eNovel Pecas Ndahe
Januari 6, 2010 § 66 Komentar
Pada mulanya adalah sketsa. Cerita-cerita pendek dan ringan yang muncul beberapa hari sekali di blog ini. Lama-lama menjadi cerita bersambung karena setiap bagian berkaitan dengan bagian berikutnya.
Terbit pertama kali dengan judul Lajang pada 13 Juni 2007 dan diakhiri oleh Harapan pada 17 September 2007, kisah bersambung ini mengambil tokoh sentral bernama Diajeng.
Sketsa-sketsa itu bercerita tentang cinta yang pedih antara seorang family man dan perempuan urban. Sebuah kisah klise tapi selalu memancing perhatian orang. Saya ingat, setiap kali cerpen tentang Diajeng terbit, para pembaca seperti sampean berkomentar macam-macam. Dan beberapa pembaca terus terang mengaku selalu menunggu kelanjutan kisah itu — sesuatu yang membuat saya terharu.
Beberapa kawan malah minta izin untuk mencetak cerita-cerita pendek bersambung itu agar bisa dinikmati secara utuh. Ada yang kemudian bahkan menyebarkan fotokopinya secara terbatas. Barangkali ada juga yang diam-diam telah mencetak dan mengedarkannya ke mana-mana. Saya tak tahu.
Semua respons itu membuat saya kemudian berpikir, mengapa tak sekalian mengumpulkannya jadi satu, lalu membagikannya secara gratis? Toh teknologi menyediakan segalanya, ada ebook dan situs penerbit sosial, seperti Scribd.
Maka jadilah novel Diajeng dalam bentuk ebook yang bisa diunduh secara gratis di sini. eNovel tersebut terbit dan sudah bisa diunduh mulai kemarin siang. Dalam tempo kurang dari dua jam sejak saya umumkan lewat Twitter, Plurk, dan Facebook, enovel itu diunduh oleh lebih dari 200 kali dan dibaca lebih dari 1.500 kali.
Terus terang saya senang bukan main. Ada yang bersedia membaca saja sudah merupakan berkah buat saya, apalagi ada yang mengunduhnya. Saya benar-benar tersanjung dan merasa perlu mengucapkan terima kasih kepada semua sampean semua. Reaksi sampean benar-benar luar biasa dahsyat!
Memang kemudian ada yang menanyakan alasan saya mempublikasikan novel itu secara gratis. Mengapa tak cari penerbit yang bersedia mencetaknya? Ada yang bertanya soal lisensi dan sebagainya. Bahkan ada yang mengkhawatirkan ancaman plagiarisme, pembajakan, atau pemanfaatan ekonomi secara tak sah dari keputusan saya menerbitkan enovel itu secara gratis.
Saya lalu menjelaskan begini. Saya sengaja membagikan enovel Diajeng secara gratis karena ini cara saya membayar kembali semua yang sudah saya dapatkan dari kehidupan. Selama ini saya merasa telah mendapatkan segala macam kebaikan, berkah, rejeki, rahmat, kesehatan, juga kemasyhuran, dari yang Empunya hidup. Saya wajib membalasnya dengan cara apa pun atas semua yang telah saya terima.
Saya juga sedang melakukan sebuah eksperimen — tanpa tujuan. Saya ingin membuktikan asumsi bahwa pada dasarnya semua orang itu baik sampai kelak terbukti sebaliknya. Orang baik tentu akan menghargai karya orang lain tanpa mengambil keuntungan yang tak sah.
Saya menganggap karya yang sudah dipublikasikan adalah milik kita semua, khalayak. Saya percaya khalayak seperti sampean semua adalah pemilik sekaligus pelindung dari semua karya itu. Dengan segenap kearifannya, khalayaklah yang akan mengawasi karya tersebut sepanjang masa.
Bayangkan seandainya saya sendirian yang menguasai karya itu dan harus melindunginya mati-matian. Berapa energi, waktu, tenaga, mungkin juga biaya, yang mesti saya kerahkan dan alokasikan?
Pada akhirnya, tugas saya hanya membuat sesuatu dan mempersembahkannya kepada khayalak. Lebih dari itu, saya hanya berharap semoga yang saya lakukan akan menjadi inspirasi bagi orang lain — dan bermanfaat buat sampean semua.
>> Selamat hari Rabu, Ki Sanak. Apakah sampean sudah mengunduh dan membaca enovel Diajeng?
wah, aku padahal mo minta ijin nge-blog-in behind the scene-nya Diajeng. :p
+1 inspiratif
kan masih ada sisi lain yang belum kutulis, med. kamu masih punya email kita itu kan? π
selamat ndor. semoga ide inspiratip ini menular ke semua fans π
aku juga sudah download. terimakasih ya
berangkat ke tekape gan.
[….] Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat Ndoro yang pahalanya terus mengalir kagem ndoro. Suwun ndoro ……………….
terima kasih kembali mas
ndoro, lebih keren kalau dibuat ada covernya ndoro.. π
hayo selain saya, ndoro, dan (mudah2an MbakDos), siapa lagi yang suka berbagi ebook gratis?
mungkin nanti di ebook berikutnya, pit. tunggu saja
Ndoro… saya setuju dengan mas prita. cerita nya dah bagus banget. biar lebih lucu kasih cover. nih iseng2 saya coba bikinin covernya. hasilnya seperti ini,
btw, ditunggu kelanjutan diadjengnya ya…
wah covernya bagus banget. ckckckc…terharu. makasih ya π
Bikin sequelnya dong Om Ndor.. Pengen tau si Om tu siapa, trus dia ngapain dibawa ke milan..? Trus pengen tau pengen tauuu kelanjutannya.. Bikin sambungannya ya, ditunggu. π
hahaha komennya keduluan pitra!!
tapi sungguhan deh, gara2 baca Diajeng, saya kepikiran untuk melakukan hal yang sama (dengan Ndoro lho.. kalo dengan Diajeng nggg.. ya gitu deh :lol:)
suwun, ndoro. I mean it π
Ijin sedot, Ndoro…
*meluncur ke TKP. π
Ndoro selanjutnya bikin novel dengan tokoh Dimas ya? π
ijin donlot dulu ndoro
soal berbagi ini, jadi ingat soal akademisi yang ada di wiki itu :p
udah download ndoro, thx udah share
saya ijin baca dulu ebooknya
pengen juga ikutan bikin enovel π
ijin baca dulu ebook nya mas
Selamat atas terbitnya eNovel pertamanya ndoro π
maturnuwun ndoro; kolowingi kulo sampun download, lan sampun kulo waos π
waah… jadi itu asalnya postingan di sini toh ndor? saya belum baca lengkap — koneksi lagi lemot π
emang nendang banget ndoro.
tapi ada hal yang belum tuntas. mengapa si family man lebih memilih mbakyu (meski tetep tak bisa melepas diajeng), kekuatan si mbakyu tidak terulas di situ. oke lah fokusnya diajeng, tapi saya jadi penasaran justru dengan tokoh si mbakyu ini. belum lagi si ibunya diajeng.
terlepas dari itu semua, penggambaran tentang diajeng sungguh dahsyat dan greng! keren sekali.
tabik!
agh iya setuju… mungkin cerita selanjutnya, ndoro akan menceritakan tentang si mbakyunya family man π
ndoro ditunggu ya… π
jadi inget waktu awal2 demen blogwalking ke tempat ndoro..
daku termasuk yg ngikutin ceritanya, tapi dulu belum punya blog, masih silent reader..hihihi…
ndoro, kalo daku cetak untuk tak koleksi gimana ndoro? boleh ya hihi…
“Saya sengaja membagikan enovel Diajeng secara gratis karena ini cara saya membayar kembali semua yang sudah saya dapatkan dari kehidupan. Selama ini saya merasa telah mendapatkan segala macam kebaikan, berkah, rejeki, rahmat, kesehatan, juga kemasyhuran, dari yang Empunya hidup” …. duh seandainya banyak orang yang memiliki kesadaran yang tinggi begini ndoro … betapa indah hidup ini…
deg…
apa yang sudah saya persembahkan ya …
di tret apresiasi, secara tidak sengaja malah sudah membikin apresiasi untuk diajeng ini, kan? hehehe
sekarang masih lanjut baca sketsa, masih ada sekitar 25 kisah, semoga selesai tak lama lagi
dan syukur tret itu diperpanjang, hahahaha
maaf, ndoro, belum sempat diposting, nunggu lengkap dulu semua, ya….
waah! saya senang bukan main kisah Diajeng dibikin e-book! setiap kali kangen cerita itu, saya harus selalu search satu per satu cerita di blog ini (tanpa pernah nge-save) :p
Oya Ndor, kan masih ada cerita sambungan Diajeng hasil kolaborasi Penyair Tuwir di Cerpenista, “Langit Senja Kesumba”. Mbok diterusin Ndor, trus bikin e-booknya juga π
sip…bagus…hebat…salut…
Sedekah online ya mas. Patut ditiru.
*belum ngunduh
hebat bisa menulis dengan konsisten..
segera menengok dan mengunduh π
Segera ke TKP ndoro…
ih…selesainya kentang..kena tanggung… :))
masih belum selesai kan itu ndor ? masih ada sambungannya di milan itu ? ;))
emang diajeng satu ini mah mantap saya sendiri tergila-gila bacanya hehehe halahhh
mau dong saya klo diminta bikin kovernya…
jatuh cinta dengan tulisan ndoro sayah…
Belum pernah mbaca,Ndor..bentar tak download dulu…
Saya sudah mengunduh tapi belum sempat membaca sampe habis, Ndoro…
Terobosan yang menarik yang pasti akan diikuti banyak orang untuk mempublikasikan novelnya.
Btw, kusuka alasanmu membagikan secara cuma-cuma, wahai Ndoro yang masyur..:)
hatur nuhun ndor..
sekalian minta izin dunlut..
Wah, luarbiasa! Saya mau baca juga ya, Ndoro.. Izinkan daku belajar dari keihlasan seperti ini.
Ndoro, aku selalu bilang ke orang-orang, “Hey, kunci kehidupan itu adalah hati! Hati yang selalu dibersihkan. Hati yang selalu dipenuhi oleh kasih sayang, cinta dan kepercayaan! Karena itu adalah energi-energi vibrasi yang paling hebat dalam kehidupan manusia!” Sekarang sudahkah aku seperti yang kukatakan, Ndoro? Aku tak tahu, dan aku tak mau membela diriku. (he..he.. oops, salam kenal!).
Pokoknya saia dukung sampean ndoro, hidup ndoro kakung yang baik hati π
Sampun download ndoro… tapi bacanya belum tuntas… jadi blum bisa komentar banyak.
Ditunggu sekuel selanjutnya ndor…
Memang benar ndoro, kalo lajang itu selalu banyak harapan, belum lagi maunya [hee, komennya ngarang] ^_^…V
makasih, sudah download tinggal baca aja…
Satu hari ini di kantor saya nggak kerja, saya baca “diajeng”. Mudah-mudahan hasil kerja keras saya hari ini berbuah manis dengan sepucuk amplop dari Bos. Amplop yang sama dengan Ndoro tentunya.
Berbagi! Seharusnya semua orang (blogger khususnya) harus bisa seperti ini. Mau berbagi tanpa embel-embel. Saya jadi malu, Ndoro. Saya termasuk yang belum bisa memberikan apa-apa.
Saya ikut donwload, Ndoro, terimakasih sudah menggratiskannya.
menuju TKP ndor..
Aku juga ikut donlot juga, Ndoro. Tengkiu
izin ngunduh ya, ndoro… terima kasih
[…] pernah diposting juga di sebuah blog, tapi blog yang mana ya … Dan gara-gara e-Novelnya ndorokakung, DosGil terinspirasi untuk mempublikasikan tulisan isengnya untuk umum. Semoga menghibur dan […]
Siap ke TKP..
salut… masih ada orang yang tidak berpikir tentang sisi komersil saat berkarya. Saya berdoa, orang seperti Ndoro ini akan bertambah populasinya di bumi… π
saya inget sepotong2 cerita tentang Diajeng ini dan ga mau repot nyariin satu2 kalo kangen baca. tau2 muncul ebooknya. waaah, ma kasih banget. ndoro baik yaaa π
Wah…ulasan yang menarik ndoro, maaf lho, baru kali ini berkunjung…baru tahu masalahnya kalo ada web layaknya seniman bijak seperti ini…terus berkarya…
sedang mencoba donlot, ndoro. lumayan buat dibaca2 selama terkurung di rumah weekend ini karena mbak ‘Daisy’ sedang memporakporandakan eropa sehingga jadi narnia seperti ini… :’). matur nuwun π
Titipam komen dari teman saya yang kebetulan panggilannya ‘diajeng’ -Novelnya terlalu ‘lelaki’
Coba aku download deh…
Two thumbs up!!!
Easy to read and amazing style! Love it
Tulisan punya soul yang bernama orientasi. Tulisan yang berorientasi uang, ketenaran, walaupun berbicara moral, seperti kata Quran “Wala ya mutu fiha wala yahya”. Dan tulisan Ndoro……tak ada orientasi ke sana,..apa yang anda rasa,…enak toh jiwa anda,..pikiran anda,..bahkan anatomi tubuh anda pun merasakan itu.
Kehidupan itu ladang subur, benih-benih yang disebar dengan tulus dan ikhlas, akan menumbuhkan tanaman-tanaman dan buah kehidupan yang akan mengalirkan saripati nya dalam darah dan jiwa sang penabur benih.
Akankah kita reguk saripati yang akan membawa kita, manusia, ketingkat yang lebih tinggi? ataukah saripati hitam pekat yang akan menarik kita ke lubang gelap? kita sang penabur benih yang memilih.
Ndoro Kakung sahabat kita, memilih yang pertama, semoga buah manis kehidupan senantiasa dapat direguk oleh sahabat kita ini.
Salam Sahabat
ndoro kereeeennnn…. segera lanjutkan ndor… π
*uhuk*
sudah sempat lihat, belum sempat baca π
selamat ya π
[…] Pertama adalah sebuah e-novel, begitu penulisnya bilang. Sebuah cerita menarik tentang cerita cinta seorang perempuan metropolis. Alurnya ringan tapi bikin penasaran, sebagian besar bagian cerita itu malah sudah dipublish di ngerumpi sini. Yang nulis adalah sesepuh blogger, sang ndorokakung. Beliau mempersilakan mengunduh karyanya bagi yang mau menikmatinya. Silakan saja menuju tulisannya soal Diajeng ini di di blognya, link untuk mengunduh ada di situ, silakan diklik ya. […]
segera d’unduh, pgn tau jg :p