Coin Pecas Ndahe
Desember 18, 2008 § 38 Komentar
Selalu ada dua sisi mata uang. Begitu kata pepatah-petitih kehidupan. Karena hidup mengajarkan ada saat menerima, ada kalanya pula kita memberi.
Sampean juga bisa memberi, mengulurkan sesuatu kepada orang lain dengan pelbagai cara. Salah satunya dengan bergabung ke dalam gerakan sosial Coin A Chance.
Apa itu?
Ini program sosial/kemanusiaan yang digagas oleh kawan saya Hanny “white chocolate” Kusumawati dan Nia, serta didukung oleh teman-temannya di Maverick.
Melalui gerakan ini, kami berusaha mengajak kawan-kawan, kerabat, keluarga, juga para netters (blogger, plurker, facebooker…) untuk mengumpulkan ‘recehan’ atau uang logam yang bertumpuk dan jarang digunakan. Uang yang terkumpul akan ditukarkan dengan ’sebuah kesempatan’ bagi anak-anak yang kurang mampu agar mereka dapat melanjutkan sekolah lagi.
Begitulah penjelasan yang tertera di blog Coin A Chance. Kalau sampean ikhlas dan berminat membantu gerakan itu, silakan segera kumpulkan uang kepeng dan kirimkan ke mereka. Daripada menyesaki lemari atau berjebai-jebai di lantai rumah atau dashboard mobil sampean, lebih baik digunakan untuk orang lain bukan?
Ke mana dan bagaimana mekanisme pengumpulan koin-koin itu? Ke mana pula koin-koin itu kelak akan disalurkan? Silakan berkunjung ke blog Coin A Chance dan ikuti kabar selanjutnya di sana.
Bagaimana kalau ndak punya koin tapi ingin membantu? Sampean masih bisa berpartisipasi mendukung gerakan itu, misalnya dengan menulis posting tentang program kemanusiaan itu di blog sampean masing-masing dan/atau memasang seperti banner di bawah ini.
Hidup tak selamanya menerima. Ada saatnya sampean memberi. Sekaranglah waktunya …
>> Selamat hari Kamis, Ki Sanak. Apakah sampean masih menyimpan celengan uang kepeng? Ayo kumpulkan dan kirimkan ke Coin A Chance!
ndoro, makasih banyakkkkk!!! *terharu, deh* nanti ndoro kukenalkan dengan temanku Nia, ya, yang sama-sama menggagas Coin A Chance! bersamaku 🙂 ndoro, mari kita bertemu untuk menikmati seporsi puding 😀
*segera bongkar celengan*
wah wah, sepertinya saya ada tumpukan recehan … bisa ikutan neh.
pengen puding..
wah koin saya udah satu gelas tuh… 😛
pengen nia…
tak pasang bannernya ndoro
Liat2 k tkp bentar
[…] indah sebagai kado natal untuk kakak tercinta dari celengan ke dua tersebut. Tetapi setelah membaca postingan ndoro tentang coin a chance, saya berubah […]
waduuuh…. koin-koin ku wes abis di meja qiu-qiu hehehe nantilah insya mulai ngumpulin lagi
/*lempar koin untuk tau hari ini memberi apa menerima :p*/
*kembali menelusuri jalan,,sapa tau ada uang receh jatuh*
banner-nya ga bisa dipasang ndoro.. kenapa ya? aneh.. udah beberapa kali coba
Billy K.
iamthebilly.wordpress.com
bersambung.wordpress.com
@zam: mari mari kita makan puding 🙂
@billy: nanti kami coba utak-atik lagi, ya…
meja meja di kantor akan saya sweeping untuk menemukan recehan..!!
Di bawah bantal ada uang recehannya hehehehe…
kumpulin koin dikit dikit lama lama jadi bukit 😀
kalau di kasih kembalian permen sebaiknya kita ngotot minta koin aja ya biar bisa segera terkumpul koin yang banyak.
mulai besok ngurangin kasih pak ogah di pertigaan ah 😀
saya punya celengaaannn….kirim itu aja brarti ya? sisain satu buat kerokan…hahaha
ada kayaknya nih di kantong celana…kiri kanan malahan…
setubuh… ehhh setuju…ndoro…
mantap sekali kegiatan ini.. sangat patut ditiru…
ini karena blogger ada 😀
koinnya di pake tuk nyebrang jalan dnoro, apa di tuker kertas gopekan yach but apapun yang penting ikhlas
waduh, aku ga punya mobil ndoro…mana mungkin koin ku tercecer di dashboard 😛
Ya semoga sukses saja…
wuih, tindakan yang brilian..apalagi UU BHP sudah disahkan oleh DPR,,
memang fitrah manusia yang sebenarnya adalah selalu memberi karena segala yang ia dapatkan hanyalah semata2 pemberian Allah, maka sifat yang demikian mesti harus terus dihidupkan agar tidak hilang cahaya nurani yang senantiasa gemar berbagi denga sesama… selamat ya bwt none Hanny dkk..
dejavu. jadi ingat akhir tahun 70an hingga awal 80, gereja saya di kudus mempunyai program pengumpulang koin ini. semua jemaat boleh mendonasikan koinnya di tiap kebaktian. and the impact was huge.
gak bakal ngediemin recehan lagi deh, langsung cemplungin ke stoples 😛
@nananias: dan waktu sekolah minggu juga kan eda, dibagiin celengan tiap bulan untuk diisi kmudian di akhir bulan dipecah dan itu koin2 di beliin buku atau apapun utk anak2 panti asuhan..
ah iya nana jd dejavu deh
@nananias: terusin aja, na. mungkin bisa digagas lagi di daerah sekitarmu 😉
saya ada nih…
*semangat*
mana bannernya?
Mauuu..
membaca postingan ini, langsung tanpa basa basi beranjak kebawah tempat tidur dan mencari koin2 duit yg berceceran 😀
Salam
Kebetulan ada hal serupa program dari DT “Kencleng Umat” tapi pastinya setuju, katakanlah niatnya berinfaq, tak melihat nilai materialnya bukan? jadi ibadah juga 🙂
setoedjoe … the power of receh
salam receh
Ide brilian..