya DPR ?

  • Iis sugianti berkata:

    Seperti biasa, setelah ditelanjangi didepan umum, pejabat kita dengan tanpa malu pandai berkelit, sembari menutupi kemaluannya dengan lembaran rupiah, maka sang pengadilpun silap matanya. Palu keputusan diketok. Tidak bersalah ! Selesai. Pejabat kembali melenggang santai. Duduk di parlemen sembari memikirkan strategi, gmn cara berkelit episode 2,3,4 dst…

  • simplyah berkata:

    Hah ?? Ada pelaku korupsi baru lagi ya di negara kita ?
    Maaf…soalnya udah lama gak buka kompas online jadi agak sedikit ketinggalan berita di tanah air nih 😛
    (bilang aja males…lebih demen nge-blog ! )
    Waduuuh…jadi inget posting saya yang judulnya “PSK Juga Manusia”.
    Kenapa sih pejabat2 itu gak mau berjuang dengan keringat sendiri ??
    Bisanya cuma menggerogoti 😦

    *apa karena menggerogoti itu enak ya ndoro ? :p

  • hanny berkata:

    di sini sebagian orang mungkin memang sudah tak malu2 ‘telanjang’, ndoro.

  • njepret berkata:

    saya ini sangat serakah ndoro mas. maunya semua cinta milik suami saya cuma punya saya!!!
    btw, soal werkudara, ia adalah sosok yang jujur, meski secara unggah-ungguh agak kedodoran. karena sama dewa saja dia tidak basa krama.
    yang penting sopan, en ndak nyolongan, en setia sama pasangan.
    bagaimana pak dpr, bisa sampeyan berlaku begitu??

  • thea berkata:

    ini cuma fenomena gunung es….
    pastinya masih ada “kejahatan” lain di gedung parlemen sana yang blom terungkap

  • adipati kademangan berkata:

    ada khasanah baru
    1. tak jeri = kenapa mereka tak jeri
    2. lengas = malam yang lengas

    nyari artinya di mana ya ndoro ?

  • Silly berkata:

    korupsi khan sudah mendarah daging, ya mo gimana lagi… beranak pinak dan berakar…

    Pertanyaan saya adalah… apakah seiring perkembangan jaman, lalu terjadi mutasi gen, sehingga korupsi lalu menjadi sifat yg inherit didalam DNA manusia… Especially org Endonesiah ???…

    Tanya Paklik Isnogud dong… 😉

  • Dil berkata:

    Gila ya?! benerbener g pny otak n kemaluan! Ketangkep kok di plaza senayan?? Apa dh gak pny malu tu namanya??
    Rasanya sy jg pernah serakah ndoro,,tp mdh2an ndak kelewatan..soale manusiawi siy..

  • detnot berkata:

    Kapan nih KPK beraksi di daerah2?
    *mengingat masih berasa adem ayem kalo di tingkat regional :mrgreen:

  • Mahendra berkata:

    weleh.. kirain telanjang apanya ndoro :p…

    nafsu manusia memang mencengangkan…..

    merasa serakah? sering ndoro… hahaha

  • kw berkata:

    kasian mereka. 🙂
    serakah mah tiap detik ndoro.

  • Deroy berkata:

    tidak disangka masih pada Brengsek dan bejat ! anggota Dewan

  • Epat berkata:

    serakah adalah fitrah,
    halah…..

  • parmin berkata:

    Malam2 ngobrol dengan Paklik Isnogud, tinggal satu atap ya? Atau masih begadang di pabrik? 😀

  • Jed berkata:

    wah baru satu yang ketahuan…yang lain masih was-was semoga gak ketahuan.

  • Brotoseno berkata:

    siapa siapa sebut sebut werkudoro..
    * sayalah werkudoro alias bima alias brotoseno

  • ulan berkata:

    selamat hari jumat om ndoro..
    pernah lah om.. pernah ngerasa serakah

  • Wijdan F berkata:

    kata yudi latif “the banality of evil”= kebebalan keburukan. Mereka memang bebal moral dan etikanya. Buruk kelakuan. Itulah potret anggota dewan kita terhormat..mendewa-dewakan dua hal: antara uang dan wanita!!! Mereka seringkali silap lan luput karena 2 hal ini. Uang untuk mengganti ongkos politik dan memelihara konstituennya. Wanita untuk melepas lelah setelah dicapekkan pelbagai sidang dan lobi.

  • MaNongAn berkata:

    saya jadi SERAK…..AH !!

    .::he509x™::.

  • fisto berkata:

    telanjang? maksudnya? tak tahu malu ya?…
    BR cuman seekor ikan teri mungil dan bodoh yg tertangkap dengan jaring yg kecil…ikan2 kakap yg besar dan gendut masih berenang2 dengan bebas dan riang gembira di luar sana….

  • dedidwitagama berkata:

    Saya pernah diajak berkunjung ke DPR oleh suatu kepanitiaan tahun 2004 … Sy minta izin untuk tak kesana … ga boleh … setiba disana, akhirnya Sy mojok dikantin, bukan karena serakah … tapi tak sempat sarapan pagi itu … mungkin akarnya dah terlalu dalam, berat nyabutnya Mo 😀

  • bee berkata:

    Bulyan Royan mungkin contoh manusia yg nyaris sempurna. Dia hanya gak memiliki 2 hal saja, yaitu: gak punya malu dan gak punya kenyang. Kata org jawa, ora nduwe isin lan ora nduwe wareg. 😛

  • Berpikir Merdeka berkata:

    Bulyan Royan sang anggota DPR layakkah dipancung?…

    Anda tahu Bulyan Royan? Anggota DPR RI yang amat sangat terhormat dari partai berlabel agama telah tertangkap basah menerima suap sebesar 60 ribu USD dan 10 ribu Euro. Sungguh peristiwa yang amat sangat memuakkan. Bulyan segera menyusul kawan-kawannya …

  • silent berkata:

    >> Selamat hari Jumat, Ki Sanak. Apakah sampean pernah merasa serakah?

    Sering ndoro, terutama kalau menyangkut makanan.
    *tertunduk lesu melihat perut dengan nafsu makan tinggi yang tidak dibarengi nafsu olahraga yang tinggi pula*

  • ika berkata:

    njjiki yo. berarti khan lagunya slank itu benar adanya. gitu kok kemaren2 mau gugat slank.. huuuuuuu dpr ndeso

  • rama berkata:

    lho… udah gak pake captcha lagi to ndoro??

  • dobelden berkata:

    ini tadi pagi dikupas di Editorial Media Indonesia..

    yang jelas kita bangsa indonesia menuju pada arah negara yg gagal, dengan indikator :
    1. tiadanya jaminan keamanan dan kesejahteraan.
    2. kesenjangan yg kian tampak
    3. konflik horisontal yg semakin kentara
    4. korupsi yg merasa jadi tuan di negeri inih, yg gak korupsi minggir aja dech

    apa nggak dicoba saat pesta blogger nanti diadakan deklarasi mosi tidak percaya terhadap parlemen? jadi cukup dech wakil rakyat di senayan itu 50 orang ajah… 😐

    korupsi di negeri ini sudah merasuk dari rakyat jelata sampe lembaga negara, EKSEKUTIF, YUDIKATIF ( anak buahnya artalyta) dan LEGISLATIF sama2 doyan korup.

    hanya dinegeri ini koruptor di anggap baik hati karena uang korupnya di sumbangkan 1% buat pembangunan masjid dan pesantren 😦

  • Nofie Iman berkata:

    Well, greed, for lack of a better word, is good. Greed is right. Greed works. Greed clarifies, cuts through, and captures the essence of the evolutionary spirit.

    Greed, in all of its forms, greed for life, for money, for love, knowledge has marked the upward surge of mankind.

  • pnsgila berkata:

    telanjang dan korups…pasangan yg serasi

  • Titis Sinatrya berkata:

    Thinxxx:: Belum di Cak wis ketangkep … Bravo KPK…

  • gusprito berkata:

    Korupsi itu emangnya enak ya? Aku belum pernah ngerasain. Jangan-2 kalau sudah tahu enaknya, kita gitu juga kali ya?

  • jalansetapak berkata:

    lama-lama penjara makin penuh dengan orang-orang “terhormat”.

  • wonggombong berkata:

    nyonge ora ngerti kepriben??????

  • ak4037 berkata:

    Serakah memang perlu dalam beberapa hal, artinya kita boleh serakah ketika beribadah, beramal dan bersepeda…

  • abiehakim berkata:

    Iya…kepalanya juga hampir telanjang alias mau botak tuh, mungkin otaknya juga mau botak kali

  • sigit berkata:

    serakah…
    tergantung siapa yang melihat
    relatifitas sangat kental dalam hal ini

    tapi klo soal pejabat korupsi, jelas serakah
    karena mementingkan kepuasan pribadi….

  • winawang berkata:

    maap ndoro,
    numpang nge-test gravatar (bingung mo ngetes dimana… 😀 )

  • Bumi cukup persediaan untuk memenuhi kebutuhan manusia, tapi tak akan cukup untuk memenuhi keserakahan kita.”
    lebih tepatnya: Bumi cukup untuk bisa menyediakan kebutuhan tiap manusia, tapi tidak untuk beberapa/satu orang serakah

    “Earth provides enough to satisfy every man’s need, but not any man’s greed” http://en.wikiquote.org/wiki/Mohandas_K._Gandhi

  • qizinklaziva berkata:

    korupsi itu bisa karena butuh atau serakah… kalo anggota dewan korup kayaknya sih emang kemaruk… gaji dan fasiltas segudang koq masih juga nilep duit rakyat!

  • telanjangin ja yg korup yuk 😛

Tinggalkan Balasan ke yoga permana kusumah Batalkan balasan

What’s this?

You are currently reading Telanjang Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta