Sekolah Pecas Ndahe

Januari 1, 2009 § 59 Komentar

Apa yang lagi tersisa setelah piring-piring bersih, gelas-gelas kosong, dan terompet tahun baru tak lagi menyalak? Senyap? Tidur panjang? Kesiangan atau kenangan?

Setelah almanak disobek, dan 2009 dimulai hari ini, barangkali ada baiknya kita kembali menghadapi kenyataan. Mari melihat jalanan. Lihatlah anak-anak dan para perempuan yang menengadahkan tangan di perempatan seraya menutup wajahnya.

anak jalanan

Apa boleh buat, wajah tahun baru masih agak sedikit suram. Krisis global yang menghumbalang banyak negara Barat mungkin sebentar lagi bakal sampai di sini. Bayang-bayang kelesuan ekonomi barangkali akan segera terlihat.

Saya mendengar ada beberapa perusahaan lokal yang mulai memecat sebagian karyawan. Dalihnya macam-macam, misalnya atas nama pensiun dini — seperti kabar yang sayup-sayup terdengar dari sebuah pabrik media ternama.

Lantas bagaimana sampean akan memulai hari di tahun yang baru ini, Ki Sanak?

Pada hari pertama 2009 ini saya ingin mengajak sampean semua bertamasya ke jalanan, rumah bocah-bocah rudin seperti anak perempuan dalam foto di atas. Bocah-bocah seperti mereka adalah kelompok yang rawan dan kerap menjadi korban pelacuran dan pornografi.

Data terakhir Unicef menunjukkan sekurangnya 150.000 anak Indonesia menjadi korban pelacuran anak dan pornografi tiap tahun. Angka itu meningkat 100 persen lebih dari statistik Unicef pada 1998 yang mencatat sekitar 70.000 anak Indonesia menjadi korban pelacuran dan pornografi.

Kepada siapakah kita berharap pertolongan dan perlindungan untuk mereka? Negara? Masyarakat? Kita semua? Jalan apa yang dapat kita tawarkan kepada anak-anak, agar hidup mereka lebih baik? Pendidikan? Sekolah?

“Anak-anak memang harus mendapat pendidikan. Mereka mesti duduk di bangku sekolah,” kata Paklik Isnogud sambil menyesap gelas kopinya yang masih panas dan mengepulkan uap.

Hujan baru saja jatuh. Udara bau tanah.

“Kenapa, Paklik?” tanya saya penasaran.

“Karena mereka bukan Tagore. Sampean mestinya tahu Tagore, penyair masyhur India itu. Dia pernah menyebut sekolah sebagai siksaan yang tak tertahankan. Tak heran bila pada umur 13 tahun ia berhenti. Kemudian ia jadi penyair. Kemudian ia jadi pemikir India paling terkemuka hingga hari ini: orang Asia pertama yang mendapatkan Nobel untuk kesusastraan.

Pada 1924, Tagore berbicara kepada para guru tentang pengalaman pendidikannya itu. ‘Sering aku hitung tahun-tahun yang harus kujalani sebelum aku memperoleh kemerdekaanku,’ katanya ketika ia berkunjung ke Tiongkok. Ia menganggap seakan-akan sekolah adalah sebuah penjara. Seolah-olah sekolah sebuah tempat menuntut ilmu yang pengap, sebelum seorang anak boleh pergi setelah dianggap jadi.

‘Betapa inginnya saya,’ kata Tagore mengenang, ‘untuk dapat melintasi masa 15 atau 20 tahun yang menghalang itu, dan dengan semacam sihir gaib, serta-merta jadi seorang dewasa.’

Sayang sekali, dalam kehidupan sehari-hari tak ada sihir gaib seperti itu. Ritus itu harus. Masa sekolah bahkan kewajiban dengan perintah dan undang-undang.

Anak-anak boleh merasa, seperti Tagore, prosedur itu ‘siksaan’. Tapi kita punya pepatah “berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian.’

Namun, yang jadi soal bukanlah perlu atau tidaknya bersakit-sakit dahulu. Yang jadi soal ialah bagaimana kita menghubungkan latihan hari ini untuk menghadapi hari nanti.

Dengan kata lain, jika sekolah memang dibutuhkan untuk menyiapkan anak-anak bagi hidup mereka kelak, pokok perkaranya terletak pada apa itu ‘kelak’.

‘Kelak’ adalah suatu masa ketika seorang anak, yang jadi dewasa, tak perlu harus menghafal rumus. Ia toh dapat dengan mudah melihatnya pada buku petunjuk. Tak perlu menghitung dengan mencongak. Ia bisa memperoleh hasilnya dengan kalkulator.

Sayang, tak semua anak beroleh kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan di sekolah. Bahkan di sekolah yang sudah reyot — bila kesenggol kambing yang sedang berahi pun langsung ambruk.

Tapi kita bukan tak bisa apa-apa. Jangan hanya berpangku tangan. Sampean, juga teman-teman sampean, bisa membantu mereka. Semampu sampean. Kita toh tak dapat selalu berharap pada negara, pemerintah, atau wakil-wakil kita yang terhormat di Senayan itu,” Paklik Isnogud menutup wejangannya seraya meletakkan cangkir kopinya ke atas meja.

Aha, tiba-tiba saya teringat pada gerakan-gerakan sosial yang digagas kawan-kawan itu — program sosial yang peduli pada anak-anak agar bisa sekolah. Mereka sudah memulai. Sampean tentu juga bisa membuat gerakan serupa, atau minimal ikut berpartisipasi dalam program-program mereka.

>> Selamat hari Kamis, selamat tahun baru, Ki Sanak. Apakah hari ini sampean masih mengingat anak-anak yang menggelandang di jalanan setelah riuh bunyi terompet pesta tadi malam reda?

Tagged: , , , , , , ,

§ 59 Responses to Sekolah Pecas Ndahe

  • Audi berkata:

    Mandi! Kemarin sehabis jalan2, langsung tidur. Sampai2 film The Da Vinci Code nggak sempet ditonton gara2 kecapean.

  • hanny berkata:

    Ndoro, selamat tahun baru, yaaa. Semoga di 2009 semakin banyak yang peduli dan membantu, karena mungkin memang sudah saatnya kita bergerak sendiri dan tidak selamanya menuntut pemerintah untuk menyelesaikan beragam masalah sosial yang terjadi di sekitar kita. Dengan niat dan bantuan dari semua, saya yakin kita bisa! 🙂 Terima kasih atas keberadaan Ndoro di 2008, semoga 2009 membawa berkah untuk Ndoro dan keluarga. Oh ya, hari pertama di tahun baru ini akan saya habiskan (lagi) dengan berkumpul dengan sahabat-sahabat lama, karena setelah pertunjukan kembang api usai dan bunyi terompet menghilang bersama malam yang berubah menjadi terang, ternyata merekalah yang selalu ada, dan memberikan semangat kala resah melanda. *peluk Ndoro*

  • pinkparis berkata:

    selamat tahun baru, Ndoro.
    semoga tahun depan kita bisa melalu krisis ekonomi dengan baik …

  • Anang berkata:

    met tahun baru ndoro. semoga harimu cerah…

  • lelouch berkata:

    met tahun baru ndoro
    terimakasih atas wejangan dan refleksi nya ..
    riuh rendah tahun baru ini telah sedikit membuat saya terlena ..
    iyak pe-er masih banyak, dan lembaran baru telah terbuka ..
    mari kita tulisi dengan tinta emas yang harum

  • dilla berkata:

    Met taun baru ndoro..*hugs*
    smoga di taun baru ini keberadaan saya bisa lebih berguna bagi kehidupan sekitar saya..mulai dari keluarga, sahabat2 dan lingkungan sekitar..

  • Zam berkata:

    Met tahun baru, ndoro.. Saya terjebak hujan pertama di tahun 2009.. 😀

  • Andy OrangeMood berkata:

    Selamet taun baru ya Ndoro…

    Tahun baru diawali bersih2 rumahku Ndoro…

    Soal sekolah buat anak2, setuju sekali buat membantu mereka sebisa kita, banyak program yang bisa kita ikuti dari mulai Unicef (bisa autodebet cc langsung tiap bulan) sampai lingkungan sekitar seperti di tempat ibadah masing2 yang jelas pengelolaannya.

    Let’s start a new day in 2009 with kindness from our heart.

  • Chic berkata:

    met tahun baru Ndorooooo…
    kami berpesta sambil mengumpulkan recehan looh 😉
    *lirik kotak coin a chance yang nampaknya belum penuh*

  • Epat berkata:

    met tahun baru ndoro….
    damai negriku… better bangsaku lah…

  • aCist berkata:

    selamat tahun baru ndoro, semoga makin sukses

    foto yang ndoro ambil bagus sekali, mencerminkan bahwa mereka tersiksa dijalanan sana…

  • aGoonG berkata:

    “Save the children” & Happy Nu Year 2^_^9

  • Dony Alfan berkata:

    Gerakan sosial ‘Coin a Chance’ maksudnya? Memang hebat deh teman2 blogger itu.
    Happy nu year, ndoro…

  • Met tahun baru 2009 Ndoro! Semoga di tahun ini rasa kepedulian kita terhadap yang membutuhkan lebih meningkat lagi.

  • Zulfi berkata:

    Selamat tahun baru, ndoro…

    Btw, bicara ttg pendidikan ini apa ada hub.nya dg UU BHP, ndoro?

  • hedi berkata:

    selamat taun baru, ndoro
    karena masih banyak kemalangan, makanya aku ga pernah ikut acara tahun baru (atau merayakan) yg selalu terkesan hedonistik itu

  • geblek berkata:

    selamat datang tahun 2009 ndoro
    sukses untuk sampean 🙂

  • diorosso berkata:

    slamat thn baru ndoro..
    smoga di thn ini, smua masalah bisa teratasi 🙂

    salam juga buat ki sanak.ny ndoro.. 😛
    hehehe..

    Thx
    ~DioRosso~

  • annosmile berkata:

    met tahun baru ndoro..
    matur nuwun jamuan makan ikan di pemancingan.. 😀

  • Arsyad Salam berkata:

    selamat tahun baru aja ya Ndor…
    so.. memang seremoni tahun baru telah berlalu and kita kembali pada kenyataan yang tak beranjak jauh…. masa depan selalu membawa harapan tapi bisa juga hanya menyisakan kepedihan dan kenyataan pahit….

  • rayearth2601 berkata:

    makasih sudah mengingatkan …
    met malam jumat ndoro…

    sugeng dalu

  • dyah suminar berkata:

    Ndoro….Bunda mampir nih.
    Saat ini tidak pantas kita merayakan dan melakukan hal hal yang tidak ada gunanya…kurangi seremonial, hura hura…,juga kurangi bikin bendera dan baliho..(hi..hi..mau kampanye je…).Mendingan untuk menolong yang membutuhkan.
    Pemikiran Ndoro mengingatkan kita semua akan kondisi Indonesia kini…

  • dondanang berkata:

    Selamat tahun baru ndoro. Ternyata kita masih punya saudara yang harus di bantu. terima kasih.

  • Ade berkata:

    Selamat hari baru bulan baru tahun baru dan semoga capaian baru,.

  • Treante berkata:

    entah kenapa taun baru ini terasa berbeda
    apa karena kedatangan krisis global?
    ato masalah negeri ini yang belum kelar?
    dan disaat itu semua terjadi saya tak bisa melakukan apa-apa?
    yang ada dibenak saat ini adalah sebuah pertanyaan,
    kapan… kapan…

  • g o b e r berkata:

    Yang nggak bisa sekolah menangis pengen sekolah, yang bisa sekolah paling semangat kalo hal yang paling membahagiakan pada usia sekolah datang : LIBURAN. Ironis. Hehehe…

  • […] di blognya telah mengingatkan tentang satu point lagi, anak-anak dan pendidikan, yang kian menambah panjangnya deret awareness kita akan carut marutnya kondisi dinegeri […]

  • Uchan berkata:

    Hmmm, orang2 beramai2 bilang krisis global… Tapi kembang api gede2an bisa dikeluarin yah… konser band gede2an bisa terwujud… dan masyarakat ramai2 rela ngantri di padatnya jalan2 menghabiskan bensin motor mereka.

    di afganistan, tentara amrik ngerayain tahun baru penuh kesederhanaan, di ekspos abis2an di berbagai media masa 😆

    di palestina, gak pernah ada tahun baru… cuma neraka kesedihan. Cuma selintas tayangan ketika rumah2 rata ama tanah, tangis orang2 sipil…

    Yah paling nggak di tahun baru masehi ini, tukang terompet bisa manen uang, dan Tuhan maha tahu atas perbuatan setiap hambanya

  • Donny Verdian berkata:

    Selamat tahun baru, Ndoro…
    Semoga kita semua semakin baik!

  • mantan kyai berkata:

    semoga ke depan lebih baik… *kalo tuhan mengijinkan + kalo kita mau*

  • kenny berkata:

    selamat tahun baru ndoro , spt biasanya keluarga kecil kami ngumpul dirumah gak pake pesta cukup ama suara trio kwek-kwek dan dendangan samurai ku sebab selalu nya selepas pesta usai semakin terasa sunyi(halah).

  • ncan berkata:

    selamat tahun baru Ndoro
    semoga di tahun baru ini Bangsa kita bisa bertahan, ato syukur makin maju

  • met taun baru ndoro..
    emang ‘ngenes’ kalo ngeliat ke jalanan. kondisi yang serupa, selalu saja terlihat dari taun ke taun. huff.. idup koq semakin berat saja yak? 😛

  • grubik berkata:

    Slamat taon baru, dan emang bginilah keadaanny, tp smoga kita slalu ingat utk tetep optimis ya ndoro?

  • Multibrand berkata:

    Selamat Tahun Baaru ya mas.

  • nenyok berkata:

    Salam
    Hmm PR pemerintah dan kita akan banyak dan akan tetap banyak mungkin hingga kelak. met tahun baru..semoga hari esok lebih baik. Amin

  • kw berkata:

    hmm.. ribet banget ya ndor
    mutus lingkaran jin ifrit ini?

  • mujahidahwanita berkata:

    Semoga penderitaan ini akan cepat berakhir, dan Indonesia kembali pada masa keEmasan yang gemilang….(gemar ripah loh jinawi)

    Yang terpenting adalah Apa yang bisa kita lakukan untuk Negri kita tercinta ini agar bangkit dari ketepurukkan….

  • dobelden berkata:

    klo anak2 ke jalanan dan mengemis seharusnya orangtuanya yg diberi “pendidikan” toh mereka sebagai orang tua juga masih keliatan segar bugar? kenapa mesti mengorbankan anak atas nama “kemiskinan” ??

  • hmm…renyah betul tulisannya. sangat inspiratif.

    sepahit kopi manis, dan semanis kopi pahit itu…

    salam kenal ndoro …

  • fitriwulansari berkata:

    bnr….msh byk tgs yg hrs qt krjkan.taon baru,,,tdk hanya sebatas pesta kembang api dan tiup terompet

  • nurrahman18 berkata:

    wah nforo kakung tulisannya selalu ringan dan menawan…

    salam kenal
    http://nurrahmanarif.wordpress.com

  • yati berkata:

    pensiun dini di sebuah media besar? hehehe…iya, sayangnya ga sampe ke daerah :p
    boleh ga ya, pensiun dini di sini trus lamar ke tempat ndoro? huhuhu…. *membayangkan ndoro senyum2 yang ga bisa diartikan*

  • herusastro berkata:

    Lanjutkan semangatnya brooo….

  • Arya berkata:

    met tahun baru…mudah-mudahan kesehatan dan keberkahan senantiasa berlimpah di tahun ini ^O^

  • abu salam berkata:

    selamatkan pendidikan anak2 bangsa…. selamatkan peradaban … selamat tahun baru ndoro … semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita semua untuk menghadapi semua ini.

  • Andi Herman berkata:

    Slamat tahun Baru Ndoro…
    Berdasarkan Iklan katanya dana Pendidikan naik 20%…
    Untuk org kaya atau Miskin…
    Jangan2 cuma kampanye Ney?!?!?!
    Biasanya Pendidikan Gratis dan Kesehatan Gratis Laku pada saat Kampanye…. Salanjutnya…. Masa Bodoh…
    KIta dapat melihata bahwa Yg banyk anak biasax yg Miskin… Nach…
    Klo kedepan terus begini, kita bisa pastikan bangsa ini jadi apa nantinya…
    Kmiskinan yg diwarisi turun-temurun yg menjadi kemiskinan Absolut…
    Slamatkan Bangsa… Jangan Hanya Bercrita…

  • seragamtpa berkata:

    met tahun baru

  • boyin berkata:

    Selamat Tahun baru..tatap dengan optimis!

  • ikhsan berkata:

    happy new year ndoro kakung

  • mrpall berkata:

    Ndoro, selamat tahun baru, yaaa. Semoga di 2009 semakin banyak yang peduli dan membantu, karena mungkin memang sudah saatnya kita bergerak sendiri dan tidak selamanya menuntut pemerintah untuk mengatasi semua ini…..salam knal …ndoro

  • blup berkata:

    Selamat tahun baru, mas…
    Semoga selalu sehat di kala harus berjuang bersama nyamuk malam, asap rokok, dan wedang goblog.
    Ingat, badan tak lagi semuda jiwa…
    Senantiasa diberi kelapangan dada untuk menghadapi masalah apapun
    Diberi hati yang besar untuk menerima segalanya dengan lebih ikhlas.
    Hehehehe…

    Frohes neues Jahr
    Wünsche Ihnen allen die Liebe in der Welt

    Mit Liebe, Andrea und Mutti

  • mesinkasir berkata:

    Prihatin memang ndoro, di tengah perayaan pesta bakar uang dengan kembang api yang meriah, sebagian harus gigit jari karena tidak tau apa yang diharapkan tahun 2009, seperti saudara2 kita di porong ajah yang sampe sekarang menatap hampa masa depan mereka yang terenggut tanpa kejelasan, Ein glückliches neues Jahr 2009

  • atta berkata:

    Selamat tahun baru. Semoga tidak dilandasi kecemasan akan perlambatan ekonomi global. Semoga kepedulian tetap ada pada tahun ini 🙂

  • Hmm.. bingung mo komen apa.
    Selamat tahun baru aja deh Ndoro.

  • the hermawanov berkata:

    met tahun baru kisanak…

    setuju dengan postingannya, disaat anak-anak kita banyak yang berserakan di jalanan, para elit-elit itu dengan asiknya mengobral duit ngotorin setiyap sudut jalanan dengan sepanduk & baliho buruk bergambar senyum munafik itu… cuih…

  • piesusu berkata:

    selamat tahun baru ndoro………..nice blog

  • babu ngeblog berkata:

    wah ndoro…lha saya ini taun baru tett jam 12 malem masih ngosek WC tuh. Ini namanya berakit-rakit melulu ndoro…hiks..

  • mbah mol berkata:

    ya selamat yg udah dapet bantuan.
    ya to ndero..keep smile( dpt duit duit)
    coba kok tdk ada yg gampang di negri ini.
    mau jadi karyawan….gak punya ijasah.
    mau usaha sendiri…modal cuma nyampe jualan nasi kucing.
    paling tdk anakku bisa sekolah.
    mungkin samsung juga mau berkenan mau bantu saya…..
    jangan duit, yg lain aja…..ha…ha…
    MIMPI KALI YAAA…..

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Sekolah Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta

%d blogger menyukai ini: